Daniel pun menarik Lunde pergi, mereka berlari ke atas bukit yang berada di belakang gedung.
"Lunde gue gak mau kehilangan lu lagi!"
"Bentar-bentar masih ada yg nempel di jari gue,"
"Uh hus sana pergi!"
Melempar cincin dari Alex."Jadi?"
"Will you marry me honey?" tanya Daniel sambil menujukkan cincin yang pernah kita pakai waktu itu.
"Yes i do."
Daniel pun memeluk dan mencium lembut kening Lunde.
"Khemm!" ujar Dila, ternyata ia menyusul mereka.
"Oiya lupa maaf maaf heheh,"
"Jadi kapan kalian nikah?"
"Bulan besok, tanggal tujuh belas."
"Apa? Gak kecepetan?"
"Semakin cepat semakin baik bukan? Lagi jauh sebelum ini sebenarnya kita sudah merencanakan namun karena kejahatan Clara dan Alex semuanya hancur,"
"Hah bulan Maret tanggal tujuh belas? Gue belum ngasih tau mom,"
"Tenang gue yang ngasih tau nanti,"
"Oke gue telephone mom dulu, ayo kita pergi!"
"Kemana? Ke cafe aja yuk sambil ngobrol!"
"Yuk lah cus!"
sesampainya di Cafe.
"Halo mom, mom dimana? Sudah sampai?"
"Mom baru sampai bandara sayang kenapa?"
"Mom bisa tidak pulang lagi ke sini ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan mom,"
"Ada apa sayang? Oke Mom pulang lagi nanti besok siang ya sekarang Mom lagi menuju Hotel,"
"Okay Mom no problem, bye Mom love you, be careful!"
"Gimana?"
"Mom pulang besok, kasian dia baru sampai,"
"Oke besok gue dateng ke rumah lu,"
"Ikuttt hehehe,"
"Dateng aja!"
Dua hari kemudian.
"Honey mom sampai," teriak ibunya yang memanggil dari depan gerbang.
"Wait mom,"
Lunde bergegas keluar dan membantu ibunya.
"Ada apa?"
"Look mom, aku di lamar Daniel untuk yang kedua kalinya dan ia ingin membicarakan masalah ini,"
"Apa? Apa kamu bilang? Secepat ini kamu masih muda sayang belum saat nya kamu menikah!"
"Tapi mom, aku ingin menikah ingat saat aku di lamar yang lalu?"
"Ya mom ingat tetapi mom pikir ini masih sangat jauh perjalanan kamu nak,"
Sementara di depan terdengar suara mobil berhenti, itu pasti Daniel.
"Permisi,"
"Masuk,"
"Halo tante, saya Daniel!"
"Apa yang ingin di bicarakan?"
"Tante maaf saya melamar Lunde dengan cara seperti ini, saya memang belum lama mengenal Lunde tetapi saya sudah mantap memilih Lunde sebagai calon istri saya."
"Lalu kalau kalian menikah? Apa kamu bisa membahagiakan anak saya? Apa kamu bisa menjaga anak saya? Apa kamu bisa memberi nafkah anak saya?"
"Saya sudah membuka usaha kecil-kecilan semoga bisa memenuhi kebutuhan hidup Lunde!"
"Maaf saya belum bisa memberi restu kalian!"
"Mom!"
"Kalau kamu memang memaksa menikah, mom akan tinggal bersama Adik mu Luca di Swiss!"
"Mom jangan gini!"
"Kamu baru mengenalnya beberapa bulan yang lalu, kamu tidak tau sifat aslinya seperti apa, bagaimana!"
"Tapi mom aku mengenalnya berbulan-bulan bahkan tahun dan aku mencintai Daniel!"
"Okay, mom memberi restu tetapi jangan harap mom datang ke pernikahan kalian, mom kecewa sama kamu Lunde!"
Ibunya pergi meninggalkan Lunde dan Daniel dengan membawa barang-barang nya dan kembali menaiki Taxi bandara yang sedari tadi menunggu di depan untuk bayaran nya, ibunya pergi menuju Swiss menemui Luca. Ya memang Lunde mempunyai adik laki-laki yang bernama Luca Christian kebetulan nama ibunya adalah Christina lyura, Luca sekarang duduk di bangku SMA kelas tiga dia bersekolah di Swiss karena mereka dulu pernah tinggal di Swiss sebelum kedua orang tuanya memutuskan bercerai saat itu ibu dan ayahnya di LA, Luca di Swiss tinggal bersama Paman Lunde yang tinggal disana.
"Daniel gimana?"
"Semua terserah sama lu, apapun keputusan lu gue hargai!"
"Nanti ya gue putusin lagi gue masih berpikir, maafin mom Daniel,"
"Gak apa-apa sayang, yaudah gue pulang dulu ya!" sahut Daniel sambil mengecup kening Lunde.
"Hati-hati,"
"Lunde!" teriak Dila dengan terengah-engah. "Daniel mana?"
"Udah pulang,"
"Yah telat, gimana-gimana?"
Semua kejadian barusan ia ceritakan ke Dila.
"Apa?"
"Ya gitu deh, tapi masih gue pikirin!"
"Yahh yaudah apapun keputusan lu gue dukung,"
"Yuk masuk kita Party heheh,"
*
Lanjut? Lanjut dong
KAMU SEDANG MEMBACA
HONEYMOON [REVISI]
Romance[#5 In Honeymoon 19/09/2016] [#3 In Honeymoon 08/01/2017] [#1 In Honeymoon 24/05/2018] Lunde Christine anak belasteran Amerika dan Indonesia yang pindah ke sebuah Universitas di Indonesia dari Universitas Los Angeles karena paksaan sang ibu yang tel...