Hari ini adalah hari pernikahanku yang harusnya menjadi hari bersejarah yang paling membahagiakan bagiku, namun ternyata semua itu hanya sebatas mimpiku.Pernikahanku tidak seperti pernikahan pada umumnya dimana pasangannya saling mencintai satu sama lain. Ku akui memang aku menyukai Andrean tapi tak seperti ini juga menikah tanpa cinta hanya karena rasa terimakasih dan permintaan dari kakeknya saja.
Bahkan sedikitpun aku tak menyangka kalau kedua orang tuaku akan setuju dengan pernikahan ini.
Sehari sebelum pernikahanku keluargaku yakni tiba di Surabaya, dari pihak keluargaku tak perlu repot-repot menyiapkan apapun karena semua pesiapan pernikahan sudah di siapkan oleh pihak keluarga Andrean.
Bukannya keluargaku tak bisa menyiapkan apapun karena tak punya uang tapi itu karena permintaan kakek yang tidak ingin keluargaku repot dan membiarkan pihak andrean yang menyediakan semuanya.Jangan salah yach, Keluargaku juga tergolong keluarga berada. Papaku Arkhila Jones Pieter, seorang dokter ahli bedah di RS besar yang ada di Manado, Ia juga mempunya bisnis yang bergerak di bidang penjualan mobil dan motor serta memiliki beberapa resort wisata yang ada di Manado dan Bali.
Mamaku Klarisa Elisabeth Pieter, dia seorang designer pakaian yang mempunyai beberapa butik terkenal yang sudah tersebar di beberapa tempat seperti Manado, Makasar, Jakarta, Bandung, Jogya, Surabaya dan Bali. Baru- baru ini mamaku terjun di usaha kuliner dengan membuka Restoran untuk para turis mancanegara maupun lokal agar bisa merasakan makanan khas Indonesia.
Kakakku yang tertua Elsya Anabeth Pieter sudah menikah dengan James Carlos Vhier asal Belanda yang menjadi teman satu jurusannya waktu dia kuliah kedokteran di Oxford dan sudah di karuniai seorang putra yang baru 3 tahun bernama Chrison Natanael Vhier.Kakak keduaku Rasya David Pieter belum lama ini kembali setelah menyelesaikan kuliahnya di Jepang mengambil jurusan Perfileman. Dia belum menikah namun ku ketahui kalau dia berpacaran dengan seorang gadis asal korea yang sama-sama kuliah dengannya di Jepang. Yang ku dengar dia mendapat tawaran untuk kerja di Hollywood.
Nach sekian dulu perkenalan mengenai keluargaku.
"Wah, adik kakak cantik sekali. Chris coba lihat Aunty mu sangt cantikkan." Ucap kakakku Elsya yang menggendong Chris anaknya."Adik iparku sangat cantik hari ini, selamat yach sayang." Ucap Kak James.
"Hello Sweaty,, you look so beautyfull. Kalau bukan adikku pasti kau sudah aku nikahi." Ucap kakakku Rasya.
"Rasya jangan kau goda adikmu terus, seharusnya kamu yang duluan menikah bukan adikmu." Ujar mama yang baru saja masuk keruanganku."Tidak dech ma, aku masih ingin meniti karirku dulu. Nanti kalau aku sudah berhasil baru aku akan segera memberikan menantu sama mama dan papa."
"Terserah kamu tapi mama harap kamu jangan lama-lama menikahnya, mama kan juga pengen cucu dari kamu."
"Iya ma, pokoknya mama tenang saja. Lagian kan mama sudah punya Chris dan pasti sebentar lagi Khylen akan kasih cucu sama mama."
"Kak Rasyyaa..." Teriakku padanya.
"Yes sweaty.."
Flashback...
Tok..tok..tok..
Terdengar suara pintu kamarku di ketuk lalu muncul kak Rasya dari balik pintu."Sweaty,, apakah kakak menganggumu ?"
"Gak kok, kenapa?"
"Kakak ingin mengajak kamu jalan-jalan sebentar sebelum kamu resmi menjadi istri orang. Tidakkah kamu merindukan kakak?"
"Tentu saja aku merindukan kakak, apa lagi kakak gak pernah pulang selama kuliah di jepang."
"Kalau begitu ayo kita keluar..."
"Baiklah kak, sebentar aku ambil tas dulu."
