Semoga

53 5 0
                                    

Aku tersenyum padanya, dan dia menyapa, "Hai!", untukku. It's a amazing? Or I'm just too much?

Aku, dan si cowok yang I'm gonna pretend he's handsome but I love him, everyone has knew that. "Mau pulang?", dia bertanya padaku. Aku hanya tersenyum ngangguk malu-malu, Hihihi.

Ini beneran aku lagi sama dia?
Ini beneran dia ada disamping aku?
Ini beneran bukan mimpi?

"Tadi pelajaran apa terakhir?"
Guntur membuyarkan lamunanku, "Hm? Oh, Fisika. Kamu?"
"Mp".
Aku tersenyum. Lebih tepatnya lagi, aku tersenyum ketika mendengar suaranya. Aku tahu ini gila, sangat gila.
Jalanan yang aku lalui tak begitu aku perhatikan sekarang. Aku mencium dengan jelas bagaimana aroma seseorang yang sedang bersamaku.

"Udah nyampe, Ra."
"Oh iya hehehe". Aku pun turun dari motornya. "Gomawo, hihi", dan langsung berlari kecil menuju rumahku. Mungkinkah dia sedang menatap kepergianku? Entahlah, semoga.

--

CuriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang