Maaf ya, ceritanya masih belum jelas maksudnya.
Tapi tenang aja. Aku bakal terus berusaha untuk menulis apa yang aku ingin sampaikan pada kalian dalam cerita ini.
Makasih 😘😘~~~~~~~~~~~~~~
Author Pov
Faris membawa Fellist ke dalam kamarnya. Fellist ingin membuka bajunya dan Faris langsung mencegahnya .
"Ah, kamu apaan sih ?. Panas semua tau!" .sengit Fellist.
"Nih, minum dulu biar segar terus gak kepanasan lagi." ucap Faris sambil menyodorkan air es yang di bawanya.Tanpa berfikir panjang, Fellist meneguk habis air itu.
"Mana buktinya, katanya bikin segar tapi kok aku masih kepanasan sih.?"celetuk Fellist.
Fellist terus mengomel, karena dia masih saja merasa kepanasan tapi Faris tetap diam dan tak menanggapi omelannya.
Beberapa menit kemudian..
"Duh, pusing banget sih.".rintih Fellist."GÈDÈBUK".
Fellist tergeletak di atas ranjangnya.
"Sepertinya obatnya bekerja dengan cepat.". gumam Faris.
Benar saja dia mencampurkan obat tidur ke dalam minuman Fellist. Karena ia takut jikalau Fellist tidak dapat menahan diri lagi dan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan.
Merasa semua sudah baik-baik saja. Faris meninggalkan Fellist sendiri dalam kamarnya. Dan bergegas untuk pulang ke rumahnya.
Faris Pov
Aku pulang dan esoknya aku kembali datang ke rumahnya. Dan bisa kulihat dia sedang makan sarapannya.
"Hei,udah baikkan ya ?". tanyaku sambil memainkan IPhone ku.
"Emangnya aku kenapa ?, apa kemarin terjadi sesuatu padaku?". tanyanya.
"Kamu beneran gak inget ya, kamu itu kemarin mau di perkosa sama pacarmu Kendra.".
"Jangan sembarangan lo !. Gak mungkin Kendra mau ngelakuin itu. dia itu sayang aku dan gak mungkin kalo dia mau ngerusak aku.".
"Kamu gak percaya, buktinya kemarin dia ngasih obat perangsang di minuman kamu.". Jawabku kesal dan aku meletakkan IPhone ku di atas meja.
"Bohong, pasti kamu yang ngasih Kendra gak mungkin ngelakuin itu." .jawabnya tegas.
"Ya udah kalo kamu gak percaya, yang pasti aku mau kasih tau kalo Kendra itu cuma manfaatin kamu.". peringatku padanya.
Aku kesal karena Fellist tak mempercayaiku. Dan aku pun memilih untuk pergi ke kantor.
Fellist Pov
"Aduh, pusing banget.". rintihku.
Aku merasa kepalaku pusing banget. Entah apa yang terjadi kemarin aku tidak ingat.
Lebih baik aku mandi dan sarapan mungkin dapat meredakan pusingku ini.
Saat aku sarapan tiba-tiba Faris datang dan menanyakan keadaanku.
Karena aku masih bingung dengan apa yang terjadi kemarin. Aku pun memancingnya agar dia menceritakannya.
Dan ya, dia menceritakannya "Kamu beneran gak inget ya, kamu itu kemarin mau di perkosa sama pacarmu Kendra.". Pernyataannya langsung sambil memainkan ponsel nya.
Aku kaget dengan apa yang di katakannya. Dan aku langsung menjawabnya dengan nada marah.
Ya jelaslah aku marah, karena menurutku Kendra tidak akan melakukan hal serendah itu.
"Jangan sembarangan lo !. Gak mungkin Kendra mau ngelakuin itu. dia itu sayang aku dan gak mungkin kalo dia mau ngerusak aku.".
Dia meletakkan ponselnya di meja. Akhirnya kami pun saling jawab menjawab dengan nada yang tak enak . Aku marah dan terlihat dia seperti kesal kepadaku karena aku tak mempercayainya.
Mungkin dia sudah kesal kepadaku dan dia langsung saja pergi meninggalkanku di meja makan sendiri. Dan saking marahnya dia lupa mengantongi ponselnya kembali.
Kulihat dia sudah menghilang dari rumahku. Tapi aku melihat ponselnya yang tertinggal di atas meja itu. "Dasar pikun.". sambil bergeleng kepala.
Sesaat aku berfikir apakah benar Kendra mau melakukan itu padaku. Tapi kenapa, apakah dia tidak menyayangiku. "Ah, itu tidak mungkin pasti dia berbohong.". ucapku.
"Tidak mungkin apa, dan siapa yang berbohong? ". tanya seseorang lagi dan aku tahu kali ini itu Kendra.
"Eh, enggak kok! . Kamu kenapa kok mukamu lebam kayak gitu?".tanyaku karena ku lihat wajah Kendra penuh lebam biru.
"Oh ini, ini itu perbuatan teman barumu itu. Kamu tahu dia mukulin aku cuma gara-gara kita ngadain pesta di rumah kamu. Padahal kan ini udah jadi kebiasaan.". jawabnya sambil memegangi lebam di mukanya.
Aku penasaran tentang kejadian kemarin apakah yang dikatakan Faris itu benar. Akhirnya mulutku berbicara dan mengatakan langsung tentang apa yang diucapkan Faris kepada Kendra.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Yang Tak Imbang
Roman d'amourFaris pengusaha muda yang terjebak dalam tujuan awalnya yaitu mengatakan kebenaran yang terjadi di masa lalu yang membuat seorang wanita mengalami kecacatan seumur hidup dan kehilangan orang tuanya. Tapi perasaan cinta mulai muncul ketika d...