***
"Jangan memaksakan diri jika kau belum siap." Dengan setia Baekhyun mendampingi Alyssa. Sudah terhitung hampir dua jam lamanya dia dan Alyssa berada di studio musik yang ada di dorm EXO ini.
Alyssa sendiri yang meminta Baekhyun untuk menemaninya. Gadis itu ingin sekali mencoba kembali berlatih bermain piano. Tapi hampir dua jam mereka berdua hanya duduk berhadapan dengan piano.
"A-aku akan mencobanya... sekarang." Alyssa tersenyum kaku pada Baekhyun. Ditariknya napas sedalam mungkin kemudian menghembuskannya secara perlahan.
Alyssa menegakkan tubuhnya. Berusaha serileks mungkin. Jari-jari tangannya bergerak mendekati tuts-tuts piano. Ia menyentuhkan jari-jarinya dengan sangat hati-hati. Menekannya perlahan seakan menekan tuts piano adalah sama dengan menekan ulu hatinya yang semakin sakit.
"Alyssa, kau baik-baik saja?" wajah Alyssa semakin pucat, keringat terus membanjiri pelipisnya dan itu sukses membuat Baekhyun khawatir di buatnya.
"Aku baik-baik saja." Alyssa berusaha menahan tangan Baekhyun yang hendak menyentuhnya. "Aku baik-baik saja. Ya, aku baik-baik saja. Jangan khawatir."
Baekhyun tahu Alyssa tidak baik-baik saja. Tapi melihat kesungguhan gadis itu, mau tidak mau Baekhyun membiarkannya, dengan terus dalam pengawasannya tentunya.
Alyssa kembali menyentuhkan jari-jarinya pada tuts piano. Kali ini dengan bulir-bulir peluh yang semakin banyak. Dan yah! Satu nada dapat di jangkau Alyssa.
Tapi yang terjadi setelah itu adalah Alyssa yang tiba-tiba sesak napas. Wajahnya semakin pucat dari sebelumnya. Tubuhnya menggigil.
"Berhenti sekarang!" Baekhyun langsung menarik tangan Alyssa menjauh dari piano itu. "Jangan memaksakan diri lagi, aku mohon. Kau terlihat sangat kesakitan, Al." Baekhyun membawa Alyssa ke dalam pelukannya. Membiarkan gadis itu menangis keras disana.
"Kau membuat ku takut."
***
Alyssa mengatur napasnya yang sedikit putus-putus. Berusaha membuat dirinya serileks mungkin. Ia ingin mengakhiri semuanya sekarang. Ia tidak ingin lagi terbelenggu oleh kelamnya masa lalu yang seharusnya sudah berlalu.
Alyssa melirik Baekhyun sekilas yang di balas anggukan kecil dari laki-laki yang masih setia berdiri di samping Alyssa itu.
Dari atas panggung ini, Alyssa bisa melihat semua orang. Kakeknya yang duduk diantar para juri, para staf S.M. Entertainment, para calon trainee, para senior yang menyempatkan hadir, dan juga kedelapan member EXO yang duduk di tribun paling belakang tengah menatap kearahnya.
Baekhyun mundur selangkah dari tempatnya. Berniat memberikan ruang lebih untuk Alyssa dalam menyelesaikan urusannya. Namun Alyssa menahan tangan Baekhyun. Seakan memaksa laki-laki itu untuk tetap berada di sampingnya. Dan mau tidak mau, Baekhyun tetap berada di sisi Alyssa dengan menggenggam erat tangan gadis itu.
Alyssa kembali menyisir seluruh mata yang menatapnya dari tribun sana. Menatap satu persatu orang yang mulai berbisik-bisik. Dan Alyssa yakin, mereka tengah membisikan sesuatu tentang dirinya.
"Hari ini...... akhirnya aku berhasil. Aku berhasil mengatasinya." Ucap Alyssa sedikit terbata. Tangannya semakin kuat menggenggam erat tangan Baekhyun. Membuat Baekhyun melirik sekilas gadis di sampingnya ini.
"Setelah 3 tahun lamanya. Aku sudah bisa mengatasinya. Ketakutan ku dalam bermain piano selama 3 tahun terakhir. Aku berhasil." Alyssa tersenyum menatap kakeknya yang juga tengah menatapnya dengan senyum haru dari beliau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful It's You ✔
Fiksi PenggemarApa kalian pikir dengan menjadi Cucu dari pemilik agensi terbesar di Korea membuat hidupku bahagia? Tertarik untuk berkecimpung di dunia Entertaiment? Tidak!!! ©2016