The Truth 2 (Behind The Apple Tree Part 1)

486 37 1
                                    

"Ya, kau adalah The Next Guardian," omongan itu masih terngiang di kepala Grette.

Sekarang sudah pukul 4, dan Grette sudah meninggalkan rumah. Sebelum Grette meninggalkan rumah, Mom berpesan agar ia, Cane, Clark, dan Filia menemui ilmuwan yang tinggal di Pohon Apel.

Grette mengayuh sepedanya ke Red River. Setelah sampai, ia memarkirkan sepedanya di parkiran sepeda. Ia melihat ada sepeda Clark, Cane, dan Filia sudah terparkir.

Red River sangat ramai pada saat sore hari. Penduduk ingin melihat warna merah ke-orange-an Red River. Ya.... Walaupun mereka memang sudah lihat beberapa kali, tetap saja tidak puas. Keindahan Red River memang sangat membuat orang ketagihan.

Grette menyusuri jalan setapak di pinggir Red River. Ia menengok ke kanan dan ke kiri untuk mencari ketiga sahabatnya.

Grette lalu terdiam di tempat. Ia melihat ke arah bangku di pinggir Red River yang tidak begitu ramai. Ia melihat ketiga sahabatnya.

Grette lalu berlari ke sana.

"Hei, kau lama sekali!" omel Cane. Sedangkan Clark dan Filia hanya tersenyum pada sikap Cane yang memang bawel-- uh!

"Hehehe... Maaf," ucap Grette ringan. Sebelum Cane mengomel lagi, Clark angkat bicara. "Hei, apa tujuanmu meminta kami datang ke sini?" tanya Clark sambil menatap ke arah Red River dengan sayu. Datar.

"Hm... Ada yang ingin ku ceritakan," ujar Grette. Sebelum temannya bertanya, Grette menyela. "U-uh... Tunggu! Tapi kalian janji tidak memberi tahu ke siapa-siapa, oke?" lanjut Grette.

Ketiga sahabatnya mengangguk.

"Jadi aku... Aku... Aku..." Grette terbata-bata.

"Aa... Aaku.... Aa... Aku..." Grette masih terbata-bata.

"Memiliki kekuatan super," ujar Filia tenang. Sedangkan Grette, Cane, dan Clark terkejut.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Grette. Filia tersenyum kecil lalu menyenggol Clark dan Cane.

"Ayo, mengakulah. Aku tahu semuanya," bisik Filia. Sedangkan si Kembar terkejut.

Bukannya menjawab, tapi semua mata tertuju pada Filia yang tenang-tenang saja. Filia menatap bingung. Lalu, ia mulai bisa menangkap maksud ketiga sahabatnya.

"Oke, oke... Aku akan beritahu apa yang terjadi padaku. Kenapa aku bisa membaca pikiran kalian. Begini, tadi aku dikejar-kejar oleh penjahat dan aku sangat panik. Saat aku panik sesuatu terjadi padaku. Aku bisa membaca pikiran orang itu. Latar belakangnya, namanya siapa, umurnya berapa, dan apapun itu. Lalu, orang yang mengejarku menatap ke arahku dengan bingung. Dia berhenti, seperti mencari sesuatu. Lalu, saat ia ingin berlari, ia tertahan! Dan aku melihat ke arah kaki ku, ternyata bayangannya tertahan oleh ku. Saat itu, aku tidak sengaja melihat ke arah kaca toko busana. Aku mendapati bayangan diriku tidak terpantul ke sana. Lalu aku bingung. Kulihat tubuhku, saat kulihat.... Aku...." Filia terhenti.

Ketiga sahabatnya menatap ia penuh dengan rasa penasaran.

"Invisible. Aku menghilang," ujarnya.

Grette mendapati hal itu sama seperti yang dia alami. Ia di kejar penjahat lalu kekuatan es nya muncul. Ia memperhatikan rambut dan mata Filia yang berubah menjadi ungu. Sepertinya gara-gara ia sedang membaca pikiran.

Grette lalu terdiam. Hembusan angin datang. Lembut. Ia menengok ke arah Cane. Rambutnya berwarna putih, sedangkan matanya tetap. Begitu juga dengan Clark, tapi rambut Clark berwarna silver. Mata Clark juga tetap coklat.

"Kejadian aku dan Clark aneh. Kami sedang bertengkar. Lalu, saat kami bertengkar, kertas-kertas dan apapun yang ringan terbang ke segala arah seperti tertiup angin yang sangat kencang. Padahal saat tadi cuacanya panas. Petir juga menggelegar. Aku dan Clark bingung. Datangnya dari mana angin dan petir ini? Tak sengaja aku melihat rambutku yang terbang ke depan. Rambutku berwarna putih. Lalu ku lihat Clark, rambutnya berwarna silver. Aku pun melihat ke arah kaca. Rambutku berwarna putih total. Aku langsung lari ke kamar. Tapi entah mengapa aku berlari dengan cepat. Begitu juga Clark," Cane terputus.

The Next GuardiansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang