"Jadi tuh ya,"
Aku menggigit ujung bawah bibirku pelan. Berharap ada kata yang mampir di otakku. Guntur masih menatapku. Aku fikir, dia bingung dengan keadaanku sekarang.
"Kamu Rara kan?".
Aku sengaja membuatnya mengulang untuk bicara, "Hmm?".
"Kelas sebelah kan?".
Aku fikir dia tak mengucapkan itu padaku. Aku hanya mengangguk tersenyum.
"Kalau ada apa-apa bilang aja". Guntur berbalik lalu perlahan pergi.
Aku terdiam sebentar. Apakah dia tak keberatan jika Aku bilang padanya bahwa ...
"Kalau aku ingat sama kamu gimana?".
Guntur menghentikan langkahnya kemudian berbalik, "Apa?".
Aku menelan ludahku sendiri, "Gak apa-apa kok!". Guntur masih memandang bingung. "Aku baik-baik saja", lanjutku agar Guntur tak datang menatapku lagi. Agar aku bisa menatapnya lebih lama.
Guntur menepiskan mulutnya, "Memangnya ada yang tanya?", lalu berbalik pergi meninggalkanku. Dasar cowok itu!, kesalku....

KAMU SEDANG MEMBACA
Curious
Ficção AdolescenteAku sangat penasaran tentang siapa yang ada di dalam hatimu. -The 1st book-