HONEYMOON [REVISI]

37

         Hello gaes maaf ya gak update berapa lama soalnya Author terserang penyakit malas update hehehehe nah ini Update belum sepenuhnya ya soalnya masih memulihkan imajinasi yeay tinggal 3 part lagi Honeymoon tamat dan waktunyaaa Quiz nanti setelah Ending yuk ikutin terus karena pertanyaan nya seputar Honeymoon lhoo😉 yaiyalah yaa

Sekian Curcol dari Author 

.
.
.
.
.
.
.

-----------------

     Ternyata Luca sudah menunggu disana gue pun menghampirinya.

"Bagaimana?"

"Ini uang nya!"

"Kau tidak memberitahu mom kan?"

"Of course no!"

"Thank you so much,"

     Tanpa sepengetahuan gue Angga datang dan dia merebut tiba-tiba uang yang sedang gue pegang.

"Tidak Lunde, bukan kau yang membayar tetapi harus Daniel!"

"Apa bedanya? Biarkan aku saja dan kau lepaskan dia!"

"Uh sayang, tidak bisa seperti itu!"

"Mau mu apa sih Angga!"

"Syut, anak kecil tidak boleh ikut campur!"

     Ternyata Daniel sedang berada di sekitar situ dan ia menghampiri gue.

"Wah kebetulan sekali orang nya datang!"

"Ada apa ini? Lunde kenapa kau menangis?"

"Ia ingin menjadi jagoan untuk mu dengan cara membayarkan hutang mu yang banyak!"

"Apa?"

"Diam diam diam diam kau Angga!" Bentak gue.

"Berani nya kau membentakku!" Marah Angga ia kembali melayangkan pukulan ke diri gue tetapi sepertinya Daniel menahannya.

"Cukup! Jangan sakiti Lunde ceraikan dia sekarang juga!"

"Tidak akan, Lunde ikut aku pulang!" Seret Angga.

Daniel POV

"Luca ini tidak bisa di biarkan gue harus menyelamatkan nya jika tidak Angga bisa saja membunuhnya!"

"Cepatlah Daniel susul dia!"

-------

"Beraninya kau!" Mengeluarkan pistol dari sakunya.

"Angga jangan!" Teriak Eren.

"Menjauhlah!"

"Silahkan bunuh saja aku!"

Dor, peluru itu melesat mengenai perut gue. Darah mulai mengalir deras.

"Ayo kita tinggalkan dia, biarkan dia mati disini kita sudah mendapat uangnya kita harus pergi jauh!"

Semuanya meninggalkan gue, mungkin ini adalah akhir dari segalanya mungkin tadi adalah terakhir kalinya gue bertemu dengan Luca dan Daniel.

"LUNDE!!" Teriak Daniel.

Itu Daniel, gue disini Daniel.

Tenggorokan ini terasa terasa tercekik tidak ada kata-kata yang keluar satupun.

"Lunde, bertahanlah kumohon!"

Daniel POV

"Lunde bertahanlah!"

Gue membawa Lunde ke rumah sakit, pastinya ia kehilangan darah sangat banyak.

"Mohon tunggu di luar,"

Limabelas menit kemudian dokter keluar dan menyatakan Lunde koma dan dia kehilangan banyak darah.

"Lunde maafkan aku, aku menyesal tolong bangun bangun untukku aku janji aku akan menjagamu seperti saat itu!"

"Kau ingat? Saat pertama kali kita bertemu? Saat aku pertama kali memandang matamu, saat aku menyelamatkan mu dan saat kita melalui ujian cinta kita apakah kau ingat itu? Lunde aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu kumohon berjuanglah demi diriku. Aku tidak pernah mencintai Eren aku tidak pernah menyentuhnya sedikitpun."

------------

Ah gue dimana? Kenapa tempat ini terasa tidak asing. Ini tempat kuliahan kenapa gue ada disini. Loh itu Daniel.

"Daniel?"

Kenapa dia gak ngeliat gue?

Gue menyaksikan semua yang terjadi seperti memutar kembali memory dalam hidup gue saat pertama gue melihat Daniel, kenangan indah dan menyakitkan.

Apa gue udah mati?

Seketika gue berada di ruangan seperti di rumah sakit dan gue melihat disana gue sedang terbaring lemah dengan infusan di tangan dan bantuan oksigen. Disana Daniel menangis gue mencoba menyentuhnya menghapus air matanya tetapi semua percuma itu tidak bisa.

Tuhan izinkan aku hidup satu kali lagi aku ingin bersama Daniel aku sangat mencintainya.

Senja datang cahaya itu pun pergi menjauh.

Memudar, cahaya memudar menyeretku menjauh dari tubuh gue.

-------------------------------

JENG JENG JENGGGG LUNDE? MATI? MATI GAK YAA? maaf ya pendek karenaaa Authornya agak mood moodan nih bikin nya heheheh