Sinar mentari menyinari dan masuk melalui celah jendela cahayanya menyinari ruangan ini, saat Lunde tersadar dari tidurnya lagi-lagi aroma masakan tercium dari arah dapur. Sepertinya Daniel sedang memasak sarapan pagi, Lunde pun bergegas turun untuk melihat siapa yang sedang memasak makanan seharum ini membuat perut terasa bergema.
"Hi good morning, sudah bangun?"
"Where mom?"
"Pergi ke supermarket sama Luca mom bilang ingin membeli daging,jagung,ayam dan sayuran,"
"Banyak sekali, untuk apa?"
"Nanti malam mom ingin mengadakan party tetapi hanya untuk kita hehe,"
"Ya terserah."
Lunde pun menghampiri Daniel yang sedang memasak telur dadar isi daging asap sangat menggoda selera.
"Sini aku bantu,"
"Tolong potong memanjang wortel itu ya jangan terlalu tebal ataupun tipis!"
"Siap Chef!"
Lunde pun memotong wortel itu menjadi beberapa bagian lalu di masukkan ke dalam air yang mendidih.
"Sayuran ini untuk apa?"
"Untuk membuat soup ala Chef Daniel,"
"Ada lagi?"
"Tolong masukkan gula kedalam soup-nya!" suruh Daniel sambil membalikkan telurnya.
Lunde menuju tempat bumbu-bumbu tetapi karena ia tidak bisa memasak dan jarang di dapur, Lunde tidak tau yang mana gula akhirnya ia mengambil toples bertutup hijau dan memasukkan nya ke dalam soup.
"Berapa sendok?" tanya Lunde sambil membuka tutup berwarna hijau tersebut.
"Tiga sudah cukup,"
Tetapi ia malah memasukan lima sendok Lunde pikir agar tambah enak.
"Silahkan!" ujar Daniel menaruh masakan nya di meja makan. Kebetulan ibu dan adiknya tersebut sudah pulang dari supermarket.
"Wahh harum sekali!" ujar ibunya.
"Kemarilah," ajak Daniel kepada mertua dan adik iparnya tersebut.
Luca pun duduk di samping Lunde dan mom di samping Daniel. Lunde mengambil telur isi daging asap yang di masak oleh Daniel.
"Emmm lezat!"
"Siapa dulu yang membuatnya?" tanya Daniel.
"Siapa?" tanya Luca.
"Chef Daniel!" jawab Daniel bangga.
Ibunya pun menyicipi soup yang Lunde buat dan muka ibunya berubah menjadi memerah, ia memuntahkan soup itu.
"Loh Mom kenapa?" tanya Luca.
"Kau cicipi soup itu!"
Daniel pun menyicipi sop itu lalu seperti mertuanya tadi.
"Apa yang kau masukkan Lunde?"
"Gula bukan?" polos Lunde
"Kenapa asin sekali!"
"T t tidak tau!" .
"Dia pasti memasukkan garam," sahut Luca.
"Aku memasukkan yang ada di toples tutup hijau bukan kan itu gula?" tanya Lunde.
"Oh God kenapa aku mempunyai anak seperti ini, itu garam bukan gula apakah kau tidak bisa membedakan nya?"
"Sorry, i don't know! " ujar Lunde, sedih sangat sedih anak perempuan yang tidak bisa membedakan gula dan garam apakah itu tidak memalukan?.
KAMU SEDANG MEMBACA
HONEYMOON [REVISI]
Romance[#5 In Honeymoon 19/09/2016] [#3 In Honeymoon 08/01/2017] [#1 In Honeymoon 24/05/2018] Lunde Christine anak belasteran Amerika dan Indonesia yang pindah ke sebuah Universitas di Indonesia dari Universitas Los Angeles karena paksaan sang ibu yang tel...