Jangan Serius-serius Amat: Hidup Dengan Agak "Liar"

1.2K 24 0
                                    

Seperti sering saya bilang: hiduplah dengan agak "liar". Lakukan berbagai hal dengan berbeda. Ketika Anda mulai melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda, Anda langsung menghentikan kebiasaan pikiran ini, yang selalu berusaha melakukan hal yang sama dengan cara yang lama. Inilah yang membunuh Anda.

Jadi, inovasi, melihat hal-hal dengan cara yang baru, melakukan semua hal dengan cara yang berbeda adalah jalan besar menuju kebebasan, pertualangan, penemuan, dan dari sanalah Anda bisa mendapatkan kebijaksanaan. Itu pula yang membuat hidup lebih hidup, alih-alih mati dan selalu menjadi budak kebiasaan.

Semakin Anda mengikuti kebiasaan, semakin Anda menjadi tumpul. Tidak hanya itu, Anda stres. Hidup tampak seakan tidak memiliki makna lagi. Jadi sungguh hebat bisa melakukan hal-hal dengan cara yang berbeda. Ketika Anda melakukannya dengan beda, Anda melihat hal-hal dengan beda, maka Anda secara harfiah hidup di luar kotak.

Itulah yang dilakukan para biksu dan biksuni. Kami ini benar-benar hidup secara harfiah di luar kotak. Kami mengalami banyak keasyikan sebagai orang-orang di luar kotak. Maksud saya, terkadang kami harus pergi ke tempat-tempat seperti kantor Jaminan Sosial dan mereka selalu meminta kartu tanda pengenal, untuk membuktikan bahwa kami eksis.

Lalu mereka mulai menanyakan rincian rekening bank kami. Tentu saja kami tak punya rekening bank, kami tak punya uang, atau kartu kredit. Kemudian mereka mau melihat perjanjian hipotek, atau surat nikah. Itu pun kami tak punya.

"Bagaiman dengan SIM?" Kami tak punya juga. "Nomor Pokok Wajib Pajak?" Kami bahkan tidak berpenghasilan, nol. Jadi kami tak punya nomor pajak.

Jika direnungi, seolah-olah kami ini tidak eksis!

Semua hal yang mendefinisikan diri Anda, kami tidak punyai. Kami ini benar-benar orang di luar kotak. Lalu, karena kami hidup di luar kotak, hidup dengan cara yang berbeda, kami melihat dari sudut yang berbeda. Dari sanalah Anda bisa mendapatkan kebijaksanaan--dari melihat dengan sudut pandang berbeda.

Suatu sore, saya terpaksa harus mengujungi kementerian imigrasi untuk urusan visa. Ternyata untuk mendapatkan visa, Anda perlu mengisi kolom upah minimum, dan ini adalah suatu hal yang sangat mengecewakan bagi para biksu, terhubung upah kami adalah nol.

Kemudian petugas visa berkata, "Tidak, Anda tidak bisa masuk ke Australia, sebab perkumpulan Buddhis di sana akan dicap mengeksploitasi Anda. Mereka harus membayar Anda upah yang layak."

Jadi kami berupaya menyampaikan kepada mereka konsep seperti sumpah untuk hidup dalam kemiskinan--dan memang nyatanya kami ini biksu miskin. Kemudian, ada penelitian yang dilakukan beberapa waktu yang lalu oleh lembaga English Sangha Trust yang menyokong biksu dan biksuni di Inggris. Dalam penelitian itu mereka menemukan bahwa sesungguhnya jauh lebih murah merawat seorang biksu atau biksuni ketimbang merawat seekor anjing. Ini betulan loh!
Para biksu juga begitu ramah dan empuk. Anda cukup buatkan mereka gubuk kecil di pekarangan belakang, lalu mereka akan duduk di sana bermeditasi sepanjang hari.

Ketika Anda ingin bermain dengan mereka, cukup panggil dan tanyailah mereka pertanyaan apa saja. Lalu, semua yang mereka butuhkan hanyalah semangkuk makanan satu kali sehari. Lalu kami juga selalu menggoyang-goyangkan ekor kami sebab itu terasa enak ketika kami sudah lama duduk di atas bantal meditasi.

Jadi, kesimpulan dan konsekuensi penelitian ini adalah: setiap rumah tangga seharusnya punya satu! Ha-ha-ha.

Si Cacing Dan Kotoran Kesayangannya 3!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang