Part 10

468 8 0
                                        

Kendra Pov

Sudah seminggu ini aku tak bertemu dengan Fellist.

Sejak gagalnya rencanaku itu.
Tapi aku tak menyerah selama seminggu itu juga aku memikirkan rencana baruku untuknya.

Hari ini aku berniat menemui Fellist di kantornya. Aku berharap lelaki itu tidak ada disana.

Aku bertemu dengannya dan kubawa ia kesebuah tempat yang indah. Aku meminta maaf kepadanya sekaligus melamarnya.

Dengan mudahnya ia percaya kepadaku, dia memaafkanku dan menerima lamaranku.

Wah.. akhirnya dia masuk lagi ke perangkapku.
Karena hari sudah petang aku mengantarkannya pulang.

Faris Pov

Setelah meeting aku ke kantor Fellist dan berharap dia belum pulang agar aku bisa mengantarkannya pulang.

Di kantor Fellist sudah sepi sekali dan mungkin dia sudah pulang.

Tapi tunggu.. aku menemukan tongkat Fellist jatuh di depan meja resepsionis.

Aku bingung dan khawatir akhirnya aku kembali ke mobil dan menancap gas dengan cepatnya menuju rumah Fellist.

Dirumah Fellist aku melihatnya sedang menonton film di ruang tamu. Segera aku menghampirinya.

"Assalamualaikum.."
Dia menoleh dan menjawab. "Waalaikum salam .."
"Eehh kayaknya hari ini kamu seneng banget, baru dapat undian ya ..?". tanyaku karena aku melihat dia senyam-senyum sendiri padahal film yang dilihatnya tidak lucu sama sekali.

"Bukan undian lagi, tapi ini hadiah terbesar dan berarti buat aku selamanya.".jawabnya
"Memangnya kamu dapat apa ?".
"Suami."
"Hah,,  maksudmu ?".
"Iya aku baru saja di lamar."
"Siapa yang melamarmu?."
"Kendra."

Aku diam sejenak setelah mendengar pernyataannya itu.

"Apakah kau sedang bercanda Fell, ?". tanyaku kepadanya

"Tidak sama sekali, Kendra benar melamarku dan aku pun menerimanya.". jawabnya serius.

"Apakah kau lupa kejadian itu?."
"Tidak Ris, aku ingat itu tapi aku sudah memaafkannya, waktu itu ia sedang khilaf.".
"Jadi kau sudah melupakan kejadian itu dan akan menikah dengannya ?".
"Ya, minggu depan aku akan memperkenalkan dia pada kakek nenekku di Madiun."
"Kamu punya kakek dan nenek?".
"Iya ."
"Oh yaudah kalo gitu aku balik dulu, nih tongkatmu. Aku khawatir tadi lihat tongkatmu tergeletak di bawah meja resepsionis. Aku takut kamu kenapa-kenapa jadi aku kesini."

"Makasih ya Ris, aku tadi sama Kendra, dia gendong aku jadilah aku lupa bawa tongkatku ."

"Ohh.. udah aku pulang aja. Assalamualaikum.." .jawabku dengan nada kesal.

"Waalaikum salam ... makasih udah peduli sama aku, hati-hati."

Akupun keluar dari rumahnya. Dan pulang ke rumahku.

-----------

"Apakah setidak begitu pekanya dirimu atas perhatian yang selama ini aku berikan untukmu.". ucap Faris lelah.

Aku sangat mencintaimu Fell. Ya memang awalnya aku mendekatimu hanya untuk minta maaf atas kesalahan yang telah di lakukan Kakakku terhadapmu.

----------------

Seminggu telah berlalu dan hari ini juga Fellist akan mengajak Kendra menemui Kakek dan Neneknya. Dia juga sudah lama tak mengunjungi mereka. Fellist khawatir dan ingin cepat sampai disana karena ia mendengar berita bahwa Neneknya sedang sakit keras.

Sudah hampir 2 jam ia menunggu Kendra di Restoran dekat rumah Faris . Tapi yang di tunggu-tunggu tidak datang, di hubungi juga tak menjawab.

"Duh, mana sih Kendra !. Padahalkan jadwal keretanya pukul 11.00 dan ini sudah pukul m10.10 . Bisa ketinggalan kereta kalo gini.". gerutu nya

Kenapa aku tidak naik pesawat ?
Ya karena aku takut. Mending naik kereta aja sih lagi pula aku ingin menikmati perjalananku ini.

Karena merasa Kendra tidak akan datang, ia memutuskan untuk pergi sendiri.

Saat di pintu keluar Restoran ia bertemu dengan Faris.

"Fell, kok kamu disini. Harusnya kamu kan udah di stasiun. Keberangkatannya kan sebentar lagi kira-kira kurang 45 menitan."

"Eh Faris, iya Ris aku disini nungguin Kendra, tapi dia gak muncul-muncul dari tadi."

"Oh gitu, yaudah aku antar kamu aja ke stasiunnya biar cepet nyampeknya dan gak ketinggalan juga." .tawar Faris kepadanya .

"Iya deh, makasih ya ."

-------------------

Sampai di stasiun pukul 10.55 dan itu berarti 5 menit lagi kereta akan datang.

"Kamu sendirian ?.". tanya Faris
"Iya lah, habisnya Kendra gak ada." jawab Fellist dengan nada kecewa.
"Tiketmu ada dua kan ?".
"Iya, emang kenapa ?".
"Buat aku aja ya, aku khawatir sama kamu dan aku juga mau kok nemenin kamu ."
"Beneran ?." tanya Fellist tak percaya
"Iya aku beneran, kamu keberatan ya kalo aku ikut?".
"Eh enggak kok, malahan aku seneng banget ada yang nemenin."
"Yaudah tuh keretanya udah tiba."

Mereka berdua akhirnya pergi bersama.

Saat di dalam kereta dan kereta pun sudah berangkat. Fellist menerima pesan sms dari seseorang.

---------

Jodoh Yang Tak ImbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang