L O D : Six

1.5K 106 17
                                    

-Line of Destiny-

"Mau kemana kau pergi?!"

"Lepaskan aku, Sasuke!"

Hinata memberontak hebat ketika dia tak sengaja bertemu dengan Sasuke saat keluar dari rumah sakit. Tak disangka, ternyata pria berambut dark blue dengan gaya raven itu masih sudi mencari Hinata. Tapi Hinata tak mau. Dia menolak ajakan Sasuke untuk pulang.

Nyaris saja, perkelahian terjadi disana. Ketika pintu rumah sakit terbuka, Hinata keluar tak sendirian. Dia bersama seorang pria yang tak lain adalah Naruto, orang yang sempat menyelamatkannya. Asyik berbincang dengan gelak tawa dan canda, tiba-tiba Sasuke datang dan menyeret paksa tangan Hinata.

Tak berperasaan. Sungguh, Sasuke yang sudah menanam dendam pada Hinata, sedikitpun tak merasa kasihan. Drama itu pun, disaksikan langsung oleh Naruto. Tentu saja, dia tak bisa berdiam diri. Dengan sekuat tenaga dan kemampuannya, Naruto mencoba membela Hinata. Dan terjadilah percekcokan antara dua pria itu. Jika tak ada pihak keamanan dari rumah sakit, mungkin pertikaian mereka takkan mereda begitu saja. Akhirnya, Hinata memohon pada Naruto untuk pergi sebelum Sasuke berhasil memukulinya lebih parah.

"Jangan banyak memprotes! Ikutlah denganku!"

"Tidak. Aku lebih baik hidup sengsara daripada tinggal satu rumah dengan pria sepertimu!"

PLAKK----

Dan lagi, Sasuke menamparkan tangannya pada Hinata. Dan lagi, bukan hanya raga Hinata yang sakit, tapi dibagian dadanya juga begitu sesak. Pantaskah lelaki seperti Sasuke bersanding dengan Hinata? Tidak.

"Beraninya kau---"

"Sasuke, apa yang kau lakukan?!!"

Suara berat memekik dengan kerasnya, membuat perdebatan mereka terhenti. Dari arah seberang jalan, terlihat seorang pria dengan wajah semirip Sasuke, hanya saja dia lebih tua. Dia berlari, mencoba mendekat ke arah mereka.

"Itachi!" Sasuke mendengus. Tangannya langsung menyeret Hinata pergi dari sana, tetapi Hinata menahannya.

"Cukup, Sasuke!" Hinata tak ingin lagi dipaksa untuk ikut dengan Sasuke. Dia ingin hidup dengan tenang. Tak mau lagi ada kekerasan, dia ingin bahagia.

"Biarkan Nii-san tau yang sebenarnya."

Tapi sayang, sebelum Sasuke menyeret paksa Hianta lagi, Itachi sudah ada di belakang Hinata. Dia langsung menepis tangan Sasuke sampai terlepas.

"Apa yang kau lakukan, Sasuke?! Dia istrimu! Tidakkah kau sadar apa yang tadi kau lakukan?!! Jika Kaa-san dan Tou-san tau, kau akan tau akibatnya!!"

Sasuke menatap tajam pada Itachi, lalu berucap penuh penekanan, "Dia baru saja pergi dengan pria lain! Apakah aku salah melakukan itu, huh?!"

"Nani?!"

"Ti-tidak, Nii-san! Bu-bukan----"

"Aku bicara jujur, Itachi! Bahkan semalam dia tidak pulang ke rumah!!"

"Ni-nii-san, percayalah padaku! Apa yang Sasuke katakan tidaklah benar!"

Tuduhan dan pembelaan antara mereka berdua terus berlanjut, sampai membuat kepala Itachi hampir pecah. Itachi mengangkat tangannya dengan mata memicing.

"Sudah. Aku tak ingin ada perdebatan lagi." Itachi menarik tangan Sasuke paksa, tanpa peduli pada Hinata.

"Aku tak menyangka, kau bisa serendah itu, Hinata." Mereka pun berlalu, meninggalkan Hinata yang terdiam disana.

[ 7 ] Line of Destiny [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang