Don't Again

1K 58 6
                                    

Author Pov

"Yong, Ireona." Eomma Kookie membangunkan Yong In dari luar dengan hati-hati. Sudah tiga kali memanggil Yong In tapi tak kunjung bangun. Padahal biasanya satu kali saja, Yong In sudah bangun.

"Eomma masuk Yong." Eomma Kookie memasuki kamar dan melihat Yongie yang berbaring membelakanginya.

"Dia masih tidur." Dengan hati-hati, Eomma Kookie mengguncang pelan tubuh menantunya itu. Eomma Kookie sangat terkejut saat mendapati keadaan Yong In yang jauh dari kata baik-baik saja.

"Omo! Yong In. Apa yang terjadi padamu, Nak?" Teriak Eomma Kookie panik.

"Appa! Panggilkan dokter cepat!!" Teriaknya lagi pada suaminya yang berada di ruang tengah.

"Yong In, Kenapa bisa begini?" Serunya semakin panik saat menyentuh dahi menantunya.

"Aku harus menghubungi Kookie." Gumam Eomma Kookie saat ingat anaknya.

"Andweee, Eomma." Lirih Yong In setengah sadar, sebelum kembali terdiam dan merintih kesakitan.

Yong In Pov

Sejak semalam aku memang terus merintih kesakitan. Meski bisa tidur, itu hanya bertahan beberapa jam dan selalu terbangun saat kram perut ini semakin terasa. Setelah menjelang pagi, mataku terasa berat karena ngantuk dan juga lelah akibat menahan rasa sakit semalaman. Badanku terasa berat walaupun hanya untuk sekedar berganti posisi saja. Akhirnya, selama beberapa jam menjelang pagi, posisi tidurku hanya miring dan tak berganti-ganti.

"Arrhh.. Appo. Hiks, Eomma Appo." Isakku di sela kesakitan yang melanda.

"Yong, Ireona." Suara ShiNa Eomma terdengar samar ditelingaku yang sedang tak fokus.

"Eomma masuk Yong." Aku tetap tak bergeming dari posisiku karena masih berusaha untuk menahan rasa sakit yang semakin menjalar ke seluruh tubuh.

"Dia masih tidur." Gumam ShiNa Eomma pelan, lalu mengguncang pelan tubuhku. Perlahan tapi pasti, ShiNa Eomma bisa melihat keadaanku saat badan ini mulai terlentang karena guncangan pelan darinya.

"Omo! Yong In. Apa yang terjadi padamu, Nak?" Teriak ShiNa Eomma panik. Aku menatapnya dengan mata yang setengah terpejam.

"Appa! Panggilkan dokter cepat!!" Teriaknya lagi pada Aboeji yang entah berada dimana.

"Yong In, Kenapa bisa begini?" Serunya semakin panik saat menyentuh dahiku.

"Aku harus menghubungi Kookie." Gumam ShiNa Eomma yang langsung ku cegah.

"Andweee, Eomma." Lirihku setengah sadar, karena sakit ini mulai terasa lagi.

"Tapi Kookie harus tahu keadaanmu, Yong." Katanya Khawatir.

"Aku tak ingin mengganggu Kookie, Eomma. Jebal.." Pintaku memelas.

"Baiklah. Tunggu sebentar." Ucap Eomma sebelum melesat keluar dari kamar ini.

Kesadaranku semakin menipis, perlahan-lahan, mataku mulai terpejam dan badanku terkulai lemas di atas ranjang. Aku tak tahu lagi apa yang akan dilakukan ShiNa Eomma dan Aboeji setelah ini.

Author Pov

Lima belas menit setelah Appa Kookie memanggil dokter pribadinya, akhirnya dokter itu datang juga dan segera memeriksa keadaan Yongie yang sudah pingsan sejak lima belas menit yang lalu.

"Bagaimana Dok?" Tanya Eomma Kookie yang tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.

"Untuk sementara, saya sudah menyuntikkan obat untuk menangani kram perutnya. Sedangkan obat demamnya, nanti bisa ditebus di apotek." Jelas Dokter dengan memberikan resepnya pada Appa Kookie.

Doctor LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang