Curious?

68 4 0
                                    

"Ra, sumpah ngantuk banget!".
Aku cekikikan sendiri melihat Dilan setengah sadar mengucapkan kalimat itu. "Sama, aku juga, Dil".
Dilan mengecek handphone nya, "Istirahatnya masih lama", dengan suara ngantuknya.
Aku mengelus pundak Dilan, "Bentar lagi kok. Sabar, sabar".
Dilan tertidur lagi di meja. Pelajaran hari ini memang membuat mabuk kelas XI-IPA5. Aku melihat arlojiku, aku izin ke kamar kecil aja kali ya, biar gak bosen juga sih.
"Jadi, Indonesia merencanakan sebuah strategi untuk melawan...".
Aku mengacung, "Bapak!".
Pak Nandes, guru sejarah wajib kelasku dan kelas XI IPA lainnya. Dia berbalik, "Ya Rara?".
Aku mendekati Pak Nandes, "Begini pak, saya mau izin ke kamar kecil. Boleh kan pak?".
Pak Nandes menghela nafas, "Yasudah. Tapi jangan lama-lama".
Aku mengangguk, "Iya pak". Dan tersenyum.
Aku melangkahkan kakiku menuju pintu kelas. Yang dibawah aja ah. Lalu aku berjalan menelusuri kelas sebelah.
"Eh sini balikin engga!".
"Ih jangan bilang-bilang!".
Aku tersenyum sendiri melihat kelas begitu sangat gaduh ketika guru tidak ada dikelasnya.
Lalu aku menangkap sesuatu, Guntur?. Aku sengaja menghentikan langkahku agar bisa melihatnya.
Headset menempel pada kedua telinganya. Duduk dengan tenang sambil membaca sebuah buku. Curious, itulah yang terlihat olehku.
Curious? Ah jadi dia membaca buku itu.
"Ehem!".
Suara itu mengagetkanku, "Apaan ss...", aku berbalik, mampus! "Eh bapak". Aku tersenyum lebar. "Ini pak lagi on the way kok". Aku tak menghiraukan ucapan Pak Nandes yang akan keluar dari mulutnya. Mending cabut.
Tapi aku senang, senang bisa melihatnya.

...

CuriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang