[Part 28] With Love

5.7K 412 58
                                    

>
Ya Tuhan, kejutan apa lagi ini!

××××××××××××××

"Oh astaga, bisakah kau jelaskan ini sedikit lebih pelan!"

Teriakan Jungkook menggema diruangan besar ini.

Aku ikut mendengus kesal, apakah semuanya harus dijelaskan sekarang?
Bukahkah acaranya masih dua hari lagi?

"Hei, Jungkook, kau harus ingat semua yang aku ajarkan. Jangan lupakan satupun!
Disini kau berdiri dan menunggu (yn) datang."

"Aku tahu, sungguh!" sahut Jungkook, membuat Namjoon mendengus.

Namjoon, laki-laki tinggi yang terlihat sombong namun lembut ini adalah orang penting yang akan mengatur acara pernikahan kami.
Sejak tadi dialah yang mengajak Jungkook berkeliling ruangan untuk mengajari lelakiku itu.




Aku hanya menggelengkan kepala, "Apakah semuanya harus kami pelajari saat ini, ini masih jauh." desisku, kepada wanita cantik yang sejak tadi menggandeng tanganku.

"Harus sayang, emm... Sebenarnya tidak juga.
Tapi nenekmu yang mengharuskannya, kau adalah cucu kesayangan dari beliau, jadi semuanya harus benar-benar sempurna untukmu." sahut ibu Jeon, kembali membuatku berputar dikarpet merah ini.

Ya, sejak 1 jam yang lalu aku sudah berjalan menggandeng tangan ibu melewati karpet ini, entah berapa kali putaran.

Seharusnya ayah yang menggandengku, tapi kedua ayahku sedang sibuk menyiapkan perlengkapan acara ini. Teriakan mereka bahkan terdengar sejak tadi, menyuruh pelayan untuk meletakkan benda ini disini dan itu disitu. Ternyata laki-laki lebih sibuk dan menyeramkan disaat anaknya ingin menikah.





Kakiku sudah tidak sanggup untuk berjalan lagi, "Ma, aku butuh istirahat." desahku, dan duduk disalah satu kursi yang sudah mereka atur.

"Sayang, kau masih tidak bisa berjalan dengan baik. Kau tidak tahu, betapa gugupnya mempelai perempuan saat berjalan menuju mempelai laki-laki.
Kau akan merasa seperti kaki-kaki jenjangmu ini hilang entah kemana." ujar ibu, sambil ikut duduk didepanku.

"Apakah semengerikan itu?
Tapi ayolah, ma. Itu masih dua hari lagi."

"Iya, tapi besok kita sudah sibuk dengan persiapan lainnya dan besoknya lagi, kalian diwajibkan untuk istirahat, tanpa memikirkan persiapan sama sekali." desah ibu, sedikit memijat kakinya. Aku lupa bahwa sejak tadi, aku tidak berjalan sendiri, beliau juga pasti lelah sepertiku.

Ku pindahkan tubuhku untuk duduk dibawah, memijat kaki ibu calon mertua terbaikku. "Maaf ma, aku tahu semua yang kalian pikirkan pasti benar untukku."

"Ah, sudahlah. Ibu juga minta maaf, tadi pagi-pagi sekali sudah menakutimu. Kau pasti sangat terkejut bukan?"

Aku terkekeh, mengingat kejutan yang diberikan Tuhan dua jam yang lalu.




Praak!

"Ne-Nenek?"

"Kenapa? Kau sampai terkejut seperti melihat hantu.
Bagaimana bisa kau tidak memberitahu ibu mertuamu kalau kau menginap dirumah sakit?
Kau tidak tahu, ibu mertuamu sangat khawatir."

Mataku masih melotot, menangkap semua orang yang berdiri didepan pintu ruangan Jin.
Mama terlihat gelisah dibelakang nenek, ada kedua ayahku yang berdiri tegak dibelakang ibu.

Ayah melangkah mendekatiku dan menarikku pelan, menjauhi pecahan-pecahan dari mangkuk. "Honey, kau tidak pulang selama dua hari.
Dan saat kami mencarimu dirumah keluarga Kim, ibu Kim memberitahu kami bahwa kau menginap dirumah sakit."

Destiny | √ (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang