Obsession and Passion

53 3 1
                                    

Akhirnya... bisa melanjutkan cerita ini kembali...

\\(-,-)// cemungut...

Jika boleh, Panji ingin laju mobil yang membelah jalan jakarta disiang yang terasa cerah ini, terus melaju dan jangan berhenti, karena ia masih ingin menatap wajah menggemaskan dari gadis disebelahnya, keira. sementara keira merasa jengah, ia ingin buru - buru sampai tujuan, bukan ia tidak sadar jika panji terus memperhatikannya, manusia itu kenapa sih? ditengah cuaca panas dan jalanan macet yang membuat arus lambat seperti ini tapi tampak tenang dan sepertinya senang sekali, sepertinya ia mulai gila... batin keira yang mulai risih.

" Pak... kita sudah sampai"

Laki - laki yang sedang asyik berkutat dengan dunianya sendiri itu bahkan tidak mendengar ucapan adam, tanpa sadar masih memperhatikan keira yang dari tadi melihat keluar jendela sungguh menggemaskan, ia membulatkan bola mata ketika matanya terperangkap dengan keira yang kini menoleh dan melihat jelas - jelas dengan netra cokelat indahnya kedalam mata laki - laki itu, saat seperti ini ia ingin sekali mencium wajah itu... antara sebuah obsesi dan hasrat yang tidak bisa tertahankan, sungguh...

"Bapak Panji... kita sudah sampai dikantor anda!!!" dan panji seperti disiram air es ketika menyadari bahwa gadis itu tengah berbicara setengah teriak padanya, astaga... ia benar - benar sudah bukan dirinya, bagaimana pikirannya bisa teralihkan hanya karena seorang gadis ingusan

"Baiklah... tentu saja, kita sudah sampai, berarti aku harus turunkan!?" dan sekali lagi ia merutuki dirinya sendiri karena berbicara seperti orang bodoh, Hei!! ia Panji, Panji Putra Sasongko, Pria Tampan, Mapan bahkan digilai para perempuan!!!

Tapi ia sungguh tak tahan, ia ingin sekali mencium wajah menggemaskan dihadapannya saat ini

"Cup"

* * * * *

Keira benar - benar marah atas kebodohannya sendiri, lelaki itu terlalu licik dan sungguh bergerak cepat, bisa - bisanya ia melakukan itu padanya saat ia lengah, bahkan ia tidak menyangka jika manusia sialan itu baru saja berhasil mencuri sebuah ciuman dengan cepat tepat dibibirnya, dan turun dengan sigap dari mobil, dengan dirinya yang masih shock , terkejut, malu, marah dan semua perasaan kesal tentu saja, dan sialnya panji tanpa rasa bersalah sudah pergi dan keluar begitu saja dari dalam mobil yang tadi mereka tumpangi bersama, keira sadar laki - laki menyebalkan itu pernah melakukan hal yang lebih buruk lagi, menciumnya dengan paksa, oh sudahlah, ia malas membayangkan kejadian itu lagi, tapi pencurian ciuman barusan juga tidak bisa dimaafkan begitu saja! Awas saja!! Ia berani bersumpah akan membalasnya!!!

Sekarang ia bahkan tidak berani menatap Adam yang sudah menjalankan kembali mobil mereka menuju kantor dan membelah kemacetan jalan. untungnya adam adalah orang yang tidak pernah mencampuri urusan orang lain, mengingat rekan kerja yang memang ditunjuk Pak Novel sebagai karyawan multifungsi ini sangat baik, ia jadi kesal mengingat panji menyebutnya tadi sebagai supir kantornya, benar - benar!!

Adam hanya diam dan tidak mengeluarkan komentar sedikitpun, karena kei sangat enggan membicarakan hal apapun saat ini... dan keira akan berterimakasih jika pencurian ciuman tadi tidak sampai ketelinga Pak Novel yang selalu ingin tau urusannya.

* * * * *

Panji duduk menyenderkan punggungnya sambil berusaha menenangkan hatinya yang seperti sedang bergemuruh, sambil berputar pelan pada kursi dibalik meja kantornya yang didesign senyaman mungkin ia masih membayangkan pencurian ciuman kecilnya, dan sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman, jika ia tidak berada didalam mobil, ralat... mungkin jika hanya ada ia dan keira berdua saja, ia tidak akan menciumnya secepat itu, ia akan berlama - lama dibibir manis gadis itu... sial.. sial... bahkan otaknya sudah mulai melenceng lagi... entah terobsesi atau hasratnya mulai bermain, tapi ia harus melakukan sesuatu, ia memang menyukai perempuan, tapi tidak pernah sekacau ini, dan yang pasti ia tidak ingin mengacaukan segalanya, bagaimana jika pada akhirnya ia akan bosan pada keira seperti pada perempuan - perempuan lainnya.
Hal itu membuatnya menyadari sesuatu, apakah ada diantara perempuan - perempuan yang ia kencani berlatar belakang seperti Keira, walau ia yakin secara usia ia sepertinya tak pernah berkencan dengan wanita dibawah usia 25 tahun, atau memang ia tak sadar karena make up para wanita terkadang membuat mereka terlihat lebih tua dari usia yang seharusnya, pengaruh make up itu benar - benar membuat wanita muda bahkan bisa terlihat begitu cantik nan dewasa... Shit... lantas kenapa, sebelumnya Ia tidak pernah berpikir sejauh ini, para wanita itu memujanya, mereka rela berbuat apapun demi mendapatkannya, lantas kenapa ia tiba - tiba menjadi seperti pria baik - baik yang memiliki hati nurani...

Ini karena gadis ingusan yang menjungkir balikkan dunianya saat ini, atau mungkin... hanya untuk sementara waktu ini...

* * * * *

Thanks for still see My Story...

Salam ♡♥♡

-L-



MY LOVE OBSESSION(PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang