"Ra! Ada telepon tuh, daritadi hape bunyi aja, angkat gih! Siapa tau penting".
Hadeuh, ganggu aja deh. Aku menyimpan remote tv ku lalu berjalan menuju kamar. Kulihat nama seseorang yang kukenal di layar handphoneku, "Rain?"
Kuangkat telfonku.
Rara : Halo, Rain!
Rain : Halo, Ra! Ini gue Rain!
Rara : Iya Rain, tumben nelfon, ada apa emang?
Rain : Ada berita bagus nih buat lu (Ditambah dengan suara melengkingnya).
Aku sempat menjauhkan ponsel dari telingaku.
Rara : Apaan emang?
Rain : Jadi tuh ya
Rara : Cepet
Rain : Gue bakal balik ke Cirebon yeaaay!
Aku terdiam sesaat. Dia bakal balik? Duh.
Rain : Halo Ra! Lo kok diem aja sih? Lo gasuka ya kalau gue balik? (Suaranya mulai merendah)
Aku menghela nafas.
Rara : Engga kok. Yaudah, kalau mau balik, tinggal balik aja. Nanti kasih tau aja kalau mesti jemput, okey?
Rain : Oke, thanks kembaranku muah
Lalu kututup telfon ku.
Rain, dia kembaran ku yang tinggal di Jakarta. Teman-temanku belum mengetahui kalau aku punya kembaran, kecuali Dilan. Oh my God....
KAMU SEDANG MEMBACA
Curious
Teen FictionAku sangat penasaran tentang siapa yang ada di dalam hatimu. -The 1st book-