Meet U! Oh My God

100 4 2
                                    

Gambar diatas '-' Keira & Panji

Seandainya saja Keira bisa mengajak Mira, pasti ia tidak akan merasa bosan berdiri sendirian disini sambil berjalan perlahan - lahan melihat – lihat stand bazaar yang mulai ramai pengunjung, tapi sahabatnya itu sedang sibuk dan sedang lembur dikantor saat ini, kabar baik dan sekaligus kabar buruk bagi Kei adalah Kantornya memenangkan Tender SW Corporation untuk pengadaan 500 unit laptop yang kemarin dipresentasikan oleh atasannya, Novel, dan kabar buruk lainnya, saat ia datang keacara ini, dibeberapa bagian ruangan ia melihat spanduk dan banyak ornament dengan kalimat – kalimat yang bertuliskan "selamat datang diacara lelang dan bazaar ke-17 Saraswati Corporation", Shit... Im Death, this is that Old Lady Company, ia terlambat menyadarinya, batin Keira, dan tidak menutup kemungkinan besar ia akan bertemu manusia yang paling dihindarinya saat ini, calon suami sialannya... Panji Putra Sasongko

Tapi yang lebih parah lagi... kakinya mulai pegal - pegal dan sakit, karena ia dipaksa memakai high heels oleh penata rias yang dibayar nenek tua itu untuk memake overnya sebelum kesini, high heels setinggi 5 Centi yang membuatnya kesusahan untuk berjalan, oh... jangankan untuk berjalan... untuk berdiri saja ia harus menahan tubuhnya semaksimal mungkin agar tidak jatuh atau terjengkang, coba pikir, diumurnya yang sudah menginjak 21 tahun lebih, baru kali ini ia memakai High heels.. Its Terrible

* * * * *

Elang berdiri sambil merangkul pundak sahabatnya yang masih terlihat memasang muka masam disebelahnya, padahal ia tau Panji biasanya suka acara tahunan ini, karena setiap kali acara ini dibuat, perusahaan tidak hanya mengundang para staff, karyawan dan keluarganya, tapi juga semua para rekan bisnis dan client mereka, dan biasanya, banyak sekali gadis – gadis atau perempuan – perempuan cantik yang datang berkeliaran, biasanya Panji akan menebar pesonanya, tapi saat ini.. Panji sepertinya sedang tidak berminat pada gadis atau perempuan manapun, ia bahkan hanya berdiri tanpa semangat dan hanya diam kecuali jika ada yang mengajaknya berbicara atau menyapanya, itupun Panji masih terlihat malas-malasan, padahal sudah banyak tatapan - tatapan lapar dari para gadis yang terlihat memujanya, menurut Elang ini adalah kejadian langka, sungguh..

Panji mengedarkan matanya keseluruh ruangan aula serbaguna dimana acara ini diadakan, ia tidak terlalu fokus pada acara ini, ia bahkan mengacuhkan keberadaan keluarganya disana, kebetulan Arya Sasongko yang merupakan sahabat sekaligus rekanan bisnis nenek Saras datang bersamanya, bahkan Ibunya juga ikut beserta kedua adiknya, mereka memang hampir tidak pernah absen diacara ini, karena disini ada berbagai macam stand bazaar termasuk stand buku yang sangat lengkap, berhubung kedua adiknya tersebut penggemar buku dan suka membaca, mereka pasti tidak akan melewatkannya, Panji bahkan mengabaikan Wisnu yang sudah muncul dihadapannya bersama seorang perempuan cantik jelita yang sudah tak asing lagi dan kini sedang berdiri berusaha memberikan senyuman termanisnya, saking manisnya bisa membuat semua semut menghampirinya, kecuali dirinya..

Lolita memang tampil semaksimal mungkin malam ini, memakai gaun hitam terusan yang melekat pas ditubuhnya, rambutnya digelung keatas dengan rapi dan wajahnya dimake up sebaik dan secantik mungkin, acessoriesnya hanya berupa anting – anting berhiaskan permata yang terlihat gemerlap tapi tidak terlalu mencolok sehingga menampilkan kesan yang elegan, pria normal pasti akan melirik dan melihatnya dengan tampilan yang begitu cantik dan memukau, tapi ia heran kenapa Panji tidak meliriknya, bahkan untuk menoleh padanya sekedar memberikan senyuman atau menyapanyapun tidak, tatapannya malah terlihat kosong, sungguh, ia tidak mau hasil dandannya berjam – jam menjadi sia – sia, berjam - jam...........?

"Lita.. cantik sekali kamu malam ini" Ibu panji memuji Lolita yang langsung dihadiahi senyuman terbaiknya, walaupun Lolita sendiri heran kenapa Panji tidak menggubrisnya

"Mm.. Terimakasih tante... " perempuan ini menjawab seraya melirik lagi pada Panji yang masih saja seperti tidak menyadari keberadaannya, entah ada apa dengannya

MY LOVE OBSESSION(PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang