Alyssa?
Ah, bagaimana aku harus menjelaskannya pada kalian.
Gadis itu...
Eum... begini.... Aku.... Aku.... menyukai gadis itu. Ya, sudah lama aku menyukainya sebagai seorang perempuan. Bukan sebagai adik perempuan seperti yang aku lakukan selama ini.
Gadis itu memiliki segala sesuatu yang mampu membuat ku secara sukarela menyerahkan hati ku padanya. Meski pada akhirnya, ia tidak pernah bisa menerima hati ku.
Kalian pasti mengerti apa maksud ku, bukan?
Cinta ku bertepuk sebelah tangan.
Ya, begitulah.
Menyedihkan bukan?
Alyssa lebih memilih Baekhyun, partner sekaligus sahabat ku sendiri. Lagi pula, bukan salah Alyssa jika cinta ku bertepuk sebelah tangan. Karena pada kenyataannya, aku sendirilah yang bersikap layaknya seorang pengecut. Dengan tidak pernah mengungkapkan perasaan ku pada gadis yang ku cintai. Hingga pada suatu hari, aku melihat Alyssa yang begitu nyaman di dalam dekapan Baekhyun.
Gadis itu mungkin dekat dengan semua member EXO. Gadis itu juga sudah terbiasa bersikap manja layaknya adik kecil bersikap manja pada kakak laki-lakinya. Dan lagi, kami pun tidak merasa keberatan untuk itu. Tapi jika gadis itu bersikap manja pada Baekhyun, aku rasa ada sesuatu yang salah disini. Tiba-tiba saja hati ku merasa perih saat melihat keduanya yang begitu dekat. Terlebih, Baekhyun benar-benar memperlakukan Alyssa layaknya seorang perempuan. Bukan sebagai adik perempuan seperti yang lainnya.
Pada awalnya, aku memang hanya menduga jika keduanya memiliki perasaan khusus. Tapi, pada kenyataannya memang seperti itu bukan? Apalagi saat Alyssa meninggalkan Korea. Hari itu hingga beberapa bulan setelahnya, Baekhyun terlihat uring-uringan. Ia menjadi sensitif karena Alyssa yang meninggalkannya begitu saja. Baekhyun benar-benar seperti kehilangan separuh jiwanya. Dia menjadi lebih mudah marah dan sensitif.
Dan jika kalian bertanya bagaimana perasaan ku saat mengetahui kenyataan itu, dengan lantang aku akan menjawab jika sebenarnya hati ku remuk redam, hancur tak tersisa. Bahkan jika aku bisa berkata berlebihan, mungkin saat itu hati ku sudah remuk menjadi butiran-butiran debu yang tak kasat mata.
Aku benar-benar patah hati. Di tambah sedih karena Alyssa yang memilih meninggalkan Korea. Membuat hati ku semakin kacau karenanya.
Alyssa pergi dengan hanya meninggalkan sebuah kotak hadiah untuk kami. Dan aku rasa, semua isinya sama. Sebuah syal dan sepucuk surat yang ia tulis khusus untuk masing-masing dari kami.
※※※※※※※※※※※※※※※※※
For you, My Big Brother. Park Chanyeol.
Terima kasih karena selama ini kau sudah menjadi kakak yang selalu ada untuk ku, selalu melindungi ku, dan selalu sayang kepada ku. Aku sangat bersyukur untuk itu. Meski terkadang kau begitu merepotkan saat sudah menciptakan kekacauan berkat kejahilan mu.
Oppa, aku akan sangat merindukan mu setelah ini. Dan selama aku pergi, kau tidak boleh merepotkan Suho Oppa dan yang lainnya dengan segala kejahilan mu lagi. Kau harus bersikap lebih baik pada semuanya. Dan tetaplah menjadi happy virus-nya EXO.
Sampaikan juga salam ku untuk Eomma dan Yoora Eonni.
Alyssa
※※※※※※※※※※※※※※※※※
Karena surat dari Alyssa inilah, akhirnya aku tersadar dari sesuatu. Seakan di tampar keras-keras oleh tangan yang tak kasat mata. Jika sebenarnya aku tidak boleh menyukai Alyssa sebagai seorang perempuan. Alyssa adik ku. Adik perempuan kesayangan ku, meski kami tidak memiliki ikatan darah sekalipun. Dan tidak sepantasnya aku menaruh hati padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful It's You ✔
FanfictionApa kalian pikir dengan menjadi Cucu dari pemilik agensi terbesar di Korea membuat hidupku bahagia? Tertarik untuk berkecimpung di dunia Entertaiment? Tidak!!! ©2016