Pic: Koridor sekolah Amanda
Airin POV
Ia menjulurkan tangannya. Aku menyambut tangannya dengan tanganku. Sambil berkata "Selamat pagi Bu,"
Iapun menjawab "Pagi Bu. Ibu orang tuannya Amanda?"
"Ia Bu, bagaimana Amanda Bu?" Ini pertama kalinya aku menggambil raport Amanda di SMA.
"Hmm... Amanda banyak kekurangan. Nilai, sikap, absensi, semuanya minus!"
"Absensi Amanda kurang? Tapi tiap hari dia pamit dengan saya untuk kesekolah."
"Tapi Bu, ia jarang masuk sekolah. Dalam sebulan, ia bisa tidak masuk 10-15 hari."
Ya ampun. Amanda. Kamu kemana nak? Kenapa kamu selalu membuat masalah?
"Lalu, sikapnya Amanda dalam kelas. Seperti apa Bu?" tanyaku.
"Ia selalu membuat onar, Tak jarang ia dikeluarkan oleh guru. Karena sikapnya! Terakhir ia dikeluarkan oleh guru, karena merokok dalam kelas! " jelas Ibu Ineke.
"Merokok dalam kelas?" tanyaku tidak percaya.
Ibu Ineke hanya mengangguk.
Benar yang dikatan Ibu-Ibu tadi.
Amanda. Kenapa kamu jadi seperti ini nak?"Lalu dengan pelajarannya bagaimana Bu?" Aku berharap, tidak di semua mata pelajarnya kurang.
Ibu Ineke mengambil raportnya Amanda. Lalu membukanya, dan melihatkannya padaku. Disana terpampang jelas nilainya Amanda.
"Disini, Ibu bisa lihat. Nilainya Amanda, tidak ada yang mencapai KKM. Kecuali IPA dan Matematika. Itupun pas dengan KKMnya." jelas Ibu Ineke.
Ya ampun Amanda. Kenapa kamu berubah seperti ini? Dahulu nilaimu, selalu diatas rata-rata.
"Ibu Airin, apakah Amanda memiliki masalah?" tanya Ibu Ineke.
Apakah aku harus bercerita?
"Mungkin, ini resiko dari broken home." jawabku.
"Saya mengerti. Tapi jika dibiarkan seperti ini. Amanda terancam tidak naik kelas!" jelas Ibu Ineke.
"Baik bu, saya akan memperbaikinya."
"Terima kasih atas waktunya. Selamat pagi!" ucapnya.
"Selamat pagi!" balasku.
Aku bermaksud untuk mengujungi papanya Amanda. Aku ingin memberi tahu semua ini!
***
Sesampai di tempat tujuan. Akupun menemui papanya Amanda. Mas Riko.
"Tumben sekali, kau mengunjungiku!" semenjak ia ditangkap, aku memang tak pernah mengunjunginya. Lagipula untuk apa aku mengunjungi pembunuh seperti dia.
"Ada yang ingin aku bicarakan!" ucapku.
"Apa?" tanyanya singkat.
"Tentang Amanda." jawabku.
"Ada apa dengan dia? Apakah dia sakit?"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice
Teen FictionPilihan! Singkat namun tak berujung. Tuhan selalu memberi kita pilihan, yang membuat kita bingung untuk memilihnya. Begitupun yang dialami seorang gadis yang bernama Amanda Relita Putri. Satu kesalahannya dalam memilih pilihan, membuat hidupnya beru...