I'm sorry, Goodbye!

19 2 7
                                    

Bahkan jika itu c i n t a bodoh tidak apa-apa. Kalau saja aku bisa melihat mu lagi

¤~~~~~~~~~~¤

Yoga terus memperhatikan berlin yang sedang memasukkan bola ke ring."Untuk apa kamu ada disini jika tidak membantuku memasukkan bola-bola ini." Perkataan berlin membuat Yoga tersadar. Perlahan-lahan senyuman yang tadi terus mengembang diwajahnya memudar, digantikan dengan perasaan malu karena ketahuan sedang memperhatikan berlin. Yoga pun segera mengalihkan pandangannya ke arah lain.

~~~~

Berlin POV

"Ngapain sih dia merhatiin gue melulu. Gue aneh ya atau muka gue udah kucel. " batinku, aku berusah pura-pura tidak tahu kalau yoga sedang memerhatikanku, tapi aku akhirnya merasa risih juga terus diperhatikan. Aku pun mencoba membuka suara, dia yang tersadar lansung memalingkan wajahnya.

"Nih gantian mainnya." Aku memberikan bola yang ku pegang ke tangan yoga.
"ga usah."
"terserah deh"

Setelah kami makan siang di cafe tadi.  Yoga mengajakku jalan-jalan ke mall senayan city. Kami bersenang senang disana,  bakhan dia membelikankan ku gelang couple berwarna violet. Dia memberikan satu untukku dan yang satunya lagi depegang olehnya. Aku ga tau alesan dia membelikan gelang ini, tapi aku sangat suka.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Aku pun mengajak yoga pulang karena sudah hampir malam.
"Yog, udah malem nih. Pulang yuk!" Ajakku. 
"Iya."balasnya.

~•~•~
Three days leter...

Hari ini adalah satu hari sebelum Berlin berangkat ke Bali. Berlin belum menceritakan ini kepada siapa pun, kecuali dengan sahabatnya ,Uci. Berlin sudah bilang kepada uci agar tidak memberitahukan kepindahannya kepada siapa pun terkecuali pada shellyn. Karena ia yang akan memberitahu sendiri dengan caranya.

Berlin ingin hari ini menjadi hari yang paling memberikan kenangan terindah dalam hidup nya. Ia sudah mengirimkan WA ke Yoga, davin, shellyn dan uci untuk berkumpul di rumahnya.

Satu persatu sahabatnya sudah datang. Tapi davin telat datang karena ada urusan yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

"Okay, Karena semua udah pada kumpul walaupun satu cunguk belom dateng. Langsung aja gue mau ngom-.

"Sorry gue telat. " potong Davin  dari depan pintu rumah berlin dengan nafas yang masih terengah-engah. Lalu ia masuk dan duduk di samping yoga.

Semua yang berada di dalam menoleh ke arah Davin.

"Ok lanjut ke topik. gue mau ngajak kalian ke Anyer."
"Kapan lin? " Tanya shellyn.
"Hari ini. "
"Hah..?" sahut yang lainnya serempak. "Gila mendadak banget lin, emang ga ada hari lain apa. "Lanjut shellyn tak kalah kaget dari yang lainnya.
"Ga ada,lagi pula sekarang kan hari terakhir libur sekolah. Pokoknya kita berangkat hari ini jam 11.00 WIB. Kebetulan mobil bang vernon nganggur drmh jadi kita berangkatnya naik itu aja. "
"Tapi sekarang udah jam 10, gue juga ga bawa uang lebih." Ujar Davin. Yang lain mengangguk sekiranya setuju dengan davin.
"Masalah itu gampang. "

***
Sudah hampir seharian mereka berlima menghabiskan waktunya dengan hal-hal gila. Mulai dari naik banana boat, selfie gila-gilaan, sampe ketawa cekikikan yang membuat mereka menjadi pusat perhatian.

Karena tidak membawa baju ganti. Mereka membeli T-shirt yang bertuliskan Anyer Beach. Disana terjadi kejadian manis bagi berlin. Untuk kedua kalinya Yoga membelikan barang couple, tapi kali ini bukan aksesoris tapi T-shirt berwarna Tosca dengan lambang love dibawah tulisan Anyer Beach. Yap, Jelas sekali yoga berhasil membuat rona memerah di pipi berlin.

Impossible LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang