"Ken!! Lepasin!!" seru Gladys berusaha melepaskan pelukan Ken yang semakin ketat.
"Kamu sudah membuatku berharap lebih dengan pemotretan itu, Gladys! Dan sekarang kamu mau aku menyerah begitu saja?!"
"ADAM ...!!!!" Gladys berteriak dan memberontak namun Ken semakin mengeratkan pelukkannya.
****
Chitta yang sedang berada di ruangannya bergegas keluar menuju ruangan Gladys dan terkejut melihat apa yang Ken lakukan pada sahabatnya itu. Chita menerobos masuk dan berusaha melepaskan pelukan Ken.
"Ken! Kamu apa-apaan sih?! Lepasin!" seru Chita sambil meraih tangan Ken.
"Kamu yang tahu semuanya,Chita! Kamu tahu kan aku mencintai Gladys dari dulu? Dan kamu tahu Berapa kali aku menyatakan cintaku dan selalu berakhir dengan penolakan?!" geram Ken. Gladys hanya bisa terisak-isak dan memohon untuk di lepaskan dari Ken.
"Tapi Gladys gak mencintai kamu,Ken. Harusnya kamu tahu itu juga. Lepas gak!"
BRAK!!
Chita berusaha menarik tangan Ken kuat-kuat, namun kekuatan Ken masih lebih besar di banding dirinya. Dengan sekali hentak, Chita tersungkur dan menabrak kursi membuat Chita mengerang kesakitan.
"Chita!! Ken, tolong jangan sakiti Chita,please" isak Gladys.
Ken mendorong Gladys ke tembok dan mengurungnya. Gladys berontak mengetahui apa yang akan Ken lakukan. Tiba-tiba dia mengingat sesuatu. Masa lalunya. Gladys merasakan sakit di kepala dan perutnya. Dia merasa deja vu dengan kejadian ini. Tangan Ken mulai meraih wajahnya dan berusaha menciumnya. Dan lagi-lagi Gladys gemetar hebat, dia merasa pernah mengalami hal ini dengan orang yang sama.
"Gladys!" seru Adam yang baru saja datang. Adam sedang berada di studio nya saat mendengar suara gaduh di lantai bawah dan bergegas menuju sumber kegaduhan itu. Melihat kekasihnya berada dalam masalah, Adam berusaha melepaskan Ken dari nya.
"Lepaskan Gladys! Brengsek!" seru Adam berusaha mendekat. Namun Ken lebih gesit dan mengunci Gladys dalam pelukannya lagi.
"Kamu gak usah berlagak jadi pahlawan lah, Gladys itu udah hak milik aku! Aku yang udah ambil semuanya dari dia dan kamu? Kamu dimana waktu itu?!!" hardik Ken. Adam terkejut mendengar pengakuan Ken.
"Ja...jadi..kamu yang perkosa Gladys?? Shit!!! Brengsek !! Biadap !!" geram Adam langsung menerjang Ken. Karena tindakan Adam yang tiba-tiba, Ken terpelanting kebelakang dan sialnya dia tetap membawa Gladys dalam pelukannya. Adam segera menarik tangan Gladys melihat kelengahan Ken dan langsung menyerahkan nya pada Chita. Pukulan bertubi-tubi dilayangkan pada tubuh Ken yang sudah menggeletak dengan darah bercucuran di wajahnya. Adam baru berhenti setelah Billy datang dan melerai nya.
"Jangan harap kamu bisa lepas dari perlakuan terkutukmu itu!!" Adam menunjuk Ken penuh emosi. Billy menahannya dengan kedua tangannya, berusaha mencegah Adam kembali memukuli Ken. Ken hanya terkekeh dalam ketidakberdayaannya.
"Sekarang pergi dari sini dan jangan pernah ganggu Gladys lagi!!"
Adam membalikkan badannya dan melangkah menuju Gladys yang berada dalam dekapan Chita. Wajah Gladys sedikit membiru, mungkin sedikit terkena pukulannya tadi. Badannya lemah tak ada kekuatan yang menopangnya berdiri dan juga terlihat gemetar. Sambil berlutut di depan nya, Adam merengkuh Gladys ke dalam pelukannya, dan saat itu pula tangis Gladys pecah. Tangannya mencengkeram kemeja Adam erat-erat. Adam menepuk-nepuk punggungnya menenangkan. Walaupun dia sendiripun sudah mulai meneteskan air matanya.
Chita yang menjadi saksi kelam sahabatnya pun terkejut dengan pengakuan Ken. Wajahnya berubah pias dan mulai terisak. Billy menyeret Ken untuk keluar dari kantor mereka.
******************
Adam POVSudah kali kesekian aku menyeka peluh yang terus mengalir dari kening nya. Bahkan air mata nya pun masih terus mengalir tanpa henti, isakannya semakin memilukan hatiku. Tenaganya sudah habis sama sekali. Yang bisa dilakukannya hanya bersandar padaku.
Kalimat menenangkan selalu kuucapkan sambil mengusap punggung nya. Tak banyak yang bisa ku lakukan selain tetap berada di sampungnya saat ini. Aku benar-benar hancur melihatnya seperti ini.
"Sshhh...don't cry..semua akan baik-baik saja. Ada aku disini yang akan menemani kamu, aku gak akan tinggalin kamu,"bisikku sembari mengeratkan pelukanku.
Aku baru saja merebahkan Gladys dan menyelimutinya saat terdengar ketukan di pintu apartemen nya. Setelah melihat siapa yang datang melalui intercom, aku membukakan pintunya.
Mommy datang bersama Joanna dan Papa. Mereka terlihat sedih dengan keadaan Gladys. Aku memang menghubingi mereka tadi, karena aku tahu Gladys butuh dukungan dari orang yang dekat dengannya, sementara kedua orang tua nya masih berada di luar negeri.
"Gimana keadaan Gladys,kak?"tanya Mommy setelah aku mempersilahkan mereka masuk.
"Baru saja dia tidur,mom. Sepertinya dia kelelahan" Mommy mengangguk dan memelukku. Aku merebahkan kepalaku di bahu Mommy.
"Mom, may i cry? Rasanya aku hancur melihat Gladys seperti ini"lirihku masih dalam pelukan Mommy. Mommy mengangguk dan mengusap kepalaku lembut.
"Ada saat nya kau boleh meneteskan air matamu,son"ujar Papa. Dan saat itulah air mata yang sedari tadi ku tahan meluncur sempurna dari kedua mataku. Joanna mendekati ku dan turut memelukku.
"Tetaplah di samping Gladys,nak. Dia membutuhkan kamu. Jangan kecewakan dia"pesan Mommy. Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam saat aku melihat Gladys mengigau dalam tidurnya. Mommy bergegas masuk ke kamar dan membangunkan nya perlahan. Gladys langsung memeluk Mommy ketika melihatnya.
"Tante, aku lelah... Aku kotor sekali rasanya... Aku menjijikan...hiks-,"isak Gladys dalam pelukan Mommy. Kulihat Mommy menggelengkan kepalanya dan mengeratkan pelukannya.
"Sshh...jangan bicara seperti itu sayang... Bangkitlah,banyak orang yang menyayangimu"hibur Mommy.
"Maaf tante... Maaf aku gak bisa melanjutkan semuanya dengan Adam...maaf..."
***********************************
Vote and komen nya pliss... Thank you...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Past and Last
RomantikSequel dari My Boy and His Daddy.. Karena cinta tidak melihat apa yang terjadi di masa lalu, tetapi melihat apa yang akan kita buat di masa depan. Dan bagi Adam, mencintai Gladys adalah hidupnya. Dan Gladys adalah masa lalu yang akan menjadi masa...