The Past 14

1.9K 165 8
                                    

You broke my heart...But i still love you with all the pieces...-Anon

******

"Tante, aku lelah... Aku kotor sekali rasanya... Aku menjijikan...hiks-,"isak Gladys dalam pelukan Mommy. Kulihat Mommy menggelengkan kepalanya dan mengeratkan pelukannya.

"Sshh...jangan bicara seperti itu sayang... Bangkitlah,banyak orang yang menyayangimu"hibur Mommy.

"Maaf tante... Maaf aku gak bisa melanjutkan semuanya dengan Adam...maaf..."

*************

*Gladys POV*

Sudah dua jam yang lalu Tante Kania dan Om Aratta pulang. Dan aku masih bergelung di kamarku dengan Joanna yang terus mengusap rambutku lembut. Joanna menolak saat diajak pulang tadi, dia bersikeras ingin menemaniku disini. Sebenarnya aku sangat ingin sendirian. Bahkan aku tidak ingin melihat Adam. Jadi aku mneyuruh mereka semua pulang.

"Kak, mau minum? Joanna ambilkan ya?" tawarnya lembut. Aku hanya menggeleng.

"Jo, kamu pulang aja ya. Besok Joanna harus sekolah kan?"bujukku.

"Tapi Jo gak mau tinggalin kakak sendirian"

"Kakak gak apa-apa kok, udah lebih baik sekarang. Jadi Joanna pulang ya? Besok kakak main deh ke rumah Joanna"ujarku masih mencoba membujuknya.

"Ya sudah, Jo telepon kak Adam dulu ya" ujar Joanna sembari keluar dan menelepon Adam. Tak lama, Joanna kembali ke kamarku dan memelukku.

"Joanna pulang dulu,kak. Kak Adam udah nunggu di bawah"pamitnya.

"Hati-hati sayang. Maaf ya"

"It's okay,kak. Kakak baik-baik ya. Jaga kesehatan kakak. Jo pulang"

Sepeninggal Joanna, aku kembali bergelung di tempat tidur dan terlelap. Entah sudah berpa lama aku tertidur, dan aku terbangun karena mendengar suara di dapurku. Dengan hati-hati aku melangkah menuju dapur dan mengintip siapa yang ada disana. Namun karena aku tidak berhati-hati, aku menyenggol tong sampah yang berada tak jauh dari kursi dan membuat orang itu menoleh.

"Gladys,hai. sudah bangun? Lebih baik?" tanyanya sembari menghampiriku. Aku mengangguk dan membalikkan badanku ke arah kamar lalu kembali merebahkan diriku.
Aku merasakan beban di samping tempat tidurku bertambah, tapi aku tidak berusaha untuk membalikkan tubuhku.

"Are you okay?" tanya Adam. Aku hanya menggeleng. Ya, aku memang sedang tidak merasa baik. Adam mengusap kepalaku lembut dan mengecupnya. Dan perlakuannya padaku membuatku semakin ingin menangis. Sekuat tenaga aku menahan isakanku agar tidak terdengar.

"Baby, lihat aku, please. Ijinkan aku peluk kamu,hmm?"bujuknya sembari mengusap lenganku. Aku membalikkan tubuhku dan beranjak duduk. Cukup lama aku memandangi wajahnya dan dia tersenyum. See? Yang terjadi adalah air mataku semakin deras dan tangisku pecah sudah. Refleks atau tidak, Adam merengkuhku ke dalam pelukannya dan menepuk punggungku menenangkan.

"Semuanya akan baik-baik saja,sayang. Percayalah, aku tidak akan meninggalkan kamu karena semua ini. Aku selalu disini untuk kamu"ucapnya menenangkan.

Aku berusaha melepaskan pelukannya dan menatapnya.

"Pulanglah,Adam. Aku ingin sendiri hari ini. Please"pintaku.

"Baiklah aku pulang. Tapi setidaknya besok ijinkan aku kesini lagi ya. Aku tidak akan tenang jika meninggalkan mu dalam keadaan seperti ini"ujarnya.

"A...adam..kita putus saja ya.."

*********
*Adam POV

Setelah mengantarkan Joanna pulang,aku memutuskan kembali ke rumah Gladys. Aku tahu saat ini dia sangat terpuruk. Dan aku ingin berada di sisinya saat ini.

The Past and LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang