Empat Belas

125 23 8
                                    

Amanda POV

"..." jelas Vicky disebrang sana

"Ok, sekarang gue ngerti."

"Jadi, kamu maafin aku 'kan."

"Iya, Tapi lo gak bohong 'kan."

"Enggaklah, ngapain aku bohong sama pacarku sendiri." Stop! Bikin gue terbang, Vick.

"Apaansih."

"Mand, kita ngomong aku kamu lagi ya! Biar tambah serasi."

"Ok, kalau kamu maksa!"

"Mand, kita jalan yuk!" ajak Vicky.

"Jalan? Kemana?" tanya gue antusias.

"Iya jalan. Anggap aja ini permintaan maaf aku. Soal kemananya, terserah kamu aja."

"Ok, aku tunggu di rumah ya."

"Sip, dandan yang cantik ya, bidadariku."

***

Author POV

"Kita ketempat biasa aja ya Vick!" ucap Amanda yang baru saja naik kemobil.

"Aku denger-denger lagi ada discount disana." ucap Vicky.

"Iya, makanya aku minta kesana."

"Oh begitu, tanpa discount aku juga tetap bayarin kamu kok." ucap Vicky yang tetap memfokuskan matanya kedepan.

'Nggak salah gue jadi pacarnya!' pikir Amanda

*

Sesampai ditempat tujuan, Amanda mampir ke toilet. Karena ia sudah tak tahan menahan pup.

"Amanda lama banget, bikin bete aja!" ucap Vicky.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahunya. "Vicky." panggil orang tersebut

Saat Vicky berbalik badan, ia melihat pria yang selama ini membencinya. Pria tersebut melakukan apapun untuk menghancurkannya.

"Flinn, mau apa lagi?" tanya Vicky malas

"Ternyata kau masih mengenalku."

"Mana mungkin gue ngelupain lo. Bagaimanapun kita kakak adik Flinn." jelas Vicky

"Cih, masih bisa kau mengatakan itu? setelah kau menghancurkan hidupku."

"Terserah lo mau bilang apa. Sekarang apa mau lo?"

"Aku mau Amanda!" ucap Flinn lantang.

"Amanda?"

"Ya, aku menginginkanya!"

'Gue emang harus melepas Amanda. Karena gue nggak bener-bener cinta sama dia. Tapi, gue nggak rela kalau Amanda jatuh kepelukan Flinn!" batin Vicky

"Buat apa lo menginginkanya, bukanya lo udah bahagia dengan Cathrine!"

"Aku mendekati Cathrine, hanya untuk mendapatkan Amanda. Lagipula kau yang bilang sendiri 'kan, kalau kita kakak adik. Berarti, kita harus saling membantu."

Vicky terdiam. Iya bingung ingin berbuat apa!

"Sepertinya kau sulit melepaskan Amanda." ucap Flinn memancing.

"Kata siapa? Ambil aja Amanda. Gue nggak perlu dia kok. Di luar sana banyak gadis yang lebih dari Amanda yang menginginka gue. Gue nggak Bener-bener cinta sama dia!" jelas Vicky.

My ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang