Part 9.

1.8K 108 2
                                    

Drrrt drrrt..

Handphone gue getar. Gue merogoh saku celana gue. Yaiyalah masa celananya Leka.

Ada sms.

Lala : Hey, semangat latiannya ya:)

Cie, Lala perhatian deh.

Gue : Pasti. Semangat jg syutingnya:)

Cie, gue juga perhatian.

Lala : Hihi makasih,,

Gue : Sama-sama:)

"Ciee, nape lu senyam senyum?" tanya Rian.

Gue baru sampe ruang ganti. Mau latihan sepak bola. Gue gak tau kalo ada si Riana, eh Rian, juga ganti baju.

Gue membuka satu persatu kancing seragam gue. "Ah, kaga papa,"

"Yakin? Disini kan angker." kata Rian, celingak-celinguk ke kanan-kiri.

Gue nyengir, "Nyante. Setan takut ama gua,"

"Ah, bener juga lo. Lo kan lebih serem dari syaiton," Riana, eh Rian ikut-ikutan nyengir.

Gue melotot.

"Gue selesai, duluan ye!" pamit Rian.

"Eh, Yan!" panggil gue.

Rian berhenti, "What?"

Gue menarik napas panjang-panjang, "Lo harus minta maaf sama Alexa,"

Rian menatap gue bingung, "Alexa?"

Gue mencoba tenang, "Alexa, anak SMP yang lo pacarin dan lo tinggalin gitu aja,"

Rian menghembuskan napas pelan, "Sebenernya gue ngerasa bersalah sama dia. Gue gak maksud buat nyakitin. Gue cuma kepaksa," ujar Rian.

Gue menatap Rian menyelidik.

"Lo pacar Alexa?" tanya Rian.

"Gue abangnya. Maksud lo kepaksa?" tanya gue balik.

"Em.. Gimana ya.. Gue ceritain pas selesai latian aja gimana?" tanya Rian sedikit kebingungan.

Gue menaikkan satu alis, "Oke."

--------------------------------

"Hah? Miapa lo?" tanya gue. Gak percaya sama apa yang barusan Rian katakan.

Rian memegang kepalanya dengan kedua tangannya (Yaiyalah, masa dengan tangan gue), "Migoyeng! Gue gak ada maksud nyakitin Alexa, niat deketin aja kagak. Kalo gak karena Andara ngancem bakalan ngeluarin gue dari tim, gue gak bakal ngelakuin itu."

Gue mengerutkan dahi, menatap Rian menyelidik.

"Lo kan tau bokapnya Andara berkuasa disini. Dia bisa ngelakuin apa aja. Kalo cuma bayar pak Lucky buat ngeluarin gue sih gampang." lanjut Rian.

Gue diam. Masih menatap Rian menyelidik.

Rian menatap gue, "Lex?"

Gue membetulkan posisi duduk, "Gue gak nyangka Andara segitu ambisiusnya buat nyari info tentang Leka,"

"Sampe-sampe dia nyuruh gue buat macarin adek lo," timpal Rian.

"Jadi, Andara nyuruh lo buat deketin Alexa cuma buat nyari info tentang Leka? Trus kalo lo gak mau, dia ngancem bakalan ngeluarin lo dari tim sepak bola?" tanya gue.

Rian mengangguk, "Lo kan tau kalo kembaran lo lagi naek daun banget disini. Kalo Andara sukses ngasih info super lengkap about Leka di majalah itu, dia pasti bakal dapet pujian sana-sini. Selain kampret, Andara tuh gila popularitas banget."

Gue mengangguk tanda mengerti.

Rian menatap gue. Gue pura-pura gak ngeliat.

"Lex," panggil Rian.

"Hem," sahut gue.

"Sebenernya Keyla deketin lo juga karna di suruh Andara," kata Rian.

"Iya gue tau," sahut gue lagi.

"Lo ada feel gak?" tanya Rian.

"Kagak," jawab gue.

Hening.

Gue lagi mikir.

Rian menatap gue intens. Gue pura-pura gak tau.

"Lex," panggil Rian.

"Apa?" tanya gue.

"Lo gak lagi mikirin cara buat bales si Andara, kan?" tanya Rian balik.

Gue merasa tanduk gue keluar. Gue tersenyum. Senyum setan.

"Gue ikutaaan..." lanjut Rian. Seakan mengerti apa yang gue pikirin sekarang.

--------------------------------

"Jadi, rencananya gimana, Cis?" tanya Leka.

"Cis?" tanya Rian.

Leka gak bisa jaga mulut apa ye?

Gue menggeram, "Alex, Ka!"

"Iya.. Alex," sahut Leka santai.

Rian masih menatap bingung ke gue dan Leka.

Gue melirik tajam ke Leka.

Leka mengangkat bahu, "Keceplosan. Maap,"

Wth.

Gue mencoba mengalihkan pembicaraan, "Gue mau kita bales si Andara,"

Rian melotot, "Sekali lagi lo ngomong begitu, gue gampar pake piring cantik!"

Gue melotot balik, "Emang gue udah ngomong begitu berapa kali?"

"Tiga kali," sahut Leka masih dengan gayanya yang santai.

"Maap maap," kata gue.

"Rencananya apa?" tanya Leka.

"Gue mau kita tukeran," sahut gue menatap Leka lalu menatap Rian.

Rian dan Leka menegakkan duduknya secara bersamaan. Mereka keliatan excited sama rencana gue. Gue merasa 50% lebih keren sekarang.

--------------------------------

I need your comment and vote. Always need:)))

makasih yaaa.. di tunggu vote dan commentnyaaaa.... Muaaahhhhh

RAIN and YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang