Part 18

428 11 0
                                    

Fellist POV

Tepat pukul 10.30 Faris menelfonku entah aku tidak tahu apa yang terjadi.
Tanpa berfikir lama aku pun langsung menjawab telfonnya.

Yap, sekarang aku tahu kenapa dia menelfonku. Aaahhhh.... rasanya aku ingin berteriak sekarang. Dia ingin mengajakku pergi. Duhh.. senangnya hati ini .

Dengan sigap aku langsung saja membereskan meja kerjaku. Aku merasa bahagia sekali entah sejak kapan perasaanku menjadi sangat bahagia ketika berada dengannya.

Sebelum semuanya aku bereskan terdengar suara ketukan pintu. Masuk ! . Ucapku agak keras agar si pengetuk itu mendengarnya.

Tak lama si pengetuk pintu itu masuk."Ada apa Pak Teguh? Apa sudah diketahui keberadaan pembunuh itu?" aku menatap fokus pada pria cukup umur di depanku ini. Pak Teguh dia adalah orang yang kupercaya untuk mencari tahu keberadaan si pembunuh itu.

"Sudah Bu ini data-data sang pelaku." dia menyodorkan sebuah map coklat di atas mejaku.

"Terima Kasih atas bantuannya Pak, saya akan melihatnya nanti." aku berterima kasih pada orang di depanku ini.

"Sama-sama Bu, baiklah saya permisi undur diri dulu." dia berpamitan kepadaku.
"Silahkan."aku memberinya senyuman yang tulus.
Tak lama aku sudah melihat punggung pria itu menghilang di balik pintu.

Oke. Aku langsung mengambil map itu tapi tidak langsung ku buka. Sebenarnya aku sangat ingin tahu siapa pembunuh itu. Di sisi lain aku ragu karena aku takut jikalau nantinya aku melihat foto pelaku itu aku jadi tidak bisa mengontrol diriku.

Tapi tekadku telah bulat. Kini amplop coklat sudah berada di tanganku.

Perlahan tapi pasti, aku telah membukanya. Terdapat beberapa foto dari si pelaku dan juga data lengkapnya.

Kuamati foto itu dan semakin lama ku lihat sampai akhirnya aku berfikir bahwa wajahnya hampir mirip dengan seseorang yang aku kenal selama ini.mungkin hanya mirip saja batinku.

Kini aku beralih pada data si pelaku itu. Dia bernama Faiz Kenang Anggara. Orang tuanya bernama Faisal Kenang Anggara dan Fani Anggraini . Mempunyai adik yang bernama Faris Kenang Anggara.

Degg...

Apa maksud semua ini? Itu kan nama lengkap Faris. Tapi kenapa namanya tertera di situ?.

Aku bingung sekaligus sedih. Apa mungkin dia mendatangiku hanya untuk minta maaf atas perbuatan pembunuh itu yang tak lain adalah kakaknya?

Seketika aku menangis. Aku tak mengerti mengapa aku menangis. Apa mungkin aku kecewa atas kebenaran itu? Atau aku sedih karena Faris telah berbohong kepadaku?.

Arrghh....
Kepalaku pusing dan aku pun mulai merenung dan memikirkan kenyataan itu.

Selang beberapa menit kemudian ada seseorang masuk ruanganku dan aku tau itu pasti Faris. Dan kini aku mencoba untuk menstabilkan diriku.

"Assalamualaikum.." ucapnya

"Waalaikum salam. Eh Faris udah sampai ternyata. Apa kita jadi pergi ?" tanyaku datar dan mencoba bersikap seperti biasanya.

"Kalo kamu mau. Marilah kita pergi." ucapnya kepadaku.

"Ya" itulah jawabanku untuknya. Aku sangat malas sebenarnya dengan melihat wajahnya seakan aku melihat pembunuh itu.

-----------

Tak lama kami sampai di sebuah restoran, kami makan bersama dan tanpa ada pembicaraan.

Selesai makan Faris mengajakku ke sebuah tempat. Dia bilang sih mau nemuin aku sama seseorang tapi siapa ya?. Apa dia mau temuin aku sama kakaknya si pembunuh itu ?. Batinku

Apa ???
Dia mengajakku di RS Jiwa ??
Ada apa ini sebenarnya ??
Apa tujuannya membawaku kesini ??
Siapa yang mau aku temui ??

Berbagai pertanyaan muncul di benakku. Entah sebenarnya ada apa ini.

Tiba-tiba ada seorang pria dewasa berjalan kearah kami.
Dia berbicara dengan Faris. Aku tak begitu mendengar percakapan mereka.

Di menit kemudian ekspresi Faris mulai berubah dan tanpa menoleh kepadaku dia langsung pergi mengikuti pria itu.

Sebenarnya sebelum pergi dia mengajakku untuk ikut. Tapi aku enggak mau karena dia tak memberikanku penjelasan tentang pertanyaanku itu.

Di sinilah aku sekarang, di lorong rumah sakit. Sosok Faris menghilang di dinding berwarna biru itu.

Dengan pelan dan perlahan aku berjalan melewati tempat yang di lalui Faris.

Bodohnya aku, berjalan kesembarang arah di setiap sudut rumah sakit. Aku sudah sangat lelah sekarang. Aku pun berhenti dan duduk di bangku yang berada di taman rumah sakit.

Perasaan takut mulai muncul di benakku saat aku sadar bahwa sekarang aku ada di tengah-tengah orang Tak sehat.

"Hah! Itu dia." Untunglah aku melihatnya. Dengan berat hati aku menghampirinya. Mau bagaimana lagi dari pada aku di ganggu sama orang Tak Sehat di sana.

Tapi langkahku terhenti sebelum mendekat ke arahnya. Melihat wajah Faris yang sangat sendu dan sedih seakan membuatku merasa ada yang aneh. Biasanya dia tak pernah sesedih itu. Sebenarnya siapa dan apa yang membuatnya seperti ini?

Suatu hal yang mengagetkanku. Seorang pria Tak Sehat sedang mengamuk dan Faris mencoba untuk mendekati dan masuk kr kamar pria itu.tapi pria itu malah mendorongnya keluar dari kamar itu.

Nampak wajah Faris sangat sedih dengan perlakuan pria itu. Entah siapa dia sebenarnya.

Kini aku memutuskan untuk duduk di sebelahnya."Faris" aku memanggilnya."boleh aku duduk di sebelahmu?" tanyanku padanya. Dia mengangguk Ya.

"Maukah kau bercerita padaku?" kali ini aku bersifat lembut kepadanya. Aku tak tega melihat keadaannya yang seperti itu .

Dia mengambil nafas berat. Dan menghembuskannya secara kasar.

"Fell aku minta maaf ya. Udah tinggalin kamu gitu aja." ternyata dia merasa bersalah juga terhadapku.

"Iya gak papa kok. Jadi kamu mau cerita gak ?" aku agak sedikit memaksanya untuk bercerita kepadaku.

"Baiklah aku akan jelaskan semuanya ke kamu. Tapi sebelum itu aku ingin tanyakan sesuatu sama kamu.?" seharusnya kan dia jawab pertanyaanku dulu, kok malah dia balik mau tanya sesuatu ke aku sih batinku.

"Apa?" jawabku ringan.
"Bolehkah aku mencintaimu Fell ?"
Hah ?? Sebenarnya apa sih maksudnya ini sangat membuatku bingung. Tanpa sengaja aku menautkan kedua alisku.

--------

Tbc yahh..
Maaf gak jelas.
Soalnya gak ada yang ngasih semangat buat nulis 😔😔

Please.. give your vote and comment . 🙏🙏

Butuh vote 10 buat lanjut cerita.
Love you... 😘😘😘

Jodoh Yang Tak ImbangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang