[Part 25] My Brother

3.3K 370 19
                                    

>
Jin...
Apa maksud semua ini?

×××××××××××

"(Yn)? Kenapa berdiri disini?"

"Ah?" aku tersentak karena panggilan lembut seseorang disampingku. Membuat lamunanku buyar begitu saja.

"Astaga, kenapa kau terkejut seperti itu?
Kau tidak mau masuk?"

"I-Iya, bu." aku menggeser tubuhku, membiarkan ibu membuka pintu untuk masuk ke ruangan Jin.

Jungkook tersenyum menghampiriku, "Thank you, My sweety." ucapnya setelah merampas botol air mineral dari tanganku.

Aku hanya berdiri ditengah pintu menatap lekat kearah Jin yang tengah berbicara dengan ibu.

Aku juga mencintainya

"Tidak." kata itu terucap begitu saja dari mulutku.

"Eh? Ada apa, sayang?" Jungkook bertanya dengan tatapan heran setelah meminum seperempat air dari botol.

"Ah, tidak. Tidak ada apa-apa."

"Hei, kau terlihat pucat (yn)!" seruan Jin membuat kakiku mundur selangkah.

Semua orang menatapku semakin aneh.

"Ada apa?" desis Jungkook, dan aku hanya menatapnya dengan tatapan kosong.

Mataku beralih pada Jin yang sudah duduk tegak terus menatapku khawatir.

Aku juga mencintainya.

Deg.

Tuhan, kumohon hentikan!

"(Yn), kau baik-baik saja?!" Jin kembali berseru disana.

"Sayang... Kau benar-benar pucat.
Kau lapar?
Ayo, kita pulang." Jungkook memegang kedua pipiku dan merangkulku untuk berpamitan.

"Bibi, Jin, kami pamit pulang." ucap Jungkook pada kedua orang dihadapan kami.

Aku sedikit membungkuk bersamaan dengan Jungkook, tanpa melirik Jin.

"Ya, hati-hatilah dijalan. (Yn) minumlah obat, kau terlihat tidak enak badan.
Dan terimakasih banyak untuk semua ini." ujar ibu, mengusap rambutku.

Aku mengangguk pelan dan melangkah keluar dari ruangan.
Berusaha melawan ucapan Jin yang terus melayang dikepalaku.

***

"Ini makanlah, selagi masih hangat." ucap laki-laki yang duduk diseberangku, menggeser mangkuk hitam berukuran sedang itu kedepanku.

"(Yn)? Hello?"

Jungkook melambaikan tangannya didepan wajahku.

"Ah, oh iya." sahutku dan mulai memakai sumpitku.

Laki-laki dihadapanku terus menatapku, tanpa memakan makanannya.

"Ada apa sebenarnya?"

Aku menegakkan kepalaku, membalas tatapannya.
Dan berusaha tersenyum, "Aku baik-baik saja."

"Kau bohong."

Aku tersentak, makanan yang terjepit disumpitku terlepas begitu saja.

"Jangan berbohong padaku, aku sudah mengenalmu sejak kecil. Aku mengenalmu, lebih dari dirimu sendiri."

"Sungguh, aku baik-baik saja. Makanlah."

Jungkook hanya menghela napas panjang dan makan dengan terus menatapku tajam.

Destiny | √ (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang