*sebelum saya ketikan cerita berikut, saya mau memberi sedikit komentar untuk cerita kali ini. Bacaan nya sangat segar dan menarik u/ disimak. Kebanyakan orang menceritakan/menuturkan beberapa hal dalam bahasan yang terkesan serius dan monoton, namun Bhikkhu kita ini beda. Beliau bukan hanya pendarasaan terbaik tapi yang memang sudah ahli nya, namun beliau juga bagi saya adalah seorang motivator , bahkan Beliau begitu fun dalam menuturkan sebuah pengalaman dan cerita2 nya, tapi juga tidak gampangan kalau kita sebagai pembaca mencermati dan mengkaji ulang cerita2 yang sudah dituturkan oleh Beliau. Begitu dalam makna dan hikmah yang bisa kita petik disini, so guys mari naik kelas dari para penikmat cerita bacaan menjadi penganalisis cerita juga ^^ fufufu let's fun ridding..
Bahkan dalam hidup ini pun, Anda seharusnya tidak diukur dari seberapa besar rumah Anda. Peti mati menunjukkan kepada kita bahwa pada akhir hidup, kita tidak akan diukur oleh seberapa besar peti mati kita. Semua peti mati ujurannya seragam.
Jika Anda melihat pengumuman di pekuburan, mereka bahkan memberikan Anda spesifikasi ukuran peti mati agar Anda tidak melampaui ukuran itu, bahkan sampai batas beratnya. Akan tetapi, Anda tidak harus memesan peti mati dari pekuburan, Anda juga bisa membuat peti mati sendiri.
Saya ingat seorang perempuan muda yang suaminya, Steve, baru meninggal. Ini adalah salah satu upacara perkabungan favorit saya. Keluarganya membuatkan Steve peti mati istimewa. Karena Steve suka arung jerem, mereka merancang peti mati sesuai hobi yang paling disukainya, berupa perahu dengan sepasang dayung di atasanya.
Sayangnya, meski ukurannya masuk batas, tetapi beratnya tidak. Mereka menaruh peti mati itu di ban berjalan saat upacara dimulai. Mereka memencet tombol dan pintu jepit terbuka untuk dimasuki peti mati dan menutup lagi. Akan tetapi peti mati itu terlalu berat sehingga motor ban berjalan tidak bisa menariknya.
Jadi ketika peti mati itu sudah separuh jalan, mendadak pintu jepitnya menutup! Saya tak pernah melupakan ekspresi para petugas upacara. Ketakutan terbesar mereka adalah jika ada sesuatu yang salah terjadi selama perkabungan, karena di sana banyak sanak keluarga dari yang meninggal berkumpul. Emosi orang-orang yang ditinggalkan ini berada di tangan petugas pemakaman, dan jika terjadi kegagalan? Dalam upacara ini saya ingat bahkan istrinya sampai naik ke atas peti mati, berusaha mendorongnya sampai masuk.
Salah satu hadirin menyeletuknya, "Wah, wah, kamu sampai begitu kepingin menyingkirkannya ya?"
Beberapa orang bercanda, "Ini memang khas Steve. Ingat hari pertama dia dapat mobil? Dia langsung tabrakan. Sekarang, baru hari pertama dia mendapatkan peti mati, dia juga langsung menabrakkan peti matinya!"
Itu membuatnya seluruh perkabungan itu menjadi upacara yang indah, dipenuhi tawa dan kegembiraan.
Mereka mengenang bersama bagaimana Steve bener-benar mencintai, , orang-orang yang hadir itu benar-benar menikmati kisah hidupnya, bersenang-senang, tertawa, dan melakukan berbagai hal yang pasti Steve sukai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Cacing Dan Kotoran Kesayangannya 3!
EspiritualBuku ini adalah sekuel terakhir dari trilogi "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya" yang telah menjadi best-seller di Indonesia selama tujuh tahun sejak sekuel perdananya diluncurkan. 108 cerita dalam buku ini menginspirasi kita untuk menjadi lebih p...