Aku pun segera mengambil tasku dan menggandeng lengan kakakku turun ke bawah. Begitu sampai di lantai bawah ku lihat orang tuaku sedang berbincang-bincang dengan keluarga Andrean dan Andrean juga ada disitu bersama mereka.
"Hallo semua..." Sapa kak Rasya.
"Ech adik kakak sudah rapi begini mau kemana?" Tanya tante Renita.
"Ini loh tante kami mau keluar sebentar cari angin." Ucap kak Rasya.
"Begitulah Jeng, emang diantara ketiga anakku mereka berdua paling dekat." Ucap mama."Bagaimana kalau kalian ditemani Andrean?" Ujar Om Renaldi.
"Gak usah Om terimakasih, aku hanya ingin jalan-jalan sebentar dengan adikku sebelum dia menikah dengan anak Om."
"Biarkan saja pak Renal, anak saya yang satu itu baru saja pulang dari Jepang selama 3 tahun kuliah disana dan mungkin dia merindukan adik kecilnya tapi ternyata adiknya sudah mau menikah jadi dia merasa kalau dia tidak bisa lagi bermain dengan adiknya seperti dulu."
"Owh pantas saja saya perhatikan mereka sangat dekat ketimbang dengan kakaknya yang satu."
"Hey bisakah aku ikut kalian?" Tanya kak Elsye.
"Kamu tinggal saja, lagian Chris pasti mencarimu nanti." Ucap kak Rasya.
"Hhuuu... aku kan pengen ikut juga."
"Kenapa gak kalian ajak Elsye juga?"
"Gak ach Ma, aku cuman bareng adikku tercinta sebelum aku berangkat ke LA."
"Ya sudah kalau gitu."
"Nak Rasya, kalian bisa pakai mobil om di depan." Ujar om Jendri.
"Baiklah terimkasih om, kami pergi dulu."
Kami berdua pun segera pergi menuju mobil om jendri. Sedari tadi aku hanya diam saja hanya kak Rasya saja yang berbicara dengan mereka.
Kak Rasya tahu bagaimana perasaanku saat ini dan hanya dia yang mengerti aku makanya aku sangat nyaman dengannya sekarang.
Kak Rasya mengajakku ke pusat perbelanjaan, dia membeli beberapa barang untukku lalu kami makan di sebuah restoran di dekat situ. Setela itu kami pergi ketempat bermain dan mencoba beberapa wahana permainan sampai akhirnya kami berdua mersa lelah dan memutuskan mencari tempat duduk untuk beristirahat.
Kami duduk disebuah bangku taman lalu kak rasya membelikan aku es krim vanilla kesukaanku.
"Len..."
"Iya kak..."
"Apakah kamu bahagia?"
"Maksud kakak?"
"Pernikahan ini?"
"Ya aku bahagia kok kak." Ucapku berbohong.
"Sweaty kalau kamu tak suka katakana saja dan kakak yang akan membatalkannya."
"Kak percaya sama Khylen."
"Sweaty, kakak tahu kamu tidak bahagia. Kakak tak akan memafkan diri kakak jika kamu tidak bahagia nantinya."
"Aku akan selalu bahagia karena ada kakak yang selalu ada disaat aku sedih maupun senang."
"Khylen dengarkan kakak baik-baik, jika suatu saat nanti kamu merasa tidak bahagia maka katakan pada kakak dan saat itu juga kakak akan terbang menjemputmu ke sini."
"Terimakasih kak, kak Rasya tenang saja khylen janji kalau ada apa-apa dengan khylen makan saat itu juga kak Rasya orang pertama yang akan Khylen kasih tahu."
"Bagus kalau begitu. Khylen tahu kan kalau kebahagiaan Khylen adalah kebahagiaan kakak. Sebenarnya kakak tak menyetujui pernikahan ini Sweaty, namun kata papa kalau ini adalah keinginanmu jadi kakak menyetujuinya."
"Khylen tahu kok kak, kak Rasya adalah kakak terbaik bagi Khylen dan kebahagiaan kakak juga menjadi kebahagiaan Khylen."
"Ya sudah kalau begitu ayo kita segera pulang sebelum mereka khawatir karena kita belum pulang."
"Ayo kak."
Flashback end....
To be continue...

KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Love
RomanceAku sadar kalau hubungan kami dibangun tanpa dasar CINTA. Dia mencintai orang lain, lalu bagaimana denganku ??? Aku juga ingin dicintai dan mencintai namun kenapa rasanya takdir mempermainkanku.