Yong In Pov
Pesta pernikahan Tae Oppa sangat meriah dan ramai oleh tamu undangan yang datang dengan wajah bahagianya. Hari ini Tae Oppa memutuskan untuk melepas masa lajangnya dengan menjadi suami Nari Eonni. Aku tersenyum bahagia melihat Tae Oppa yang sedang berdiri dengan Tuxedonya yang berwarna silver itu. Oppaku sangat tampan dan aku tahu itu. Kekekek.
Oya, untuk status hubunganku dengan Kookie tentu semuanya sudah tahu. Benar, sejak aku siuman dari koma, Kookie menyatakannya tepat saat aku pertama kali membuka mataku hingga membuatku bingung dengan apa yang sedang terjadi. Tapi jika sekarang aku mengingatnya, moment itu sungguh lucu dan indah untuk selalu diingat. Aku dan Kookie resmi menjadi sepasang kekasih. Kookie sudah memperkenalkanku pada kedua orang tuanya tepat dua minggu setelah aku keluar dari RS.
#Flasback On
"Kita mau kemana Kookie?" Tanyaku bingung saat Kookie mengajakku ke sebuah butik. Tadinya kami hanya berencana makan siang bersama lalu pulang, tapi kenapa malah ke butik?
"Ikuti saja aku. Kau harus memakai pakaian yang indah." Ucapnya dengan senyum penuh arti.
"Tapi mau kemana? Kita sedang tidak ada undangan ke acara formal Kookie." Protesku karena masih belum mendapat jawaban.
"Aku yakin kau tak akan menyesal. Ini demi masa depan kita. Sudah, sekarang cobalah beberapa dress ini." Paksanya dengan menyodorkan beberapa dress yang dengan terpaksa aku mencobanya karena aku yakin Kookie tak akan memberitahuku sampai tujuannya tercapai. Huh! Menyebalkan.
"Bagaimana?" Tanyaku setelah mencoba salah satu dress yang di pilihkannya tadi. Kookie terlihat diam mematung. Apa dia terpesona dengan penampilanku sekarang? Kekekkek. Sepertinya aku terlalu PD.
"Ganti." Benarkan! Ckck akhirnya aku masuk lagi dan mencoba dress lain.
Setelah enam dress aku coba, akhirnya Kookie menjatuhkan pilihannya pada dress berlengan pendek dengan warna soft pink ditambah kilau-kilau orange di bagian bawah dress ini. Panjang dressnya sampai lutut. Aku kira setelah membeli gaun yang aku tak tahu digunakan untuk apa, Kookie akan mengantarku pulang. Tapi perkiraanku salah. Kookie malah mengajakku ke salon. Untuk apa? Aku tak terlalu suka berlama-lama di salon kecuali menemani Nari Eonni.
"Buatlah kekasihku jauh lebih cantik dari kecantikan alaminya sekarang ini. Aku tunggu selama dua jam." Ucap Kookie pada salah satu pegawai salon yang dengan jelas mengagumi ketampanan kekasihku. Ah, menyebut Kookie sebagai kekasihku atau mendengar Kookie menyebutku sebagai kekasihnya, selalu sanggup membuat pipiku merona dan jantungku bermaraton ria.
"Untuk apa Kookie? Aku tak suka yang seperti itu." Protesku lagi. Sama seperti waktu Kookie mengajakku ke butik.
"Ikuti saja Chagi, aku akan menunggu di sana. Nikmati waktu perawatanmu. Hm." Ucap Kookie lembut dengan tatapan yang hufft bisa membuatku meleleh sekarang juga. Aku mengangguk sebagai jawaban. Setelahnya, aku harus menjalani segala perawatan menyakitkan ini. Wajahku seperti di tusuk-tusuk. Ya Ampun, ini menyebalkan!
Jung Kook Pov
Aku akan mengajak Yongie ke tempat yang sangat menentukan masa depan kami. Aku tahu dari tadi Yongie kebingungan dan terpaksa mengikuti semua kemauanku. Aku tidak berniat untuk memberitahunya sekarang. Biarlah dia tahu saat kami sampai di tempat tujuan.
"Kookie." Panggilan lembut dari suara seorang yeoja yang sangat aku kenali. Siapa lagi kalau bukan Yongie. Segera ku alihkan pandangan dari layar tabletku ke arah dimana Yongie sekarang berdiri. Aku terpaku beberapa detik hanya untuk mengamati penampilan Yongie yang berkali-kali lipat lebih memukau dari biasanya. Walaupun penampilannya terkesan sederhana, tapi sungguh mata ini memandang indah ciptaan tuhan di depannya sekarang. Aku tersenyum puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor Lovers
FanfictionDari dulu sampai sekarang, aku selalu suka dokter yang memakai jubah putih kebesarannya yang memperkokoh identitas mereka sebagai dokter yang bisa menyembuhkan pasien. Apalagi kalo dokter-dokter itu tampan! Seharian memandang pun tak akan bosan. :-D...