One

395 9 2
                                    


DEG....

1 detik....

2 detik....

3 detik....

Aku menahan nafas ku saat melihatnya, ya Dia cowo yang pernah ku lihat dulu saat ku mengikut kegiatan yang diselenggarakan kampus saat semester 2 setelah itu tak pernah ku temui lagi. Dan sekarang dia ada di depan ku setelah aku berada di semester 5, dia akan menjadi pembimbing pada mata kuliah yang ku ambil.

Rasa panas membakar tubuhku, belum lagi jantung ku yang sedari tadi berdetak tak karuan ketika Ia memasuki ruanganku.

"Ech Nis, bukankan itu kakak senior yang dulu kamu ceritakan?" Tanya temanku Theresa yang duduk disampingku.

"Ya ampun Nis, kamu kenapa pucat gini? Apa kamu sakit?" Tanya Theresa lagi ketika dia melihatku karena aku tak menjawab pertanyaan nya tadi.

"Gak kok Ther, aku baik-baik ajach." Ujarku berbohong padanya.

"Teman-teman mulai hari ini selama satu semester kedepan kami berdua akan menjadi pembimbing kalian di kelas ini. Perkenalkan nama saya Gheraldi Stevant Adiputra dan temanku disamping..."

"Saya Revano Andrean Herdian."

Mendengar dia mengucapkan namanya serasa membuat sesak, belum berapa menit aku mengatakan kepada Theresa untuk tidak lagi memikirkannya namun sekarang aku benar-benar tak bisa melakukannya. Apa lagi sekarang ketika ku tahu siapa namanya, Andrean.

Andrean adalah cowo yang ku kagumi sejak kegiatan lalu di semester 2 yang ku ikuti dan dia adalah senior dikampusku.Dia bisa dikategorikan tampan dengan tinggi sekitar 160cm, berkulit putih, rambut hitam pekat, hidung mancung dan mata hitam yang bening. Ia sangat ramah dan friendly dengan siapa saja. Selama ini aku tak tahu namanya dan baru sekarang ku tahu saat ia memperkenalkan diri sebagai Andrean.

Astaga bagaimana aku akan menjalani satu semester kedepan jika harus bertemu dengannya dikelas begini. Entah kenapa setiap kali melihatnya ada getaran didalam hatiku. Apakah aku menyukainya? Aacchh.. Itu tak mungkin terjadi, aku hanya sekedar mengaguminya saja karena dia mengingat kan ku dengan seseorang dulu.

***

Akhirnya tiba saatnya liburan setelah satu semester telah selesai, aku bersyukur bisa melaluinya dengan baik. Oh iya dari tadi aku belum memperkenalkan diriku. Namaku Anisya Khylen Pieter, aku mahasiswa jurusan informatika disebuah perguruan tinggi swasta yang cukup terkenal di Jawa Tengah.

"Hay Nis..." Sapa temanku Theresa

"Hay, tumben kamu masih disini Ther? Kirain kamu udah balik ke jakarta buat liburan"

"Belum Nis, aku masih ada beberapa keperluan lagi yang mesti diurus sebelum berlibur. Kan kamu tahu sendiri kalau aku paling gak suka libur diganggu sama hal-hal lain."

"Hehehe... Aku lupa."

"Dryani mana? Dari tadi batang hidung nya gak muncul."

"Dia udah balik duluan ke Surabaya setelah ujian terakhir kemarin soalnya kakeknya lagi sakit."

"Astaga aku gak tahu sama sekali soal itu karena sibuk ngurusin beberapa nilaiku. Nanti dech aku telvon dia. Btw kamu liburan ini kemana Nis?"

"Aku sich rencana mau ke Bekasi sama tanteku tapi gak jadi, orang tuanya Dryani ngajak aku liburan ketempat mereka. Owh iya aku sampai lupa, mereka ngundang kita ke acara nikahan kakaknya Dryani koh Ther."

"Benarkah? Aku tak menyangka kakak nya bakalan nikah secepat ini, padahal niatnya pengen deketin kakaknya. Hehehehe..."

"Hhuuu.. Kamu tuch mikirnya cowo mulu. Trus gi mana kamu mau ikut aku ke surabaya atau tetap balik Jakarta?"

"Waduh aku sich pengen ikut kamu tapi mau gi mana lagi tiket pesawatku besok jam 10 Nis udah gak bisa di cancel. Lagian juga aku ada acara keluarga yang dari medan mau datang ke rumah."

"Ya sudah gak papa, nanti aku bilangin dech ke Dryani sama keluarganya. Kamu hati-hati yach besok baliknya, salam buat keluargamu. Nanti kalau libur aku bakalan berkunjung ke rumahmu, gak enak dari kemaren mamamu minta aku ikut kamu balik jakarta."

"Makasih Nis, nanti aku salamin dech. Tapi gak mau nanggung yach kalau mama ku ngambek. Tahu sendiri kan mamaku lebih sayang kamu sama Dryani sejak ketemu dulu ketimbang aku yang anaknya sndiri."

"Iya dech gak usah cemberut juga kali. Nanti aku yang telfon mamamu dech."

"Ya sudah aku balik duluan yach masih harus ke TU minta tanda tangan sama Cap fakultas nie, takut keburu tutup makan siang Nis."

"Sudah sana pergi." aku hanya melambaikan tangan padanya ketika ia pergi.

Sekedar kasih tahu saja Theresa dan Dryani adalah teman pertamaku ketika masuk di kampus ini, kami adalah 3 sahabat yang selalu bersama meskipun asal kami berbeda. Theresa berasal dari Jakarta, Dryani dari Surabaya dan aku dari Manado. Meskipun tidak dari tempat yang sama namun hubungan persebahatan yang kami jalin sangat erat karena dimana ada salah satu dari kami terlihat maka yang duanya pasti juga di sekitar situ.

***

Aku sedang mengepak barang yang akan aku bawa kesurabaya, namun tiba-tiba suara dering Hpku membuatku berhenti dari aktivitas tersebut.

"Iya hallo Dry."

"..."

"Nie juga aku lagi ngepak barang kok, nanti berangkat nya jam 6 malam baru dijemput sama travel."

"Iya iya, aku udah simpan kok alamatmu."

"..."

"Nanti kalau udah deket aku Line kamu dech."

"Tenang saja, aku akan hati-hati di jalan. Kamu gal usah khawatir dech."

"..."

"Sudah dulu yach aku masih harus nyelesain ngepak barangku."

"..."

"Bye.."

Segera aku melanjutkan aktivitas ku yang tertunda tadi dengan telpon dari Dryani hanya untuk menanyakan persiapan keberangkatan ku. Teman ku yang satu ini terlalu mengkhawatirkan perjalanan ku ke sana tanpa dirinya. Dryani kamu tuch terlalu berlebihan, memangnya aku anak kecil apa. Gumamku.

To be continue....

Hay...hay... Ini cerita terbaruku..
Jangan lupa di Voment yach...

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang