Hari ini Daniel harus menemukan Lunde, ia merasa bersalag sudah menyakiti hatinya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, ternyata itu Dila, mau ngapain dia kesini? Daniel langsung membuka-kan pintu.
"Ada apa?"
"Sayang anterin aku ke salon yuk?"
"Males lagi ada urusan buru-buru!"
"Ko gitu sih!"
"Ya emang gimana?"
"Mau kemana emang nya kamu?"
"Mau nyusulin L...." Daniel memberhentikan ucapannya karena kalau Dila tau bisa semua rencana yang ia susun bisa berantakan.
"Mau ke London mau jenguk sepupu disana!"
"Hah? Aku ikut yaa nanti kita bisa sekalian jalan-jalan hehe,"
"Mau ngapain? Gue disana sebentar! Nanti kalau lu ikut kita gak bisa cepet-cepet nyiapin tunangan loh!"
"Oh iyaa yahh yaudah deh aku pulang lagi hati-hati di jalan!" ujar Dila sambil mencium pipi Daniel, Daniel menahan amarah tetapi apa boleh buat Dila belum tahu kalau Daniel sudah kembali ingatan nya. Setelah Dila pulang Daniel langsung menuju bandara untuk berangkat ke Swiss. Sesampainya di sana tidak perlu menunggu terlalu lama pesawat pun lepas landas.
Sambil menghilangkan kejenuhan Daniel mengirim pesan singkat kepada asisten rumah tangga Lunde menanyakan alamat tempat tinggal Lunde. Teett teet getaran handphone Daniel membuatnya terbangun, saat di buka ternyata itu balasan pesan singkat dari asisten rumah tangganya Lunde.
"Saya tidak tau tepatnya dimana tetapi mom nya Lunde pernah bilang kalau anaknya berada di Swiss Street tetapi saya tidak tau nomor rumah nya berapa maaf." Katanya.
Tidak apa-apa yang gue tau dia dimana dan nomor rumah bukan masalah, kalau perlu gue datengin rumah yang ada di situ satu-satu.
"Terimakasih banyak itu sangat membantu." Balas Daniel.
Bandara Swiss.
"Huhh dingin banget," saat ini di Swiss sedang turun salju.
Daniel pun bergegas mengemasi barang dan segera pergi dengan Taxi, di perjalanan perutnya sangat-sangat lapar, ia pergi ke Restourant Of Swiss disana Daniel memesan coffe dan Soup untuk menghangatkan perutnya yang mulai kedinginan.
*****
Hari ini sangatlah dingin, Lunde dan Luca memutuskan pergi ke Restourant Of Swiss kata ibunya disana makanan nya enak-enak dan ramah di kantong tentunya.
"Luca jalan nya kemana?"
"Here!"
"Jangan here-here aja nanti nyasar!"
"Don't worry, udah hafal!"
Benar kata Luca mereka langsung sampai di Restourant Of Swiss, dari luar tercium aroma masakan yang bikin perut bergejolak.
"Waw, harum banget, ayo cepet udah laper nih!"
"Let's go!"
Lunde duduk di meja bernomor tujuh belas dan ia melihat laki-laki di nomor meja tiga sangatlah mirip dengan Daniel, melihatnya makan seperti orang yang tidak makan satu tahun. Badannya, rambutnya mirip sekali dengan Daniel dari belakang.
"Ahh kenapa mikirin dia sih!"
"What?"
"No no!"
*****
"Ahh sudah penuh perut ini!"
Daniel pun langsung berdiri. Namun tiba-tiba saja dompetnya jatuh dan ia langsung mengambil nya lalu pergi. Daniel sudah sampai di Swiss Street, dimulai dari mana ya? Dari blok A dulu deh. Daniel pun mulai mencari dari blok A sampai blok C, lelah sangat lelah hari gelap mulai menghampiri, sebaiknya sekarang gue mencari Hotel di sekitar sini untuk bermalam dan beristirahat.
*****
"Aduhh cape banget jalan dari depan sampe blok D rumah ko jauh amat si, mana dingin banget!"
Kebetulan rumah paman Lunde berada di blok F
"Sini gue gendong!"
"Bener ya?"
Akhirnya Lunde naik ke punggung Luca dan Luca pun menggendongnya sampai rumah.
*
Maaf apabila banyak typo ataupun yang lainya ya disini nama tempatnya gak beneran ko alias ngasal wkwkwk makasihhh mwahh, ikutin terus ya guys love ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
HONEYMOON [REVISI]
Romance[#5 In Honeymoon 19/09/2016] [#3 In Honeymoon 08/01/2017] [#1 In Honeymoon 24/05/2018] Lunde Christine anak belasteran Amerika dan Indonesia yang pindah ke sebuah Universitas di Indonesia dari Universitas Los Angeles karena paksaan sang ibu yang tel...