Mianhae Yong In!

1.2K 79 2
                                    

Jika kau mencintainya, kejarlah! Jika kau hanya menyakitinya, jangan salahkan aku jika merebut hatinya darimu! ­– Suga Hyung.

Apa maksudnya?

Aku mencoba menghubungi Suga Hyung tapi nomernya tidak aktif. Sial!

Yong In Pov

Aku pergi ketaman yang biasa aku kunjungi. Besok aku harus berada di RS untuk persiapan operasi. Aku yakin, setelah aku di rawat di RS maka aku tak akan bisa kemana-mana. Aku masih memikirkan cara bagaimana agar Kookie mau bicara denganku dan mendengarkan penjelasanku. Meluruskan segala kesalahpahaman ini dan menyatakan perasaanku yang sebenarnya pada Kookie.

Aku terus berjalan mencoba menjernihkan pikiranku agar menemukan cara yang bisa membuatku baikan dengan Kookie. Kenapa mendung sekali sih langitnya. Protesku entah pada siapa saat melihat langit yang mendung itu. Membuat hatiku tambah mendung saja. Tiba-tiba mataku menemukan orang yang aku cari dan dia berdiri di tepian danau. Kookie! Aku melihat Kookie menggunakan sweater biru tua dipadu dengan Jeans panjang warna hitam. Dia menatap jauh ke depan. Entah sedang memikirkan apa.

Tanpa bisa di tahan, aku segera berlari ke arah Kookie dan memeluknya dari belakang. Gerimis mulai turun dari langit. Aku merasakan Kookie terkejut dengan pelukanku yang mendadak ini. Dia menepis tanganku, tapi aku sekuat tenaga menahannya. Ini kesempatanku! Aku tak ingin menyia-nyiakannya.

"Aku sangat merindukanmu Bodoh!" Teriakku kesal karena dia terus berusaha melepaskan tanganku dari pinggangnya.

"Untuk apa kau merindukanku?" Tanyanya dingin. Hatiku seperti tersayat, menyakitkan mendengar kalimat dinginnya.

"Karena kau menghindariku." Jawabku lirih. Kookie hanya diam tak berniat membalas ucapanku.

"Kenapa kau menghindariku? Apa kau membenciku? Kenapa kau tak mau lagi mendengarkanku? Aku ingin mengatakan yang seharusnya aku katakan dan yang seharusnya kau tahu." Ucapku serak karena menahan tangis.

"Tak ada yang perlu kau katakan dan tak ada yang perlu aku tahu." Balasnya dingin.

Aku terkejut mendengar balasannya. Apa Kookie benar-benar membenciku sekarang? Aku melepaskan pelukanku. Kulihat Kookie berbalik dan menatapku dingin. Kookie membenciku. Terlihat jelas dari tatapannya. Hatiku semakin sakit mengetahui kenyataan itu. Kepala bagian belakangku terasa seperti di pukul oleh balokan kayu yang besar. Sangat sakit, tapi aku tak boleh menyerah sampai disini. Aku ingin memperjuangkan cintaku. Aku menatap mata Kookie dalam. Hujan mulai turun cukup deras. Kami masih tak bergeming meski hujan mulai membasahi baju kami.

"Aku tak peduli meski kau tak mau tahu. Tapi aku akan tetap mengatakannya. Aku tak mau menyesal. Kau tahu, aku menunggumu di taman belakang gedung waktu itu. Tapi kenapa kau tak menemuiku dan malah pergi meninggalkanku sebelum aku tahu apa yang akan kau katakan padaku?" Aku sudah terisak sekarang. Meski aku masih menatap Kookie dalam, tapi isakanku sudah tak bisa aku tahan. Kookie tersenyum masam.

"Tak ada yang ingin ku katakan padamu. Semuanya sudah jelas hanya dengan melihatmu berciuman dengan Suga Hyung." Ucapnya penuh dengan nada kekecewaan di sana. Itu lebih menyakitkan dari pada nada dingin yang tadi dipakainya.

"Kau salah Paham! Aku tidak berciuman dengannya. Bibirku tak mau menerima ciuman dari orang yang tak aku cintai! Apalagi hatiku!" Teriakku frustasi. Kepalaku terasa semakin berat. Kenapa harus hujan segala sekarang. Kookie hanya diam menatapku.

"Aku mencintaimu Kookie. Hanya kau! Dan tidak ada yang bisa menciumku selain dirimu. Dirimu yang aku terima di hatiku sejak awal kita bertemu!" Aku terisak semakin keras. Badanku juga sudah menggigil. Pandanganku sudah tidak fokus. Tapi masih bisa aku tangkap ekspresi Kookie yang terkejut.

Doctor LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang