"Jadi..." Grette membuka mulutnya. Sedangkan Cane dan Filia menunggu-nunggu.
"Aku mimpi aneh," Grette mulai bercerita. Cane dan Filia menghela napas.
"Aku yakin kau mimpi tentang Superhero yang bodoh itu," potong Cane.
Ya, memang, Grette suka bermimpi tentang Superhero yang menurutnya memang ada. Grette selalu mengira apa yang ia mimpikan adalah suatu ramalan atau kejadian yang telah terjadi. Namun, banyak orang yang membantah hal itu. Menurut mereka, Grette hanya mimpi. Mimpi ya mimpi bukan kenyataan.
"Tunggu dulu, Cane! Aku belum menceritakannya! Ini bukan Superhero!" ujar Grette. Cane lalu diam. Sedangkan, Filia masih serius mendengarkan.
"Hm, baiklah. Tadi malam aku bermimpi, bahwa aku sedang berada di dalam sebuah ruangan atau tempat atau apapun itu, yang tua, gelap, dan dingin. Hanya ada satu sumber cahaya. Yaitu cahaya bulan yang melewati kaca jendela," ujar Grette.
"Lalu?" tanya Cane dan Filia bersamaan.
Grette menghela napas pelan. "Lalu, aku berjalan ke arah jendela tersebut. Namun, aku terhenti karena..."
"Karena apa?"
"Karena aku melihat 7 wanita hamil yang sedang duduk tenang. Lalu ada beberapa sosok yang datang ke arah mereka. Ada 8 sosok. Dengan rambut berwarna-warni. Mereka terbang dengan lembut. Mereka terlihat ramah. Melihat hal itu, aku langsung bersembunyi di balik dinding yang ada di sebelahku sambil mengintip apa yang akan terjadi selanjutnya," Grette terdiam sejenak. Kedua sahabatnya tetap mendengarkan dengan serius. Grette baru melihat kedua sahabatnya begitu serius saat mendengarkan cerita tentang mimpinya.
"Ayo, teruskan Grette," ujar Cane yang kelihatannya begitu penasaran. Grette mengambil napas sejenak lalu melanjutkan ceritanya.
"Yang terjadi selanjutnya adalah, 8 sosok itu mendatangi para wanita hamil itu. 1 sosok mendatangi 1 wanita hamil. Namun ada 2 sosok yang mendatangi 1 wanita hamil. 2 sosok itu sangat mirip! Yang satu perempuan berambut putih dan yang satu lagi laki-laki berambut silver. Kurasa mereka kembar. Dan bayi yang ada di dalam kandungan wanita itu juga kembar," Grette menarik napas perlahan, lalu melanjutkan lagi.
"Mereka saling bercakap-cakap. Namun, entah mengapa aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Hingga suatu ketika, sosok berambut biru muda mengeluarkan cahaya dari tangannya, lalu menempelkan cahaya tersebut ke perut wanita hamil di depannya. Cahaya tersebut makin terang, makin terang, dan makin terang! Mataku sakit, refleks aku menutup mataku. Saat cahaya itu hilang, aku membuka mataku perlahan, dan aku ada...." Grette diam. Ia sengaja membuat kedua sahabatnya penasaran. Usil sekali anak ini-_-
"Ada dimana?!" seru Cane dan Filia.
"Di... Di... Di kamarku," ujar Grette sambil nyengir. Cane dan Filia langsung memutar bola mata mereka. Sedangkan Grette malah tertawa kecil.
"Aku tidak tahu mengapa aku bisa sangat serius mendengarkan ceritamu kali ini," ujar Cane. "Dasar kau! Ini cerita yang paling berbeda dari cerita sebelumnya!" seru Filia.
"Oh iya, ya..." ujar Cane.
KRING!!!
Bel masuk berbunyi. Mr. Steven, sang guru Matematika, masuk ke kelas 8 Volta.
"Bersiap!" pimpin Clark, kembaran Cane, sekaligus si Ketua Kelas.
Murid-murid pun langsung berdiri rapih di belakang meja mereka, lalu memberi hormat kepada Mr. Steven.
"Baik, teman-teman sebelum belajar kita berdo'a dulu kepada Yang Maha Kuasa, berdo'a dimulai," pimpin Clark.
"Before we study, let's pray together. Pray begins. Oh my God, please give us ease to learn and answered questions from the teacher. Aaamiin... Good Morning, Mr. Steven...!!!" sapa para murid. Inilah do'a yang setiap hari dibacakan oleh para murid Red River Academy.
***
Sekilas info aja ya, Author mau kasih tahu apa itu Red River Academy yang ada di kota dimana Grette tinggal, yaitu Red River City.
Red River Academy itu tuh sekolah terfavorit di Red River City. R2A (singkatan dari Red River Academy) terbagi jadi 4 tingkat, yaitu R2A Elementary School, R2A Junior High School, R2A Senior High School, dan R2A University.Oh iya, kalian mau tahu, nggak kenapa kota ini dinamakan Red River City? Nih, Author kasih tahu!
Jadi ada satu sungai yang sangat melegenda. Sungai itu selalu berwarna merah ke orange-an ketika matahari terbenam. Merahnya sih bukan merah darah. Tapi merah nyala. Dan sungai ini terletak di antara lembah bunga. Waw, indah banget pasti, kan?
Sejak saat itu, kota ini disebut sebagai 'Red River City' artinya Kota Sungai Merah. Red River sendiri masih ada di sebelah barat kota Red River City. Konon, air sungai ini bisa menyembuhkan berbagai penyakit, lho! Wah keren!
Oh iya, di dekat Red River juga ada Pohon Apel yang katanya angker. Hi.... Serem dong....
Eh, kita lanjut cerita lagi yuk!
***
"Good Morning, children. Now, open your book page 71. Disana ada berbagai macam cara untuk mengerjakan fungsi. Ini adalah cara~~~" Mr. Steven mengoceh tentang ilmu Matematika nya.
Grette sangat kagum pada Mr. Steven. Ia sangat cerdas dan bijaksana. Ia sangat baik pada para murid. Pokonya dia guru friendly banget deh!
Grette mendengarkan penjelasan Mr. Steven dengan serius. Ia memang tidak terlalu pandai dalam Matematika, namun walaupun begitu, Grette ingin serius belajar Matematika.
"Sekarang kerjakan soal halaman 80!" perintah Mr. Steven.
Grette langsung membuka halaman tersebut. Apa yang diajarkan oleh Mr. Steven, semuanya keluar.
Grette lalu mengambil buku tulisnya dan pensil nya, lalu mulai mengerjakan. Grette melihat Filia sedang mengerjakan dengan penuh semangat. Filia memang jago Matematika. Filia juga suka pelajaran itu.
Grette mengerjakan dengan tekun. Setelah beberapa saat kemudian, ia pun telah selesai mengerjakan tugas tersebut. Begitu juga dengan Filia. Mereka selesai berbarengan.
Grette dan Filia menuju meja guru. Grette bisa mendengar teman-temannya memujinya karena cepat mengerjakannya. Dalam hati, Grette bangga. Namun ia harus tetap rendah hati.
"Ini buku kalian," Mr. Steven menyerahkan buku Grette dan Filia. Begitu senangnya Grette ia mendapatkan nilai sempurna, 100.
"Kau dapat berapa?" tanya Filia tiba-tiba. "100, kau?" tanya Grette balik. "Sama, 100 juga," ujar Filia.
"Kau hebat, Filia," puji Grette. "Terimakasih, ah! Biasa saja, kamu juga hebat, kok!" puji Filia balik. "Terima kasih..." ujar Grette sambil tersenyum manis.
***
Heyyyooo, Readers! Maaf ya kalau ceritanya rada gak nyambung >< hehe....Aku masih tunggu kritik dan saran kalian. Terima kasih yang mau baca dan vote karyaku! Aku senang sekali!
Aku juga minta maaf ya kalo ini slow update. Aku banyak tugas soalnya. Aku juga sempet rubah judulnya, soalnya kayak gak cocok gitu sama jalan ceritanya, hehehe...
Dan aku juga rubah nama panjang Grette. Biar lebih keren aja gitu. Oh iya, for you information, Grette itu artinya mutiara, cuma aku lupa dalam bahasa apa. Sedangkan Genevieve itu artinya laut/ombak putih dari bahasa Yunani. Segitu aja ya dari ku!
-Gigy.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Next Guardians
FantasiApakah Superhero itu ada? Hahaha, teruslah bermimpi kawan. Tidak, kau tidak paham, kadang mimpi merupakan kunci dari semuanya. Bahkan untuk mengetahui siapa dirimu sebenarnya di hadapan muka bumi ini.