"Dah siap, Yan?" tanya gue.
"Ha? Siap apa?" tanya Rian balik.
Gue mendengus kesal. Kalo gak Leka ngejauhin gue dari Rian, mungkin udah gue amuk si Rian.
"Itu, Yan, radionya. Siap belum?" tanya Leka.
"Oh, radio. Udah nih. Tinggal pencet aja," sahut Rian.
"Siap, Lex?" tanya Rian.
Gue mengangguk pasti.
"Siap, Ka?" tanya Rian ke Leka.
"Siap," jawab Leka.
Rian memakai earphone dan mendekatkan dirinya ke mikrofon, "Guys, mohon perhatiannya sebentar. Ada pengakuan nih dari drama queen sekolah kita,"
Sumpah, gue deg-degan sekaligus...seneng.
Rian menoleh ke gue sebentar, "So, guys, kalian masih inget masalah Alexis Zahraan dengan Andara and the gank kemaren? Nih, pengakuan si Andara,"
Rian mulai memencet tombol play, "Rencana bikin imej Alex lebih rendah dari sebelumnya. Alex tuh udah bikin Keyla sakit hati tau gak? Jadi, Keyla naksir Alex, tapi Alex gak naksir Keyla. Keyla dendam tapi dia gak tau harus gimana. Jadi, gue yang rencanain Alexis biar dia di skors. Gue suruh aja si Keyla gangguin Alexis trus pura-pura jatoh dan luka. Udah gitu, gue kompor-komporin deh anak-anak lain supaya ngebully dan musuhin Alexis. Pinter kan gue?"
Itu suara Andara yang kemaren gue rekam. Ini bener-bener rencana yang sukses. Menurut gue.
"So, kalian tau kan sapa yang salah disini? Think again, guys. And thanks udah mau dengerin gue, Rian Arianto, 11 ips 1. Bye!" kata Rian setelah rekaman tadi di putar.
"Thanks, Yan," kata gue menepuk bahu Rian.
Rian mengangguk, "Sebenernya ini kurang kejam sih. Lo kan bisa pura-pura jadian sama Andara, trus lo tinggalin. Sakit di bayar sakit, men."
Gue tersenyum sebentar, "Andara emang licik. Tapi, kalo gue bales dia, apa bedanya gue sama dia?"
Rian terdiam.
Gue meninggalkan ruang siaran radio. Leka mengikuti gue di belakang.
"Lex," panggil Leka.
Gue berhenti jalan, "Hem?"
"Setelah ini apa lagi?" tanya Leka.
"Hei, Lex! Maaf ya, kita-kita sering ngebully lo. Padahal yang jahat Andara and the ganknya. Sorry ya, Lex," kata seorang cewek yang tiba-tiba dateng sama tiga temennya. Mereka ngomong sama Leka, mengira kalo Leka itu gue. Aneh. Padahal rambut Leka udah seperti biasanya, gak kaya kemaren waktu nyamar jadi gue.
"Gue Leka, itu Alex," sahut Leka.
Cewek-cewek itu menoleh ke gue.
"Lo?" kata cewek yang tadi ngomong sama Leka.
Gue mengangkat satu alis, "Ya?"
"Alexis? Beneran Alexis? Lo beda. Lo ganteng. Banget!" kata cewek itu lagi.
Gue tersenyum kikuk. Jujur, ini pertama kalinya ada cewek yang terpesona sama gue. Oke, ini lebay. Tapi, ini beneran.
"Thanks," sahut gue mencoba mengkontrol suara gue agar tetap datar.
"Kita duluan ya," kata Leka sambil menarik tangan gue.
Oh yes. Leka bener-bener tau apa yang gue rasakan sekarang.
"Kayanya lo bakalan ngalahin gue deh," ujar Leka setelah menjauh dari cewek-cewek tadi.
"Ngalahin gimana?" tanya gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN and YOU
Novela JuvenilGimana rasanya punya kembaran yang ganteng, pinter, keren, famous dan punya banyak fans? Menyebalkan menurut Alexis. Jealous? Maybe. Karena hampir semua cewek deketin Alexis hanya untuk deket sama Aleka. Termasuk cewek yang dia suka. Bukan cuma kemb...