Eight

569 35 1
                                    

[Michael Clifford]
#ShortImagine
-

8 bulan.

8 bulan sudah aku menanti kedatangannya. Sejak pukul 8 pagi, aku sudah sampai divenue. Tempat yang akan menjadi saksi pertemuanku dengannya. Berbekal dengan selembar tiket dan gelang serta kalung hasil gajiku dan tabunganku, aku berdoa berharap ini tidak akan sebentar. Berharap ini akan menjadi selamanya.

Ini adalah harinya dimana aku akan bertemu idolaku. Orang yang selama ini menjadi inspirasi terbesarku. Orang yang membuatku bejuang untuk sembuh setahun lalu.

Ya, satu tahun yang lalu. Aku berjuang mati matian melawan penyakitku. Kecelakaan itu menyebabkanku terpental cukup jauh dan kepalaku terbentur. Hingga mengakibatkan luka yang tidak terlalu serius tapi penggumpalan darah dalam kepalaku serius. Penggumpalan itu bisa saja membuatku amnesia atau mati. Tapi aku menjalani operasi dan syukurlah, operasiku berhasil.

Namun, bukan berarti semuanya kembali normal. Mata kananku tidak bisa berfungsi dengan baik. Kepalaku kerap kali merasa pusing. Dan aku kehilangan rambutku, aku botak. Kebanyakan perempuan mengatakan bahwa rambut adalah mahkota. Dan aku kehilangan mahkotaku. Tapi tayangan tv dirumah sakit membuatku bersemangat untuk sembuh. Di layar tv itu, empat pria idiot yang menjadi band pertama yang aku gemari. Band pertama yang membuatku mendedikasikan hidupku untuk menjadi fangirl. Dan band pertama yang dapat menyenangkanku meski hanya melalui lagu yang mereka nyanyikan. Band itu, 5 Seconds of summer.

Band yang dulu kukenal hanya lewat youtube. Video cover mereka dan dandanan mereka yang ala kadarnya. Kini berubah menjadi band besar yang dikenal banyak orang. Band besar yang memiliki banyak penggemar. Band besar yang membuatku bangga menyaksikan perjalanan mereka dari band mereka belum apa apa kini telah menjadi band besar seperti mimpi mereka.

Dan satu personil di band itu membuatku jatuh cinta dengan cara yang sangat fatal. Cara yang pasti membuat sakit namun kerap kali membuatku mendapatkan suntikan semangat hidup. Cara yang membuatku kerap kali membuatku menangis cemburu. Padahal aku hanyalah satu diantara milyaran orang yang mencintainya. Aku bahkan tak sebanding dengan dirinya yang seperti malaikat. Dia adalah lelaki yang menjadi dirinya sendiri. Lelaki dengan wajah yang ikut membantu mengungkapkan perasaannya. Lelaki itu adalah Michael Clifford.

Dialah yang membuatku bekerja paruh waktu demi mendapatkan gaji. Menabung dengan susah payah. Dan menahan lapar untuk menabung. Demi bertemu dengannya.

Aku fans biasa. Memang aku berdiri di front row dan aku meneriaki namanya berkali kali. Tapi ia bahkan melihatku dengan tatapan biasa yang ia juga berikan pada fans lainnya. Lagi, perasaan cemburu bodoh itu muncul. Hingga konserpun berakhir. Mereka telah melaksanakan final bow. Dan aku meneriakkan namanya. Ia tidak mendengarku. Tapi aku tetap meneriakkan namanya. Luke dan Calum sudah menuju backstage. Ashton masih asik membagikan stik drumnya. Sedangkan Michael bingung ingin memberikan pada siapa pick gitarnya. Aku terus meneriaki namanya. Berharap mata kami beradu pandang. Dan ia menjatuhkan pusat pandangannya padaku. Padaku yang dari tadi berteriak "i love you more than anything michael". Dan dia melihatku. Ia tersenyum dan berjalan maju. Mengulurkan tangannya untuk memberikanku pick gitarnya. "Don't cry." Ujarnya seraya memberikanku pick gitarnya. Aku mengangguk dan menukarkan pick gitarnya denga selembar kertas yang dari tadi kubawa. Meski kertas itu sudah terlipat, aku tetap memberikannya. "Please read this at the back stage." Ujarku. Ia menerimanya dan mengangguk kemudian ia pergi kebelakang panggung.

Selesai sudah. Penampilannya diatas panggung sudah usai. Dan aku merasakan kebahagiaanku kabur saat aku sadar bahwa kosernya telah usai. Aku pulang keapartment ku tanpa menghentikan tangisanku. Aku menggenggam erat pick gitarnya. Seakan aku memeluknya dengan erat dan tak ingin melepaskannya.

Sesampainya diapartment, aku bergegas mandi dan mengistirahatkan tubuhku diatas ranjang. Aku mengambil ponselku dan membuka snapchat, isinya ttg konser tadi. Dan aku enggan melihatnya kembali karna itu mengingatkanku bahwa kebahagiaanku pergi juga. Aku membuka instagramku. Dan yang aku temukan adalah, michael memposting selembar kertas yang aku berikan tadi. Sungguh aku menangis bahagia. Aku memfoto pick gitar yg ia berikan dan mengirim fotonya lewat dm. Aku pun mempostingnya diinstagramku. "Finally i can meet the one and only my mikey that eaten my heart. Love this man so MUCH!! xoxo" tulisku diinstagram. Michael me like foto itu dan memberikan komentar "sorry but your heart is delicious now you can eat my heart too. Xx" dan aku tersenyum bahagia. Aku merasa ini adalah awal baru yang indah. Dan Michael membalas dmku.

"You're my biggest inspiration and the one and only michael that made me fall in love so easy. Thanks for being yourself, you're the greatest man i've ever met. I'll always love you Mikey!❤ - (@youriguname)" (isi dari kertas yang kalian kasih ke Michael)

'She's so cute. And she called my name and tell me that she loves me. Never feel so blessed like this before. Love this cutie.' (Michael capt on ig)
-

Writer; sacliffordx (sak)

One Shot(s) // 5SOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang