Haruskah?

1.1K 69 2
                                    


Sudah terhitung delapan hari Kookie menjemput Yongie secara rutin dan selalu makan malam bersama sebelum mengantar Yongie ke rumah. Bahkan, dua hari yang lalu Kookie ikut membantu Yongie mempersiapkan acara lamaran Bo Geum untuk Hyeri yang merupakan sahabat Yongie. Di sana Kookie bisa melihat ketulusan dan kebahagiaan yang Yongie berikan kepada sahabatnya itu saat dia tahu jika Hyeri sudah berstatus sebagai tunangan Bo Geum. Dari situ juga Kookie semakin memantapkan hatinya untuk melangkah lebih serius mengenai perasaannya kepada Yongie.

Yong In Pov

Aku mendapat pesan dari Suga Oppa yang mengajakku makan siang bersama. Tapi dengan segala kesopanan yang aku punya, aku menolak ajakan Suga Oppa secara halus. Alasan sebenarnya adalah karena aku sudah memiliki janji dengan seseorang. Dan aku tak bisa menolak ajakan seseorang itu. Saat ini pun, aku sedang bersiap untuk bertemu dengannya, sekalian juga nanti aku ada jadwal konsultasi dengan Jong Ki Oppa. Setelah siap semua dan terlihat rapi, aku bergegas keluar untuk mencari taxi.

Jungkook Pov

Pagi ini aku berniat mengajak Yongie makan siang bersama. Akhirnya, sebelum melakukan pemeriksaan pada pasien, aku sempatkan diri untuk menelepon Yongie. Aku senang karena akhir-akhir ini kami cukup dekat. Bisa dikatakan sangat dekat malah. Tinggal tunggu waktu yang tepat saja untuk menyatakan perasaanku padanya. Hehehe.

"Yeobosseo.." Sapa Yongie diseberang sana.

"Pagi Yongie.. Apa kau bisa makan siang denganku nanti?" Tanyaku lembut.

"Pagi Kookie, mmm, aku bisa. Dimana?" Tanyanya setelah berpikir sejenak.

"Terserah kau saja. Kau ingin makan apa memangnya?" Tanyaku penuh perhatian.

"Bagaimana jika makan di restoran dekat RS Hangin saja?" Tawarnya riang.

"Baiklah. Aku akan menjemputmu kalau begitu." Ucapku dengan senyum manis yang tertempel di wajah tampanku ini.

"Tidak usah, aku naik taxi saja. Lagi pula aku juga ada urusan di dekat situ kok. Jadi kau tak usah khawatir." Jelasnya ringan. Aku mengangguk tanpa sadar.

"Kalau begitu kita ketemu di restorannya saja. Kirimkan alamatnya padaku." Ucapku lembut.

"Oke. Nanti aku kirim. Selamat bekerja." Kekehnya setelah menyemangatiku. Aku tertawa mendengar tingkahnya di seberang sana.

"Aku tunggu alamatnya. Sampai ketemu nanti siang." Ucapku sebelum menutup sambungan telepon kami. Aku tersenyum riang dan melanjutkan aktivitasku, yaitu bekerja.

Yong In Pov

Aku sudah sampai di restoran yang menjadi tempatku dan Kookie janjian. Aku terlalu cepat sepuluh menit sebelum waktu yang kami sepakati. Setelah lima menit menunggu, aku melihat Kookie memasuki restoran dengan senyum cerahnya. Wahh, tampan sekali pangeran berjas putihku ini. Kali ini dia memakai kemeja putih yang menempel dengan sangat bagus di badannya dan juga celana jeans yang berwarna dongker. Keren! Aku semakin jatuh hati melihat penampilannya hari ini. Kekekek.

"Yongie, Sudah lama menunggu?" Tanyanya setelah duduk di sampingku. Aku tersenyum mengamati penampilannya. Tak sedikit pula mata para yeoja yang ada di restoran ini menatap kagum Kookie saat dia masuk ke sini.

"Baru lima menit." Jawabku dengan senyum yang masih setia menempel di bibirku. Aku menetralkan detak jantungku yang menggila karena bau parfum maskulin Kookie yang bisa tercium oleh hidungku ini. Kenapa Kookie tak duduk di depanku saja sih? Aku kan jadi susah nafas saking groginya. Huh!

"Kajja pesan makanannya. Jangan melamun terus." Ucapnya hangat dengan mengelus kepalaku lembut. Aku tersenyum kikuk dengan tingkahnya itu.

"Kau pesan apa Kookie?" Tanyaku pada Kookie yang sedang memilih menu yang ingin di pesannya.

Doctor LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang