13

408 26 0
                                    

Malam ini aku bersiap siapa untuk acara makan malam. Aku tidak sendirian di sini. Ada vira yang membantuku. Ia telah datang sekitar jam 4 sore tadi. Kami bersiap siap untuk acara itu. Karna acara itu resmi kata papa. Aku dan vira memakai gaun yang menurut kami cocok.

Aku memakai gaun berwarna merah tua tak berlengan. Sedangkan vira memakai gaun berwarna abu abu berlengan panjang. Aku mengurai rambutku sedangkan vira seperti biasa gayanya.

***

Aku dan vira sudah ada di meja makan rumah. Tak lama tamu sudah duduk di meja makan. Aku dan fira masih sepupuan karna kakek kami adik kakak.

Kami memulai makan malam dengan hikmad. Aku dan vira hanya diam menikmati hidangan. Kami tak melihat siapa tamunya.

Setelah kami menyelesaikan makan malam. Semua orang berpindah tempat ke ruang tamu.

"Selamat malam, dimas" ucap papa
"Sudah lama kita tidak bertemu ya. Ngumpul ngumpul seperti ini" ucap om dimas

Sekedar info om dimas itu salah satu temen papa. Tapi jarang ke rumah. Om aldi itu papa vira. Dan papa sendiri papa Rizky.

"Iya nih. Dimas udah kenal sama anak kami belum" ucap papa
"Irzy, vira perkenalkan kalian" ucap papa aldi

"Perkenalkan nama saya Irzy Revanastasia saya putri ke dua dari papa Rizky" ucapku

"Perkenalkan nama saya Syafira Maharani saya putri ke dua dari papa Aldi" ucap vira

"Wah cantik cantik sekali kalian berdua" ucap om dimas
"Oh ya Rio dan Bagas perkenalkan kalian" ucap om Bimo

Ya om dimas punya istri namanya tante sisy. Om Bimo itu teman papa juga punya istri namanya tante cila.

"Perkenalkan nama saya Mario Aditya. Saya putra ke satu dari papa Dimas " nya
"Perkenalkan nama saya Bagas Nugraha. Saya putra ke satu dari papa Bimo" ucapnya

Nama itu tak asing lagi di ingatan ku.

Vira dan irzy saling berbisik

Eh vira kayaknya aku pernah denger namanya bisik irzy
Iya ir aku juga ngerasa gak asing lagi bisik vira
Gimana kalau kita melihat muka mereka bisik irzy
Iya jadi penasaran ucap vira

Kami bertatapan satu sama lain dan kami melihat......

OMG KAKAK ITU LAGI. KENAPA BISA SAMA YAA ucap aku dan vira bersama sama di dalam hati

Karna aku dan vira tidak terlalu menyukai mereka berdua. Aku bertanya to the poin ke papa.

"Pa jadi kenapa aku dan vira di ajak ke sini" ucap ku
"Iya om pasti ada alasan kenapa kami di ajak dalam pertemuan resmi ini" ucap vira
"Padahal papa tau aku gak suka pertemuan resmi kaya gini" ucap ku

"Jadi kalian di ajak ke sini untuk memberi tau kalau kalian berdua akan di jodohkan" ucap papa

"WHAT DI JODOHKAN" ucapku dan vira

"Iya kalian berdua akan di jodohkan. Irzy sama Rio sementara Vira dengan Bagas" ucap papa

"Pertunangan kalian akan di adakan beberapa bulan lagi" ucap mama

"Selama dalam proses menuju pertunangan kalian. Irzy dan vira tidak boleh dekat ke cowok lain selain bagas dan rio" ucap mama

"Dan kalian pasti suka karna mama tau kalian berdua belum pernah pacaran" ucap mama vira

"Oh itu pasti indah" ucap tante sisy

"Jadi pengen punya cucu ya" ucap tante

Bruk aku menggebrak meja. Hal itu menyebabkan semua orang terkejut. Karna dari tadi aku hanya diam. Cukup sudah kesabaranku.

"PA AKU GAK MAU DI JODOHIN SEPERTI INI. AKU MASIH MAU BEBAS. AKU GAK SUKA TERIKAT PA. PAPA NGERTI GAK SIH PERASAAN AKU ITU KAYA APA" ucapku

"Ini semua demi kebaikan kamu" ucap papa

"GAK KALIAN SEMUA EGOIS" ucapku

"Irzy ini semua demi masa depan kamu yang indah. Mama gak mau kamu menangis gara gara cinta. Karna itu mama memilih menjodohkan kamu" ucap mama

"MAMA BILANG INI SEMUA DEMI MASA DEPANG AKU. MAMA TAU GARA GARA PERJODOHAN INI. MASA DEPAN AKU HILANG MA" ucapku

"Mama tau dulu sebelum ada perjodohan ini. Masa depan aku sama kaya telapak tangan aku ma. Mulus, indah, bersih, putih. Melambangakn kabahagiaan di masa mendatang" ucapku sambil melihat telapak tanganku

Semua orang masih terdiam. Seolah olah menungguku untuk melanjutkan kata kata ini.

aku melihat gelas kaca kosong di atas meja aku mengambilnya dan memeganganya.

"setelah mama bilang aku di jodohkan. Masa depanku itu......." ucapku terhentikan dan..

PRANG....
Gelas yang aku pegang sudah hancur berantakan. Karna aku memegangnya dengan kuat.

"Mama sudah puas betapa hancur masa depanku. Tak ada lagi putihnya, dan halusnya tangan ini. Semuanya sudah hilang. Sekarang hanya ada darah yang mengalir dan luka luka akibat perbuatan papa dan mama" ucapku

Darah masih menetes di tanganku. Bahkan bertambah banyak. Reaksi semua orang terkejut atas apa yang aku lakukan. Vira hanya menangis dalam diam. Sedetik kemudian vira bangkit dari tempat duduknya.

Vira datang ke arahku dan memelukku.

Tiba tiba Rio datang ke arahku.

"Sudah cukup. Kamu harus ke rumah sakit" ucap Rio
"Aku tak perlu ke rumah sakit. Aku bisa mengobatinya sendiri" ucap ku

"Aku juara beladiri campuran se-internasional. Kalau hanya luka segini aku tak kan mati. Aku sarankan kamu tak usah sok peduli kepadaku. Dan Jika perjodohan ini masih berlanjut. Aku bisa melakukan hal yang lebih gila dari ini" ucapku

Setelah mengucapkan itu vira dan kak piah. Menarik untuk ke taman belakang. Kak piah mengajakku ke salah satu bangku.

"Irzy kamu gak boleh kayak gitu lagi kan tangannya jadi luka" ucap vira
"Tuh liat tangan kamu itu udah kayak baju kamu sama sama merah" ucap kak piah selagi membersihkan pecahan gelas yang masih di tanganku

Merah darah mmm keren juga ya ucapku dalam hati sementara ini vira gak dapat membaca kata hatiku

"Kak kenapa aku harus di jodohin" ucapku

"Aku itu pengen mencari pasangan hidup secara perlahan sekalian menikmati masa sma kak, kalau sekarang aja udah di jodohin apa kabar masa sma ku kak" lanjutku

"Udah kamu gak usah mikirin itu, enak kan kamu pikirin gimana Perasaan irziest ketika lihat tangan kamu kayak gini besok" ucap kak piah

"Eh zy besok pasti aku di tanyain kok tangan prince ku bisa gitu, tangan prince cakitya, prince kenapa tangan ya" ucap vira membayangkan akan jadi apa besok

"Udah aku capek mau tidur dulu" ucapku sambil tidur di rumput taman dengan bantalan kaki kak piah.

***
Sekarang tinggal ah vira dan kak silvia.

"Vira kakak boleh minta tolong gak" ucap kak piah

"Tolong apa kak. Selagi itu demi kebaikan aku pasti akan membantu" ucap vira

"Kakak cuma minta jagain irzy di sekolah. Kakak takut irzy melakukan tindakan yang membahayakan nyawanya" ucap kak piah sambil mengelus rambut irzy yang sedang tertidur

"Tenang aja kak aku bakalan jagain irzy" ucap vira

***

Tanpa vira dan kak silvia sadari ada dua orang yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka.

Tenang aja vira dan irzy kami berdua akan melindungi kalian dan kami pastikan kalian akan jatuh cinta kepada kami

***bersambung***

Ciaaa yang ke bawa emosi baca bagian irzy mecahin gelas sebenarnya aku gak tega buat irzy menderita tapi gimana cuma itu yang aku tulis di sini.

Jangan lupa vote ya vote kalian sangat berharga bagiku

Jika ada typo aku minta maaf yaa

Never EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang