Sudah setahun Amanda dan Vicky berpacaran. Sekarang Amanda duduk dikelas 11. Sedangkan Vicky dikelas 12. Dan mereka sedang liburan semester. Amanda dan Vicky berniat berjalan-jalan sebentar. Itu yang sering mereka lakukan selama pacaran. Mereka juga sering berlibur bersama Airin juga Cathrine.
"Manda lagi dimana? kita jadi jalan 'kan?" ucap Vicky disebrang sana
"Iya jadi, kita ketemu disana ok!"
"Jangan, biar aku yang jemput."
"Ok aku tunggu 15 menit dari sekarang!" ujar Amanda mematikan telephone
Kosa kata mereka berubah menjadi aku kamu. Itu terjadi beberapa bulan yang lalu. Entah siapa yang memulai!
'Manda lo bego banget sih! Emang lo bisa dandan secantik mungkin, dalam waktu 15 menit!' batin Amanda
Iya mengambil bajunya asal.
"Manda, Vicky udah dateng tuh!" ucap Cathrine berteriak
'Udah dateng? perasaan baru 3 menit yang lalu dia telephone! Cepet banget tuh kunyuk.' pikirnya
*
Selesai berdandan ia terburu-buru turun kebawah, sampai-sampai ia menabrak Cathrine, dan merekapun hampir jatuh berdua. Hampir, karena tangan Vicky sigap menangkap Cathrine. Jadi, hanya Amanda yang terjatuh.
"Vicky!" teriak Amanda. Amanda jatuh duduk dan dia mengesek-gesekan kakinya dilantai. Seperti balita ngambek tidak dibelikan permen!
"Sorry, mand aku salah tangkap!"
*
Amanda berjalan kemobilnya. Tepatnya mobil barunya. Yang baru saja dibelikan oleh ibu Nissa. Kepala sekolahnya Amanda. Ibu Nissa membelikan mobil tersebut karena, Amanda menjurai Olympiad matematika. Walau tak juara satu, ini tetap kebanggan. Karena Amanda yang menjuarai. Gadis yang tadinya hanya dianggap sebagai pembawa masalah.
Bukan hanya itu, saat pembagian raport semester ganjil, ia mendapat rangking 1. Memang benar, semenjak berstatus menjadi pacarnya Vicky, Amanda mulai berubah. Menjadi gadis anggun juga cerdas. Ia sudah tidak merokok dan main ke Club malam lagi.
"Gitu doank baper!" ucap Vicky masuk kedalam mobilnya Amanda.
"Ngapain kesini?" tanya Amanda sinis
"Cie yang udah punya SIM. Lupa deh sama aku! Kalau bukan karena aku, kamu nggak akan pernah bisa nyetir." Amanda baru saja berulang tahun. Dan baru sehari Amanda resmi mempunyai SIM.
"Ye, tanpa kamu, aku juga bisa nyewa guru stir mobil kali." Amandapun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Vick, kamu ingat nggak, waktu pertama kali aku. Bawa mobil. Waktu aku belom punya SIM!"
"Pasti ingat lah! Baru kamu ngegas aja, kepala aku serasa pingin copot! Dengkul lemas. Dan Yang Ada dipikiran aku cuma masih bisa hidup nggak ya!'"
"Hahaha... Itu kamu aja yang lebay!"
"Oh iya, sebenarnya ada yang pingin aku tanyain!" ujar Amanda pelan
"Apa?" tanya Vicky datar
"Soal janji kamu?" tanya Amanda menautkan alisnya
"Janji? Janji yang mana?"
"Udah lama banget sih! Tapikan janji adalah hutang. Kamu 'kan janji, bakal kasih tahu aku siapa yang ngambil First Kiss kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Choice
Teen FictionPilihan! Singkat namun tak berujung. Tuhan selalu memberi kita pilihan, yang membuat kita bingung untuk memilihnya. Begitupun yang dialami seorang gadis yang bernama Amanda Relita Putri. Satu kesalahannya dalam memilih pilihan, membuat hidupnya beru...