Laki-laki dihadapannya ini masih menghadang jalannya keluar, membuat Keira berdecak kesal
"Hei... Apa kita punya masalah?" Tutur Panji sambil menatap Keira yang masih bingung
"Setidaknya kita tidak harus berpura – pura untuk mengenal dengan baik, jika kau dan aku memang tidak ingin menikah, harus ada alasan masuk akal agar kita bisa memberikan penjelasan pada nenekmu dan ayahku, jadi.. jika memang kita tidak berjodoh, setidaknya kita bisa menjadi teman bukan?"
Penuturan Panji masuk diakal, membuat Keira berpikir sejenak, tidak ada yang salah dengan pernyataan Panji, hanya karena ia membenci nenek tua yang mengatur dan membuat kesepakatan ini, ia tidak harus melimpahkan kekesalannya dan menjadi membenci Panji, lagipula laki-laki seperti Panji juga tidak mungkin menyukainyakan? Banyak wanita yang antri menjadi kekasihnya, mengalahkan antri paket sembako yang dijual murah. Mungkin
"Maafkan aku... " dengan suara berat Keira meminta maaf pada Panji, dan kemudian dihadiahi senyuman dari laki-laki itu, tapi senyumannya pudar ketika ia bertanya kembali padanya
"Jadi... apa hubunganmu dengan Novel? sepertinya kalian memiliki hubungan...dekat?"
Ish... kenapa sih laki-laki ini menanyakan hal itu lagi?, Keira tidak akan peduli jika Panji yang berdiri diposisinya, jika Panji dekat dengan wanita lain ia juga tidak akan mempermasalahkannya, Toh... mereka tidak saling mencintai, jadi tidak ada satupun yang berhak keberatan jika salah satu dari mereka sedang dekat dengan orang lain, harusnya seperti itukan?
"Kami memang dekat, sebagai atasan dan bawahan, diluar itu kami mungkin seperti seorang kakak dan adik, tidak lebih, dan kurasa pembicaraan kita sudah cukup..."
Keira mendorong Panji agar berhenti menghalangi jalannya terus, tapi Panji masih tetap berdiri dihadapannya dan menahan tubuhnya disana, ia merasa belum puas dengan jawaban gadis itu
Panji bingung, Apa sih masalahnya...? kenapa ia jadi repot dengan semua urusan Keira, kenapa ia tiba-tiba menjadi kesal dengan semua pria yang dekat dengan Keira, kemarin ia kesal dengan Pandu adiknya sendiri, dan sekarang ia kesal dengan Novel atasan Keira, jika memang Novel adalah kekasihnya, kenapa ia harus merasa kesal, ralat, ia lebih merasa marah, cara Novel memanggil dan menyentuh pundak Keira membangkitkan emosinya, jika ia tidak waras rasanya ia ingin menerjang laki – laki yang bahkan terlihat lebih gemulai dibandingkan dengan laki – laki pada umumnya itu
Bisa – bisanya Keira menyukai tipe lelaki feminis seperti itu, apakah laki-laki itu yang membuat Keira secuilpun tidak ingin berpaling padanya, beberapa wanita lain bahkan meninggalkan kekasihnya demi bisa berada disisi Panji, walau mereka sadar dan tau seperti apa Panji dan predikatnya, apakah karena itu, apakah karena rasa penasaran pada sikap Keira yang benar – benar mengacuhkannya membuatnya terobsesi padanya, bahkan membuat ia menginginkannya, Panji harus memastikannya, memastikannya pada Keira
"Tuan Panji yang terhormat, bisakah anda bergeser sebentar dari hadapanku, agar kita bisa cepat – cepat keluar dari sini dan melanjutkan pekerjaan kita"
Keira berusaha bersikap sesopan mungkin, lama-lama ia gerah juga jika terus berada satu ruangan bersama laki – laki ini
"Aku tidak yakin........." Panji memasang raut wajah yang tidak bisa diungkapkan ketika Keira menatapnya, dan ketika kaki laki – laki ini maju selangkah, keira tetap diam, Panji pasti ingin menggoda Keira seperti kemarin
Menggodanta Seperti saat dirumah Panji, ketika laki-laki itu membawanya kedalam kamar pribadinya, dan sekarang Keira bisa merasakan baunya yang maskulin dan lembut mulai tercium dihidung Keira ketika Panji semakin mendekat, bahkan hampir tak menyisakan jarak diantara mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE OBSESSION(PENDING)
Romantizm(proses perbaikan) Just Read... Hope You Like It... Klise... perjodohan tentang dua orang manusia yang berbeda, Panji dan Keira, tapi bukan itu yang ingin disampaikan, semua dimulai ketika Panji merasa terobsesi akan Keira, bukan karena cinta p...