Seven

73 5 0
                                    



Hari ini aku bangun lebih awal karena ini adalah pertama kalinya aku berperan sebagai istri dirumah mertuaku. Aku tak ingin memberikan kesan menantu yang buruk. Ku lihat Andrean masih tidur di sofa kamar, ya memang kami tidak satu ranjang meski sudah menikah.

Segera aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diriku lalu merapikan tempat tidur dan segera turun ke bawah. Ku lihat bibi dan mama mertuaku sudah sibuk didapur untuk mempersiapkan sarapan.

"Selamat pagi"Sapaku kepada mereka berdua.

"Selamat pagi non."Balas bibi yang sedang mencuci piring.

"Selamat pagi sayang, kok sudah bangun jam segini. Mending kamu tidur lagi dech temanin suami kamu."

"Gak papa kok ma, Nisya udah biasa emang selalu bangun pagi kayak gini."

"Ternyata mama gak salah pilih, kamu menantu yang rajin yach."

"Ada yang perlu Nisya bantu ma?"

"Gak ada sayang, ini sudah mau selesai kok. Kamu bangunin suami kamu saja sana."

"Baiklah ma."




***



Saat ini semua anggota keluarga telah berkumpul untuk sarapan. Ada kakek, papa, mama, Reva, Andrean dan aku. Aku melayani Andrean mengambil sarapannya.

"Cie..cie..cie... pengantin baru mesra-mesraan nie." Goda reva padaku yang hanya bisa tersenyum.

"Reva, jangan goda kakak ipar kamu terus dong."

"Iya ma, Reva kan cuman bercanda doang."

"Ndre kapan kalian balik ke ketempat kuliahmu?"

"Aku baliknya siang ini pa."

"Kok cepat banget sich Ndre?"

"Soalnya ada beberapa hal yang mesti aku urus disana Kek."

"Terus Nisya gi mana Ndre?"

"Dia tinggal disini sama mama, lagian liburannya kan masih seminggu lagi ma."

"Loh masak pengantin baru ditinggal sich kak?"

"Kakak kan ada urusan bukan mau main Rev."

"Apakah Nisya sudah ngijinin kamu ?"

"Aku sudah bicara dengannya kok pa."

Kapan? Perasaan semalam kami tidak bicara apa-apa selain dia ngambil bantal dan selimut terus tidur di sofa. Dia bohong sama keluarganya sekarang, astaga kenapa harus sampai segitunya sich Ndre. Aku hanya bisa menahan semua ini namun tak tahu sampai kapan bisa bertahan.

"Benar itu Nisya?"

"Iya pa, semalam udah Aku dan kak andrean bicarain kok."

"Oh gitu, baguslah. Papa harap kalian akan selalu membicarakan semuanya sebelum mengambil keputusan."

"Iya pa."




***


Seminggu sudah aku berada dirumah mertuaku setelah kepergian Andrean kembali ke salatiga. Selama di sini aku menghabiskan waktu dengan menemani mama dan adik iparku.

Hari ini aku akan kembali ke Jawa Tengah untuk kembali kuliah, jangan kalian pikir karena sudah menikah jadi aku tak kuliah lagi yach.



"Sayang apakah barang-barang mu sudah siap?"

"Ia ma, Nisya sudah menyiapkannya dari malam."

"Apa tidak ada lagi yang ketinggalan?"

"Gak ada ma, semuanya udah Fix di tas Nisya."

"Kak kenapa gak minta jemput sama kak Andrean sich?"

"Kak Andreannya kan lagi sibuk Rev, lagian kakak juga bisa kok pulang sendiri."

"Tapi kan seharusnya sebagai suami dia yang jemput kakak."

"Benar kata Reva Nis, kakek setuju dengannya."

"Sudahlah kek, Nisya kan sudah bukan anak kecil lagi, jadi kakek tenang saja."

Bip...bip...bip...


Terdengar suara klakson travel yang sudah ku pesankan.

"Ma sepertinya travelku sudah datang sebaiknya aku pergi sekarang."

"Iya sayang kamu hati-hati di jalan yach"

"Iya kalian semuanya tenang saja"

"Nanti kalau sudah sampai kasih kabar sama kami."

"Iya pa tenang saja."

"Kamu baik-baik sama Andrean di sana yach sayang."

"Iya kek."

Aku pun lalu menyalami mereka semua kemudian naik ke travel untuk kembali ke tempat awalku.





To be continue.....


Yang baper nunggu lanjutannya jangan lupa Voment....

Thanks...

Journey of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang