The Past 18

2.1K 173 6
                                    

Adam baru saja menghentikan mobil nya di depan rumah saat melihat ada sebuah mobil asing terparkir di teras nya. Mobil mini cooper berwarna kuning cerah dengan aksen rilakkuma di kaca belakangnya mengesankan jika pemilik mobil ini ada seorang wanita. Mungkin tamu Mommy, pikirnya.

"Kakak, kebetulan kamu pulang. Ada tamu buat kamu" panggil Kania begitu melihat anak lelakinya membuka pintu. Adam mengerutkan keningnya.

"Siapa,Mom?"tanyanya.

"Teman kuliah kamu di Singapore katanya. Temui dulu sana." ujar Kania. Adam berlalu dan menemui tamunya di ruang tamu.

"Hai, Adam! Long time no see" sapanya begitu melihat Adam memasuki ruang tamu. Adam mengernyitkan wajahnya sebelum secepatnya melebarkan kedua bola matanya.

"Carla?? What are you doing here??" Ada nada tidak suka tersirat dari ucapannya.

"Hemm,, begitu caramu menyapa mantan kekasihmu?" ujarnya sambil terkekeh.

"Ada apa, Carla?" Adam tak menghiraukan. Tatapn Carla berubah menjadi sendu. Matanya mulai basah dan dia mulai terisak pelan. Tangannya bergetar sambil memilin ujung rok nya.

"A..aku butuh bantuan kamu. Aku gak tahu harus minta tolong siapa lagi, cuma kamu yang terpikir olehku.."

"Bantuan? Apa?"

Carla terdiam sejenak.

"Tolong sembunyikan aku..."

"Apa?! Kamu gila?!" pekik Adam mendengar perkataan Carla.

"Aku... aku hamil, Adam. Dan tunanganku tidak menginginkan anak ini. Sudah dua kali dia berusaha menggugurkannya, dan aku tidak ingin membunuhnya. Please Adam,,," isaknya pilu. Adam tercekat dan menatap Carla tak percaya.

"Kamu... hamil?" Carla mengangguk sembari mengusap air matanya.

"Tolong aku, Dam. Aku gak tahu harus minta tolong siapa lagi disini. Kalau keluarga aku tahu, mereka pasti gak akan tinggal diam dan akan memberi tahu keberadaanku pada tunanganku. Dan kau tahu akan berakhir seperti apa nanti, please" Adam mengusak rambutnya kasar.

Dulu mereka pernah berhubungan selama 2 tahun. Adam berusaha melupakan Gladys dan berusaha mencintai Carla. Bahkan rencana nya Adam akan melamarnya saat kuliah mereka selesai. Tapi di tahun kedua, tepat sebelum perayaan hari jadi mereka, Carla meninggalkannya. Carla mengatakan dia sudah memiliki tunangan yang dipilihkan oleh keluarganya. Carla menyetujuinya karena ternyata calon tunangannya adalah seseorang yang sudah lama dia cintai dalam diam. Mereka berpisah baik-baik, tapi tetap saja yang namanya perpisahan pasti meninggalkan sebuah luka. Dan sekarang Carla kembali hadir dan membawa sebuah permasalahan yang nantinya akan melibatkannya.

"Dulu bukannya kamu begitu menginginkan dia? Sampai-sampai kamu memilih untuk meninggalkan aku?"

"Aku tahu itu salahku, Dam. Tapi sekarang please tolong aku"

"Carl, sekarang aku sudah punya kekasih. Dan kami akan bertunangan dalam waktu dekat ini. Maaf aku tidak ingin merusak hubungan kami." jawaban Adam membuat Carla menghela nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan berat.

"Oke... Kupikir memang sudah jadi karmaku berakhir dengan jalan hidup seperti ini. Tapi bisa kah aku meminta tolong kamu carikan sebuah tempat untukku tinggal disini? Karena aku tidak mungkin tinggal di hotel untuk waktu yang lama. Dan kondisiku tidak terlalu baik untuk berputar-putar mencari tempat singgah"

"Tapi..."

"Hanya carikan aku tempat saja, ku mohon" lirihnya.

"Maaf, Carla. Aku gak bisa, sekarang lebih baik kamu pulang ya." usir Adam pelan. Carla mengusap air matanya dan berdiri.

The Past and LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang