Message From Professor

385 26 2
                                    

Grette dan teman-temannya sudah menjadi pelindung bagi Red River City. Warga kota pun sekarang sudah tidak terlalu khawatir jika ada masalah yang menimpah mereka. Mereka merasa aman karena para Guardians selalu setia pada Red River City. Meskipun dari sebagian besar warga kota tidak tahu identitas asli para Guardians itu.

***

Suatu hari di kediaman Filia...

Tok... Tok... Tok...

Pintu rumah Filia diketuk dengan lembut oleh seseorang.

Filia yang sedang makan siang bersama Mom nya pun bangkit dari tempat duduknya. Lalu ia menuju pintu depan.

"Biar aku yang membukakan pintunya, Mom," ucap Filia. Mom nya mengangguk.

Filia membuka pintu dan....

"Prof. Camton? Ayo masuk!" Filia mempersilahkan Prof. Camton masuk. Pria separuh baya itu lalu mengikuti Filia.

"Siapa itu, Filia?" tanya Mom Filia dari ruang makan. Lalu kemudian ia berjalan menuju ruang tamu.

"Mom, ini Prof. Camton, seorang Ilmuwan yang Mom ceritakan padaku ketika aku mendapatkan kekuatan ku," Filia menjelaskan kepada Mom nya itu.

"Benarkah? Oh astaga..." Mom Filia memperhatikan penampilan Prof. Camton dari atas ke bawah. "Ya ampun, tuan Camton! Kau sudah banyak berubah!" ucap Mom Filia.

Prof. Camton tertawa. "Kau juga Lily," ujar Prof. Camton. "Sebentar, aku akan ambilkan minum untukmu," ucap Mom Filia.

"Ah, tidak usah. Aku tidak mau merepotkanmu," ucap Prof. Camton, namun ia terlambat, karena Mom Filia sudah berjalan ke arah dapur.

Filia yang penasaran kenapa Prof. Camton ke sini, langsung bertanya. "Hm... Maaf, Professor ada keperluan apa ya ke sini?" tanya Filia.

Prof. Camton berdeham sedikit. "Filia, sebenarnya..."

***

Clark menatap lurus ke arah Red River. Ia merasakan ketenangan. Berbeda dengan kembarannya, Caine yang suka keramaian, Clark adalah sosok misterius yang sangat suka dengan ketenangan.

Suasana dingin menyelimutinya tiba-tiba. Grette. Clark yakin.

"Grette?" panggilnya pelan. Grette langsung duduk di sampingnya. Ia tersenyum simpul sambil menatap Red River.

"Grette, untuk apa kau kemari?" tanya Clark pelan. "Kenapa? Memangnya tidak boleh?" gaya bicara khas dari Grette pun terlontar dari mulutnya. Clark lalu menatapnya datar.

"Aku hanya ingin merasakan ketenangan. Aku cukup lelah karena tugasku..." Grette terputus. "Tugas kita untuk melindungi dunia," ucap Clark dingin.

Grette mengangguk. Clark lalu menatapnya dengan heran. "Hei, kau ini sebenarnya ikhlas atau tidak sih menolong orang-orang selama ini?" Clark terlihat cerewet. Jarang sekali dia seperti ini.

"Bukan begitu. Hei, kau tumben cerewet?" kini Grette yang heran. Tawa khas Clark pun terdengar. "Aku memang cerewet," ucap Clark. "Tapi aku tidak mau menunjukkannya ke sembarang orang. Aku tidak mau di cap sebagai laki-laki cerewet kau tahu?" ucap Clark santai disertai tawanya.

"Dasar orang sok cool," nada bicara Grette terdengar sinis, namun disusul dengan tawanya yang dapat membius siapa saja.

Tiba-tiba, sesuatu terngiang di kepala Grette.

"Grette!" itu suara Filia.
"Ada apa?" jawab Grette.
"Kau, dan orang tuamu harus ada si di Pohon Apel nanti malam, sekitar jam 7! Beri tahukan kepada Clark dan Caine jika kau bertemu dengannya," Filia terdengar tergesa-gesa.
"Memangnya ada apa?" tanya Grette heran
"Jangan banyak tanya, lakukan saja apa yang ku kabarkan padamu!" Filia terdengar tegas.

The Next GuardiansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang