Lunde tidak habis pikir kenapa Dila begitu tega melakukan semua ini. Lunde pun berangkat ke kampus sendirian karena Lunde yakin Dila pasti berangkat bersama Daniel.
Sesampainya di kampus.
Lunde memutuskan membaca buku di taman.
Apa yang gue liat? Daniel dan Dila sedang berduaan di taman Daniel memegang tangan Dila dengan mesra. Apa yang gue liat? Daniel kenapa lu tega sama gue.
"Wah? Daniel ama Dila?" tanya Clara.
"Eh ada Lunde ko disini? Jangan-jangan ketikung ya?" ledek April.
"Clara, kemana perut buncit itu?"
"Gue mengalami keguguran karena terjatuh saat berlari meninggalkan acara pernikahan kalian."
"Gue turut berduka,"
"Yah lagian gue tidak mengharapkan anak itu, gue masih mengharapkan anak dari Daniel haha, bye Lunde selamat menikmati kecemburuan ini,"
Lunde kembali memfokuskan tatapan nya kepada Daniel dan Dila.
"Stop Daniel jangan, jangan lakukan itu!"
Saat Daniel menatap mata Dila. Lunde sudah tidak kuat lagi melihat apa yang seharusnya ia tidak lihat lalu Lunde meninggalkan Daniel dan Dila.
*****
Daniel ingin melepas rindu dengan pacarnya Dila, ia ingin mencium keningnya dengan mesra dengan menatap matanya, tapi kenapa seperti ada yang menahan hati ini? Kenapa gue seperti menatap orang lain? Apa yang gue rasain? Apa yang gue lakuin.
"Dila masuk yuk udah bel,"
"Emmm yaudah deh," kecewa Dila.
Di dalam Kelas.
"Eh Daniel kan pacar lu bukan nya Lunde, ko jadi Dila?" tanya April.
"Hah?" bingung Daniel.
"Lu lupa ingatan ya?" tanya Kala.
"Apaan si emang gue lupa ingatan?"
"Jangan mabok deh kalian!" ujar Dila.
"Wah ni orang lupa ingatan kali kemarin kan abis kecelakaan!" ujar April.
"Apa kecelakaan? Kata Dila gue cuma sakit pilek!"
"Aneh lu, dasar orang aneh!" ujar Kala.
"Eeh pacar gue sehat kali!" panik Dila.
Daniel dan Dila mampir ke sebuah Cafe, lalu memesan makanan terlebih dahulu. Dila pegi ke toilet untuk buang air kecil.
"Sayang, aku ke toilet dulu ya!"
"Oke!"
Tiba-tiba Clara datang dan menggoda Daniel.
"Ehh Daniel!"
"Lu siapa ya?"
"Ah lu gak inget? Gue Clara mantan pendamping hidup lu,"
"Hah?"
"Lu kesini sama siapa? Lunde?"
"Sama Dila,"
"Hah? Dila? Bukan nya sama Lunde dia kan calon istri lu, kemarin lu mau nikah tapi kan lu kecelakaan,"
"Apaan? Dila pacar gue, Lunde bukan siapa-siapa gue, berita dari mana itu?"
"Gila ya? Atau lu pikun? Lu putus sama Lunde? Kan lu sendiri yang nyebarin undangan nya,"
"Putus? Gue gak pernah pacaran sama Lunde,"
"Wah lupa ingatan nih orang! Mendingan lu cari tau aja dulu gue pergi bye hahaha,"
Dila pun kembali dari toilet.
"Lama ya?"
"Jawab jujur, lu bohong sama gue ya?"
"Hah? Enggak sayang, bohong apa?"
"Udah gue pergi dulu!"
"Mau kemana?"
"Kemana aja!"
Daniel bertemu Kala dan April di jalan dan menanyakan alamat Lunde, ia pun langsung bergegas menuju rumah Lunde.
*****
Lunde pun berjalan pulang menuju rumah dan mengemasi barang-barang, ia ingin menyusul ibunya ke Swiss.
"Ini akhir dari segalanya, gue cinta sama lu Daniel tapi semua ini demi kebaikan lu,"
Gue pun menaiki taxi bandara, tiket dan passport semua sudah siap. Saat pesawat yang ingin menghantarkan Lunde hendak lepas landas tiba-tiba ada yang memanggil Lunde dan itu Daniel.
apa dia udah inget semuanya?.
"Daniel?"
"Lunde?"
"Lu udah inget?"
"Belum tapi gue mau mencari tau semuanya!"
"Udah semua nya udah berakhir!" Sahutnya sambil melepas cincin yang melingkar di tangannya dan mengembalikan cincin itu ke Daniel. Lunde mencium pipi Daniel dengan lembut.
"Selamat tinggal Daniel!"
Lunde pun memasuki pesawat dan pesawat pun lepas landas.
*****
"Perasaan apa ini? Dia barusan nyium gue? Dan kenapa gue gak kaget? Perasaan apa ini?"
Daniel pun duduk dan memikirkan semuanya. Kenapa kepala gue sakit dan kenapa perlahan-lahan memory ini kembali. Lunde adalah calon istri gue, gue harus menyusul dia besok tapi kemana?.
*
Apa ya yang bakalan di lakuin Daniel?
[WARNING TYPO BERTEBARAN]
KAMU SEDANG MEMBACA
HONEYMOON [REVISI]
Romance[#5 In Honeymoon 19/09/2016] [#3 In Honeymoon 08/01/2017] [#1 In Honeymoon 24/05/2018] Lunde Christine anak belasteran Amerika dan Indonesia yang pindah ke sebuah Universitas di Indonesia dari Universitas Los Angeles karena paksaan sang ibu yang tel...