[Part 8] Jin's First love

4.6K 443 11
                                    

>
Sekarang semua bukti dari penelitianku yang mengatakan bahwa ia perempuan sama sekali tidak berguna setelah melihat bukti yang lebih kuat bahwa ia seorang laki-laki dengan kedua mataku sendiri.

×××××××××××

" (Yn) apa kau mau bersama denganku selamanya? "

"Hahaha.. Kau lucu Jeon.. Tentu saja"

"Benarkah? Selamanya? "

"Ya, selamanya."



"Hah.. Hah.." apa tadi?

Aku terbangun dan dengan cepat duduk diatas tempat tidur.

Aku melepaskan selimut dan menatap jam yang melekat didinding kamarku. Mungkin sekarang hanya sekitar 30 menit sejak Jin keluar dari kamarku.

Hah... Apa yang terjadi?
Apa yang tadi itu mimpi?
Tidak ada satupun sosok yang muncul dimimpi itu, tapi suara anak kecil laki-laki dan seorang anak perempuan yang saling bersautan itu masih tersimpan dikepalaku.

Anak laki-laki itu memanggil namaku, bukankah itu berarti anak perempuan itu adalah aku.

Aish.. Untuk sekian kalinya aku mendapatkan mimpi yang aneh!

***

Aku keluar dari kamar dan menuju dapur, mengambil gelas untuk minum.
Kenapa otakku masih memikirkan bunga tidur itu?

Entahlah.. tapi..
Kata-kata itu terasa tidak asing, apa aku pernah berjanji kepada seseorang sebelumnya?

Ah.. Anak itu pasti kecewa jika aku tidak menepati janjinya, maksudku aku tidak mengingat siapa dan apa janjiku itu.

Jika ia tiba-tiba datang dan menagih janjiku..
God, apa yang harus aku lakukan?
Bersama dengannya? Selamanya?
Apa masa kecilku sekonyol itu?!

"Kau ingin menghabiskan air?
Apa kau tidak tahu ada banyak orang didunia ini yang membutuhkan air? Dan kau membuang-buangnya dengan sengaja?
Dasar!"

Aku tersentak dan berhenti menuangkan air ke gelasku yang sudah penuh sejak tadi.

Agghh.. Apa yang aku pikirkan?
Bebanku sudah terlalu banyak jadi berhentilah memikirkan hal yang tidak penting (yn)!

Aku berbalik keasal suara yang membentakku. Laki-laki berbaju pink itu mengalihkan tatapannya dariku dan menggaruk lehernya.

"Kenapa? Ada apa dengan tatapan itu?" Jin bertanya tanpa melihat kearahku.

Tuan Kim!
Kau berbicara dengan siapa?
Tembok? hah?

"Maaf Jin, aku hanya sedikit banyak pikiran." ucapku yang mulai beranjak mencari sesuatu untuk mengeringkan air yang tumpah dilantai.

"Sedikit atau banyak?
Kata-katamu itu membuatku bingung." Jin mendekatiku dan mengambil kain tebal untuk mengeringkan lantai yang basah.

"Hem, kurasa cukup banyak Jin." aku menyandarkan tubuhku didinding dan menghabiskan air digelasku.

Jin berdiri setelah mengeringkan lantai dan mengambil gelas kosong dari tanganku.

"Hah.. Cobalah untuk bersantai sedikit, lihat wajahmu itu.
Wajahmu mulai keriput, ternyata ini yang namanya penuaan dini." Jin berkata dan mengacak-acak rambutku.

"Dan lihat apa yang kau pakai, kau memakai pakaian tebal dimusim panas?
Kurasa beban hidupmu itu sudah membuatmu gila." Jin menatapku dari atas kebawah dan menertawakanku.

Ya, sebelum keluar kamar aku sudah mengganti pakaianku dengan baju hangat yang tebal dan celana panjang putihku.

Haha.. Tepat sekali penampilanku saat ini seharusnya dipakai saat musim dingin bukannya dimusim panas.

Destiny | √ (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang