Setelah pertemuan pertama kemarin, hari ini adalah undangan makan siang, selamat datang dirumah keluarga Arya Sasongko
Keira diperkenalkan dengan satu persatu keluarga Arya Sasongko, mulai dari ibunya, Dewita maharani, sosok wanita cantik, modern dan berkelas, wajahnya tetap terlihat elegan walaupun ia hanya memakai baju terusan sederhana saja, kulitnya halus dan bersinar, benar-benar terawat diusianya yang sudah cukup matang
Lalu kedua adiknya, yang kelihatan lebih alim dibanding kakak mereka yang sepertinya merupakan badboy dikeluarga ini
Panji lebih mewarisi wajah ibunya, sementara kedua adiknya, lebih mewarisi wajah ayahnya, adik keduanya adalah Pandu Putra Sasongko usianya hampir sama dengan kei, umurnya dua puluh tahun, berjarak satu tahun lebih muda dari Keira, sementara Adik bungsunya bernama Panca Putra Sasongko, yang baru berusia sepuluh tahun, Pandu masih harus menyelesaikan kuliahnya, sementara Panca baru duduk dikelas Lima bangku sekolah dasar
"Ayo kei... tante ajak kamu keliling rumah", ibu panji mengajak Kei dengan ramah setelah mereka selesai makan siang bersama, walau dengan berat hati mau tak mau Kei mengikutinya,wanita itu membawa keira berjalan-jalan kehalaman belakang sambil menggandeng tangannya
"Tante dengar kamu tidak tinggal dengan nenek kamu... bahkan lebih memilih tinggal sendiri dirumah orang tua kamu yang jauh dari kata layak"
Wow... Ibunya sangat To The Point, bahkan kalimat itu meluncur santai dari mulutnya, sikap ramah yang tadi ditunjukkannya mendadak hilang entah kemana, membuat Keira memandangnya heran, Keira menghentikan langkahnya sambil terdiam, dan wanita itupun melepaskan gandengan tangannya
"Huffft... Maaf... tante hanya takut kamu akan kesulitan beradaptasi dengan Panji, Panji adalah tipikal laki-laki yang tidak bisa hidup sederhana, susah diatur dan sangat keras kepala"
"Rasanya untuk ukuran gadis sepertimu akan kesulitan menghadapi kelakuannya"
Keira hanya menghela nafas mendengar penjelasan calon ibu mertuanya yang begitu antusias menyuarakan isi hatinya bahwa Keira dan Panji tidak cocok untuk bersanding
"Selain itu dia sering bergonta-ganti perempuan, predikatnya sebagai playboy sangat terkenal"
Wanita itu melirik Kei sambil kembali melanjutkan langkahnya, diikuti Keira yang mengikutiya dan tetap bersikap tenang, dari sini saja Keira bisa melihat, ibunya menentang perjodohan ini, mungkin ia sudah memiliki calon sendiri untuk putra sulungnya, tapi sepertinya tidak bisa menentang keputusan yang sudah dibuat Arya Sasongko, suaminya"Oh iya, hobimu apa kei, kesalon, shopping, travelling?", Keira bahkan belum mengucapkan sepatah katapun ketika wanita itu kembali berbicara
"Tapi sepertinya gadis-gadis seperti kamu tidak suka melakukan hal itu ya..."
Keira ingin saja membantah, dia suka kesalon, tapi hanya tiga bulan sekali, merapikan rambutnya jika mulai berantakan, dia suka shopping, tapi lebih sering kepasar tradisional, menemani ibu Mira belanja kebutuhan dapur tentunya, dan travelling... tentu saja dia suka jalan-jalan, hanya saja tidak sampai keluar negeri.. mungkin keluar pulau pernah, batin Kei jengkel
"Tante ingin punya menantu yang sesuai dengan kriteria tante, dan sesuai untuk panji pastinya" ibu Panji tiba-tiba tersenyum miris
"Dan maaf, tapi sepertinya kamu....." wanita itu menatap Keira dari atas kepala hingga ujung kaki
"Kamu sangat tidak cocok jika disandingkan dengan Panji", Keira menghela nafasnya cepat, akhirnya wanita ini mengatakan juga isi hatinya setelah berbicara satu arah saja, Kei hanya menatap wanita itu datar
"Tante benar"
"Jika kami disandingkan, sepertinya kami memang tidak memiliki kecocokan"
"Oleh karena itu tante tidak perlu khawatir, karena aku tidak akan memaksakan diri" Keira memberi penjelasan tampak santai, lagipula siapa yang mau bersanding dengan laki-laki kacau itu, selain terlalu tua untuknya, Kei bahkan tidak bisa menemukan letak ketertarikannya pada Panji
"Dan satu hal, menurutku tante adalah ibu yang baik, aku sangat memaklumi jika tante menginginkan yang terbaik, apalagi untuk anak-anak tante termasuk Panji"
"Kondisi ini mengingatkanku pada kata-kata almarhumah ibuku" Kei mengenang kembali kata-kata ibunya sebelum melepas kepergiannya
"Dia bilang seperti apapun seorang ibu bersikap, mereka hanya menginginkan yang terbaik untuk anaknya, dan aku yakin, itu juga pasti berlaku untuk tante" jelas Kei, kata-katanya mampu mengusik hati wanita itu, apalagi gadis ini bahkan tetap bersikap tenang tanpa tersinggung sama sekali akan sikapnya
"Masalahnya, semua keputusan ada ditangan Panji, dan persamaan kita saat ini... bahwa kita berdua sedang berharap, agar panji tidak bersedia menikah denganku"
"Jadi sampai saat itu tiba, marilah kita terus berdoa dan mencoba berhubungan baik, walaupun itu hanya pura-pura", lalu keira berjalan kembali meninggalkan ibu Panji yang terpaku disitu, Terlalu terkejut oleh kata-kata gadis itu...
Tak ada yang tau, diluar sana, mungkin saja Kei dan Ibu panji masih bersitegang, entah mereka saling jambak menjambak atau bisa saja saling jenggut menjenggut, atau... sedang lempar melempar, when woman and girl fight... who knows!!
See U On Next Chapt...
-L-
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE OBSESSION(PENDING)
Romance(proses perbaikan) Just Read... Hope You Like It... Klise... perjodohan tentang dua orang manusia yang berbeda, Panji dan Keira, tapi bukan itu yang ingin disampaikan, semua dimulai ketika Panji merasa terobsesi akan Keira, bukan karena cinta p...