Gambar Diatas -^- Panca
Panji menghempaskan tubuhnya kasar kekursi dibalik meja ruang kerjanya, ia terus saja mengutuk dirinya sendiri, pikirannya benar - benar kacau beberapa hari terakhir ini, bahkan ia tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya, jika bukan karena sahabat sekaligus orang - orang terbaik yang menjadi manager dan asistennya, mungkin ia akan mengacaukan segalanya, ia benar - benar bersyukur karena ada elang dan wisnu disisinya, mereka bahkan tidak banyak bertanya kenapa dirinya bisa menjadi kehilangan kendali seperti saat ini, tepatnya sejak ia menghilang dimeeting terakhir mereka saat calon rekanan mereka, Novel sedang mempresentasikan proposalnya. mood nya bahkan ikut kacau seperti pikirannya, dan sikapnya benar - benar membuat jengkel orang - orang disekitarnya, dan semua karena otaknya tidak berhenti berpikir akan hari itu, hari dimana ia mencium paksa gadis itu, Keira.
Elang sudah masuk dengan kasar tanpa permisi kedalam ruangan Panji yang masih duduk diam seakan tak peduli, Panji menatap wajah sahabatnya datar yang sepertinya mulai kehilangan kesabaran menghadapi sikapnya.
"God Damn Panji, Apa maumu?" Elang setengah memaki sahabat sekaligus atasannya tersebut
"Apa masalahmu, aku benar - benar tidak mau tau, tapi sejak kau menghilang dan bahkan pergi begitu saja meninggalkan meeting dan tak kembali lagi setelah bertemu calon istrimu terakhir kali, sikapmu menjadi benar - benar menyebalkan, ini lebih parah daripada menghadapi perempuan yang sedang PMS" Elang mulai menggerutu panjang lebar
Panji memang tidak kembali lagi kedalam ruang meeting untuk menyimak presentasi Novel, setelah ia yakin keira mulai tenang dan mengusirnya pergi dari ruang arsip, ia benar - benar pergi dengan langkah berat, keira pasti sangat terpukul akan apa yang ia perbuat, tentu saja bodoh!, mencium paksa seorang gadis yang bahkan belum pernah dicium dan kau merasa bisa menaklukkannya adalah hal yang sangat, sangat, sangat bodoh, jadi wajar jika gadis itu marah dan tidak mau memaafkannya bahkan akan sangat membencinya, jika itu gadis lain, biasanya ia takkan ambil peduli, tapi tidak pada Keira, gadis itu seperti melemparkan tali yang tiba - tiba membuatnya harus mengikatkan diri hanya agar bisa mendekatinya, meraihnya dan parahnya ia tidak bisa membuka kembali ikatan tali tersebut
Gadis itu membuatnya terlihat seperti bajingan brengsek yang sekelas dengan bajingan - bajingan kelas teri, bahkan Panji tak tau harus berbuat apa agar Keira bisa memaafkannya
Elang mulai bertanya lagi "Jelaskan padaku ap-................"
"Aku menciumnya didalam sebuah ruangan.................... " belum selesai Elang bicara Panji sudah memotong ucapannya
"Dengan paksa.................!" Panji menatap Elang sambil menjambak rambutnya dengan kedua tangannya yang kemudian berhenti disana, wajahnya terlihat frustasi
"Dan sekarang tiba - tiba aku tidak bisa berhenti memikirkannya, gadis menyebalkan itu tidak mau menghilang dari otakku, dari sekian banyak perempuan, kenapa harus dia yang kupikirkan, Elang..... God Damn It... Help Me!!" Panji melontarkan kata - kata yang membuat Elang tersenyum Geli, Got You.
"Panji.... "elang memanggilnya berpura - pura khawatir
"Selamat!! Kau kena batunya" dan Elang buru - buru melesat keluar sebelum Panji melemparkan apa saja yang ada di atas mejanya.
* * * * *
Keira masih merebahkan tubuhnya malas diranjang tidurnya sambil memeluk bantal guling, ia bahkan tidak ingin bangkit dari sana dan melakukan apapun, bahkan sudah 3 hari ini ia izin dan tidak datang kekantornya, mengabaikan Novel yang penasaran dan selalu berusaha menanyakan keadaannya karena tiba - tiba ia seperti hilang ditelan bumi, berbohong pada Mira bahwa ia sedang sakit menjelang datang bulan, sementara sahabatnya itu hanya merespon dengan diam walau ia tau pasti ada yang tidak beres dengan Kei, tapi Mira juga tidak akan memaksanya cerita jika Kei tidak menginginkannya, mungkin Kei butuh ketenangan, Kei bahkan juga tidak pulang kerumah neneknya, karena terakhir mereka bertemu, ia dan neneknya juga sempat berdebat mengenai perjodohannya
"Kau sudah Pulang.." Wanita tua itu menyapa Keira yang saat ini sedang menatap neneknya sinis, ini karena dia! batin Keira, jika ia tidak bersikeras menjodohkan dan mengenalkannya pada lelaki brengsek itu, ia pasti tidak akan mengalami kejadian yang membuatnya sesak nafas hari ini, ketika laki - laki sialan itu menciumnya paksa, cih... ia benar - benar muak jika mengingatnya lagi
Keira menghampiri neneknya yang masih tampak serius memeriksa beberapa tumpukan dokumen diruang tamunya, gadis itu duduk dihadapannya dengan wajah yang tidak bisa diungkapkan maknanya
"Aku ingin meyudahi perjodohan ini!!" kata - kata Keira menyiratkan nada emosi yang membuat neneknya langsung mengalihkan pandangannya dari dokumen - dokumen yang menumpuk pada cucu perempuan satu - satunya itu yang sepertinya sedang terlihat sangat marah
"Apa yang membuatmu tiba - tiba ingin membatalkan perjodohan ini sementara kita sudah sepakat dengan perjanjian yang kita buat sebelumnya..." wanita tua itu masih duduk tenang, pengalamannya yang sudah cukup matang tidak membuatnya terpancing menghadapi cucunya yang baru berusia 21 tahun dan masih bisa terbilang tidak labil tersebut
Keira menatap neneknya dengan pandangan bingung, wajahnya tiba - tiba merah merona, dan ia tidak mungkin menjelaskan pada neneknya apa yang terjadi dan membuatnya marah
"Kau harus ingat, aku tidak pernah main - main dengan ucapanku tentang kesepakatan kita sebelumnya, aku bisa membuat seseorang bangkrut, ataupun bangkit hanya dalam 1 hari" keira hanya berdiri kaku, sementara neneknya kembali memeriksa isi - isi tumpukan dokumen dimeja, tidak ada negosiasi untuk Keira, yang sudah berjalan kekamarnya dengan langkah cepat dan kemudian turun kembali sambil membawa tas ranselnya, ia ingin pulang kerumahnya, ia ingin menenangkan dirinya saat ini
"Pulanglah... "Neneknya seakan tau maksudnya bahkan sebelum Kei berkata apa - apa, Keira masih membenci wanita tua ini, tapi ia mengakui, neneknya bukanlah orang yang mudah terintimidasi, ia tetap mampu menunjukkan kekuasaannya dengan cara yang cukup elegan, terlihat beribawa dan membuat orang disekitarnya tampak segan
"Aku akan memerintahkan Sugeng untuk menjemputmu tiga hari lagi, perusahaan akan mengadakan acara lelang amal dan baazar tahunan, jadi kau harus datang" Keira ingin sekali menolaknya, perusahaan?? Memang sejak kapan ia ada sangkut pautnya dengan perusahaan nenek tua ini, bahkan ia tak ambil peduli jika Nyonya besar ini memiliki 100 perusahaan sekalipun, tapi ia hanya diam sambil berlalu tanpa pamit, ia cukup tau bahwa saat ini ia tidak bisa menentang neneknya dengan mudah, semua akan sulit, yah... hidupnya akan menjadi lebih rumit
* * * * *
Dan ketika hari ini tiba, Keira benar - benar ingin lari dari acara ini, bukan hanya karena disana ia tidak mengenal siapapun kecuali nenek tua itu, tapi untuk apa ia harus berada diacara ini? apa alasan ia harus hadir disini? Menyebalkan bukan? ya.. ini benar - benar sangat menyebalkan.
Tapi Keira tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya, karena sesuatu menantinya, sesuatu yang akan membuatnya bahkan tidak bisa berdiri atau duduk dengan tenang...
So..........What is that........? Enjoy It
See U On Next Chapt.......
Salam
-L-
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE OBSESSION(PENDING)
Romance(proses perbaikan) Just Read... Hope You Like It... Klise... perjodohan tentang dua orang manusia yang berbeda, Panji dan Keira, tapi bukan itu yang ingin disampaikan, semua dimulai ketika Panji merasa terobsesi akan Keira, bukan karena cinta p...