*maaf ya kalau. Chapter kali ini banyak typonya
aku bingung dengan rasa ini. apa yang harus aku lakukan. semenjak aku dekat sama kak rio. entah hati ini rasanya ada sesuatu yang membuatku nyaman.
aku tak tau apa yang ku rasa kan. bila aku dekat dengan kak rio rasanya nyama, tetapi bila kak rio gak ada di sampingku rasanya ada sesuatu yang hilang dalam diriku.
awalnya hatiku menolak perjodohan ini. tetapi lama kelamaan aku mulai menerimanya. apakah aku mulai jatuh cinta sama kak rio. tapi apa mungkin. tetapi jika aku suka kepadanya apakah ia punya perasaan yang sama kepadaku.
****
hari ini aku sekolah seperti biasa. Seperti biasa irziest udh nunggu di depan kelas. Hari ini suasananya lagi bahagia karena vira udah resmi pacaran sama kak bagas.
"Ciee yang udah resmi pacaran sama kak bagas" ucapku
"Haha irzy bisa aja. Eh zy entar temenin gua ya ketemu sama kak bagas" ucap vira
"Aku mah apa atuh jadi nyamuk mulu. Ya maklum lah jomlo aku mah" ucapku
Setelah aku berkata begitu semua orang di kelas tertawa. Ya aku suka sekali membuat orang orang tertawa.
Karena itu menyenangkan untukku. Walaupun harus mutusin urat malu agar mereka ketawa. Ya rapopo lah.
Ntar juga nyambung lagi.
"Eh gimana hubungan lo afifah" ucapku
"Farhan udah berubah. Setelah aku keluar dari rumah sakit. Dia bahkan gak jenguk aku sama sekali" ucap afifah
"Gua gak sanggup liat sahabat gua menderita. Apa lagi soal cowok" ucapku
"Terus lo mau buat apa zy" ucap vira
"Ya tunggu aja gua bakal nemuin bukti yang kuat" ucap gua
"Gak usah seserius itu kali zy" ucap afifah
"Kalau gua jadi irzy ya gua juga bakal kayak gitu" ucap sekar
"Sama" ucap irziest
***
Sekarang aku sedang berjalan bersama vira dan afifah. Yup kami kau menemani vira ke tempat kak bagas.
Setelah kami memasuki kantin. Aku melihat kak bagas, kak rio sama kak debo udah ngumpul di situ.
Tiba tiba afifah bersembunyi di balik badanku. Kenapa ya
"Fifah kenapa" ucapku
"Itu farhan bukan zy" ucap afifah sambil menunjuk 3 bangku di belakang bangku kak rio
Aku mengajak afifah duduk di bangku yang masih semeja dengan vira dan lain lain.
"Sekarang fifah mau nya apa. Lo udah liat kelakuan farhan di belakang lo" ucapku
Afifah hanya diam. Ia binggung harus bilang apa. Lo bayangin aja, lo liat pacar lo duduk berdua sama kakak kelas cewek.
Aku bangun dari tempat duduk ku.
"Zy mau kemana" ucap afifah
"Vir gua titip afifah" ucapku
"Nah lo kenapa zy gak biasanya lo emosian" ucap vira
Aku hanya melihat kearah tempat duduk farhan dan kakak kelas cewek itu.
"Oh i see. Mau lo apain tuh anak zy" ucap vira
"Ya paling babak belur tuh orang" ucapku
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ending
Teen FictionSebuah janji terbentang di langit biru Janji yang datang bersama pelangi Angan-angan pilupun perlahan-lahan menghilang Dan kabut sendupun berganti menjadi rindu Aku mencari Aku berjalan Aku menunggu Aku melangkah pergi Kaupun tak lagi kembali