Ada kisah seorang nyonya yang saya bava di buku. Nyonya ini hidup di Amerika Serikat, 96 tahun, sehat, belum pernah sakit sehari pun dalam seumur hidupnya. Suatu hari ia menjalani pemeriksaan kesehatan, dan mereka menemukan kanker dalam tubuhnya.
Nyonya ini mengeluh, "Kenapa aku?"
Bayangkan, 96 tahun tanpa sakit! Ia sudah sehat selama itu dan kini ia mengeluh ketika ia mengidap kanker! Lihat, meskipun orang sudah sehat sampai 96 tahun, orang masih berpikir, "Kenapa aku?"
Tidakkah Anda bisa lihat bahwa sikap itu tidak benar-benar jujur terhadap kebenaran? Seyogjanya kita memahami bahwa waktu kita di bumi ini tidaklah panjang, kita akan mati. Mengapa orang tidak bisa menerima itu?
Untuk menemukan kebenaran, kita hatus menyingkirkan pemikiran kita yang terlalu berandai-andai, berikut juga ketakutan, dan niat buruk kita melalui memahami apa kematian itu. Seseorang kemarin bicara mengenai dokter bedah hebat yang meninggal di Sydney pada usia hanya 56 tahun.
Lantas, mengapa ia meninggal? Saya akan beritahu Anda kenapa begitu: sebab ia lahir.
Itu bukan jawaban yang konyol. Suatu ketika, guru saya, Ajahn Chah, yang begitu bijaksana karena sangat hening, tak memiliki nafsu dan niat jahat. Itulah sebabnya ia bisa melihat dengan begitu lurus.
Pernah ada orang yang datang menemui Ajahn Chah. Orang ini masuk ke angkatan bersenjata Thai dan terluka dalam pertempuran kecil di perbatasan. Ia datang dan berseru, "Lihat saya! Saya terluka parah. Kenapa ini bisa terjadi? Karma apa yang saya perbuat sampai saya tertembak peluru seperti ini? Apakah saya pernah membunuh oranh dalam kehidupan lampau? Apakah karena saya jahat saat saya memperlakukan ayah dan ibu saya dengan buruk saat masih muda? Kenapa saya? Apa penyebabnya?"
Ajahn Chah menjawab tanpa berkedip, "Alasan kamu kena tembak adalah karena kamu jadi tentara."
Tentu saja jawaban itu sangat dalam. Jika Anda bergabung menjadi tentara, Anda akan menembakkan peluruh ke musuh, dan musuh akan menembaki Anda. Sebagian peluru itu akan mengenai musuh, dan sebagian akan mengenai Anda.
Apakah Anda paham maknanya? Ketika Anda bergabung dengan umat manusia, ketika Anda lahir, sudah menjadi bagian dari kontraknya bahwa Anda bisa mati kapan saja, dengan alasan apa saja, baik serangan jantung, kanker, tsunami, kejatuhan piano dari lantai enam, itu bisa saja terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Cacing Dan Kotoran Kesayangannya 3!
SpiritualBuku ini adalah sekuel terakhir dari trilogi "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya" yang telah menjadi best-seller di Indonesia selama tujuh tahun sejak sekuel perdananya diluncurkan. 108 cerita dalam buku ini menginspirasi kita untuk menjadi lebih p...