WARNING TYPO BERTEBARAN!
Tak terasa ini sudah di hotel. Yup hotel ini punya afifah. Kami ke hotel. Naik mobil yang sudah di sediakan oleh kak bagas.
Keadaan kami sampai sudah jam 6 sore.
Ok skip.
Aku tidur di kamar hotel nomor 1, vira nomor 2, afifah nomor 3, kak rio nomor 4, kak bagas nomor 5, kak debo nomor 6.
Aku masuk ke kamar ku. Aku mengganti bajuku. Lalu turun ke bawah.
Di bawah sudah menunggu teman temanku.
"Eh zy mau ke mana dulu nih" ucap afifah
"Mm gimana kalau kita makan dulu aja laper nih" ucapku
Mereka semua setuju. Kami berangkat ke restoran kak debo. Kami semua berangkat menggunakan kendaraan kak bagas.
Tak lama kemudian kami sampai di sebuah restoran yang besar sekali. Ketika kami masuk semua pelayang langsung memberikam hormat.
Tak lama kami sudah duduk di kursi masing masing.
"Eh lo semua mau pesen apa. Kalo gua sih ayam asam manis aja" ucap kak debo
"Mm gua udang asam manis aja" ucap afifah
"Gua nasi goreng seafood aja" ucapku
"Gua nasi goreng seafood juga deh ucap kak rio
"Gua cumi cumi goreng aja" ucap vira
"Gua cumi cumi bakar aja" ucap kak bagas
Setelah mereka memesan, tak lama kemudian pesanan mereka sudah datang. Mereka menyantap makanan dengan sunyi.
Hanya terdengar suara sendok dan garbu yang berdentingan. Tak lama mereka menyantap makanannya. Mereka segera kembali ke mobil.
"Eh ke pantai dulu ya" ucap kak bagas
Kami semua setuju dengan ucapnya. Walaupun sebenarnya hanya aku yang rugi.
Afifah sama vira sama sama pakai baju tebal. Lah aku just kaos biasa plus jeans panjang. Bodo lah yang penting ke pantai.
Tak lama kemudian kami sudah sampai di pantai. Kami semua berpencar. Afifah sama kak debo. Vira sama kak bagas. Gua sama kak rio.
Aku berlajar ke arah bibir pantai. Aku mengambil hp ku. Dan memotret beberapa foto.
Mulai dari cahaya bulan dan bintang yang berpantul di air laut. Sampai foto candid aku yang menatap pantai. Hehehe di fotoin kak rio. Ya biat gaul gitu.
Aku duduk di pinggir bibir pantai. Membiarkan air laut membasahi kakiku.
Entah sejak kapan kak rio sudah ada di sampingku. Atau aku aja yang gak menyadari nya.
"Irzy gua mau nanya ke lo" ucap kak rio
"Nanya apa kak" ucapku ke kak rio tapi tidak mengalihkan tatapan ku dari air laut
"Kamu masih belum menerima perjodahan ini" ucap kak rio
Aku terkejut dengan ucapan kak rio.
aku mengalihkan tatapanku dari air laut ke arah kak rio. Aku kak rio duduk berhadapan, membelakangi air laut.
"Ak.. Aku gak tau kak. Aku binggung. Aku takut kalau ini hanya mimpi" ucapku sambil menundukkan kepala
"Zy aku akan selalu ada di samping kamu. Kamu gak perlu takut karena kakak gak akan ninggalin kamu. Ini semua nyata. Se-nyata rasa cinta aku ke kamu irzy" ucap kak rio
Aku membisu mendengar ucapan kak rio. Aku gak tau apa yang harus aku lakukan.
Selalu ada untuk kamu
Gak akan ninggalin kanu
Rasa cinta ini
Semua itu nyata
Kalimat itu berputar di dalam otakku. Aku gak tau harus apa.
"K...kak aku takut nanti kakak beri aku harapan tanpa kepastian kak. Aku tau kakak sayang sama aku karena kita di jodohin. Seandainya kita bertemu tanpa perantara perjodohan. Apa kakak masih cinta sama aku?" ucapku
"Irzy sekarang kamu tatap mata kakak. Coba kamu cari kepastian di sana" ucap kak rio
Aku menatap mata kak rio. Mata kak rio yang memberikan kesan tegas namun sayu. Aku menemukan jawabannya. Tak ku lihat ke bohongan dari kak rio.
"Irzy kakak mohon beri kakak satu kesempatan. Kakak yakin bisa buktiin seberapa cinta kakak ke kamu" ucap kak rio
Aku terdiam sejenak.
"Ok kak aku beri kesempatan lagi. Aku mohon kak beri aku kepastian. Aku takut kakak hanya memberiku harapan tanpa kepastian" ucapku
"Kakak janji irzy" ucap kak rio
Lalu aku dan kak rio berdiri. Dengan posisi yang sama. Berhadapan dengan latar lautan air.
"Irzy kakak mau buktiin kalau kakak memberi kepastian sama kamu" ucap kak rio
Lalu kak rio berjongkok di hadapanku.
"Irzy aku mungkin gak sempurna. Tapi... Izinkan aku untuk menjadi ksatria yang selalu melindungi kamu. Di hadapan bulan dan bintang aku memintamu would you be my girl friend?" ucap kak rio sambil memegang tanganku
Aku hanya diam. Aku gak sanggup berkata kata. Aku aku aku ARGGGGG. Gak tau harus bilang apa. Dan akhirnya.
"Yes, I would" ucapku
Kak rio langsung mencium tanganku. Lalu memelukku. Aku gak tau harus apa. Jadi aku diem aja hehehe
"Makasih zy" ucap kak rio
"Iya kak" ucapku
Tiba tiba kak rio melepas jaket yang di pakai nya. Lalu memakai kannya ke bahuku.
"Pakai gih ntar kamu sakit tuh baju kan gak terlalu tebel" ucap kak rio
"Lah kakak gimana. Udah kakak aja yang pakai. Irzy mah santai aja" ucapku
"Santai aja. Kakak kan cowok. Yang susah kalau kamu tiba tiba sakit" ucap kak rio
"Iya aja dah kak" ucapku
Aku memakai jaket kak rio. Lalu aku duduk di pasir memandang air laut yang menjadi saksi bisu tentang peristiwa berharga milikku.
Kak rio merangkul kan tangannya ke bahuku. Aku hanya menyender ke bahu kak rio.
Hanya sunyi menemani kami berdua. Angin meniup niup ujung rambutku dengan nakal.Perlahan lahan aku hilang ke sadaran. Dan pergi menuju alam mimpi.
#bersambung ya

KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ending
Teen FictionSebuah janji terbentang di langit biru Janji yang datang bersama pelangi Angan-angan pilupun perlahan-lahan menghilang Dan kabut sendupun berganti menjadi rindu Aku mencari Aku berjalan Aku menunggu Aku melangkah pergi Kaupun tak lagi kembali