Kepingan 1 - Davian Arsenio

870 44 2
                                    

Disalah satu kursi tunggu yang berada di terminal kedatangan Bandara Soekarno Hatta, nampak seorang lelaki duduk dengan gusar. Sudah satu jam yang lalu lelaki itu duduk disana, menunggu seseorang keluar dari pintu terminal kedatangan.

Lelaki itu terkesiap saat speaker informasi mengumumkan pesawat dari Bandara Incheon sudah mendarat dengan selamat. Lelaki itu segera mengedarkan pandangannya ke arah pintu kedatangan. Mencari seseorang yang sedari tadi menjadi alasannya untuk mau menunggu begitu lama.

Lelaki jangkung itu mampu bernapas lega begitu matanya menangkap sosok yang dicarinya sejak tadi. Sosok perempuan cantik dalam balutan seragam sekolah SMA khas pelajar Korea Selatan dan mantel hitam panjang yang mampu menutupi seluruh seragam yang ia kenakan. Perempuan itu tersenyum lemah saat matanya bersiborok dengan manik mata lelaki jangkung tadi. Lantas merentangkan kedua tangannya.

Tanpa membuang waktu lama lagi, lelaki jangkung itu segera berlari menghambur ke pelukan perempuan cantik itu. Memeluk erat perempuan itu dengan sayang. Menumpahkan segala kerinduan yang ia rasakan selama ini.

"I miss you so much, Honey." Di sela-sela pelukannya, lelaki jangkung itu terus membisikan kata-kata manisnya. Berulang kali menciumi puncak kepala perempuan itu dengan sayang.

Sedang, si perempuan hanya bisa mengangguk kecil dengan mempererat pelukannya. Wajahnya yang sudah sembab karena air mata ia sembunyikan di dada bidang lelaki jangkung itu.

"Oh, Ya Tuhan. Alyssa, Kakak sangat merindukan mu, Sayang." Lelaki jangkung itu melepaskan pelukannya. Kedua tangannya beralih menangkup wajah cantik perempuan yang tadi berada di dalam pelukannya. Mengusap lembut sisa-sisa air mata yang masih tertinggal di pipi perempuan itu menggunakan ibu jarinya.

Ya, perempuan itu adalah Alyssa. Dan lelaki jangkung yang tadi memeluknya adalah Davian, kakaknya.

Davian menatap wajah sembab adiknya. Menatap lekat dengan senyum yang mengembang. Menelusuri setiap inci keindahan dari wajah cantik adiknya. Dahi, mata, hidung, bibir, dagu, dan semuanya. Ah, betapa ia merindukan wajah cantik adik kesayangannya ini.

"Kau terlihat lebih cantik ketimbang saat aku melihat mu dari layar PC, Sayang."

Alyssa tersenyum mendengar pujian dari kakaknya. "Tentu saja, aku akan bertambah cantik setiap harinya. Kau tahu itu bukan?" katanya penuh dengan kepercayaan diri yang meningkat.

Melihat kepercayaan diri adiknya yang begitu tinggi, Davian mau tak mau terkekeh pelan karenanya.

"Ayo kita pulang. Sebentar lagi pagi akan datang. Dan lagi, kau harus mengganti seragam mu itu dengan pakaian yang lebih nyaman, Al." Davian melirik seragam yang Alyssa kenakan.

Alyssa mengikuti arah mata Davian. Dan benar, Alyssa masih mengenakan seragam yang ia pakai untuk menghadiri acara kelulusannya pagi tadi. Ia tidak sempat mengganti pakaiannnya. Ia hanya menutupinya dengan mantel hitam panjangnya agar tidak terlihat terlalu mencolok di tengah orang-orang. Setelah acara kelulusan berakhir, Alyssa langsung berangkat ke bandara tanpa sempat mengganti bajunya.

Dan berbicara tentang acara kelulusannya pagi tadi, ingatan Alyssa langsung tertuju pada EXO. Bagaimana keadaan sembilan oppa-nya itu? Apa Suho tengah marah sekarang? Apa Baekhyun tengah panik sekarang? Dan bagaimana dengan Sehun? Ah, semoga mereka semua baik-baik saja.

Menyadari ekspresi adiknya yang mendadak keruh, Davian kembali menangkup wajah cantik adiknya. Mengusap lembut pipi Alyssa. "Al, kau tak apa?" Davian sengaja memanggil Alyssa dengan nama Al. Nama panggilan yang sejak kecil ia berikan untuk adiknya itu. Dan sialnya sekarang itu malah membuat dia mengingat Baekhyun yang juga memanggilnya Al.

Beautiful It's You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang